제 32 장

325 35 0
                                    

JENNIE POV

Pantai Muchangpo adalah tujuanku dengan Sehun. Selama perjalanan kurang lebih lima jam akhirnya kami sampai juga ditujuan. Sehun sedari tadi ia membahas tentang pernikahanku dengannya, nampaknya Sehun ingin segera hidup bersama denganku. Jujur saat aku dan dia membahas itu, rasa bahagia tidak bisa ku sembunyikan. Sehun pria yang sangat romantis dan juga ia sangat setia dan aku sangat bahagia bersamanya, kami juga membahas masa depan kami saat kami sudah menjadi keluarga nanti. Astaga, mendengar pembicaraan tadi, membuatku segera cepat menikah dengan Sehun.

Saat ini, kami sedang berada villa yang sudah di booking oleh Sehun untuk merehat tubuh sejenak hingga tidak sadar diriku sudah tertidur. Bagaimana tidak? Perjalanan lima jam yang menyenangkan dan juga setibanya dihotel aku berbaring diatas kasur nan empuk dan Sehun memelukku sungguh itu membuatku sangat nyaman hingga aku tertidur dengan itu semua.

Pukul 15.00 kst, aku dan Sehun sudah berada dipantai. Kami berdua menikmati panas matahari dan juga angin pantai yang meniup kewajah kami. Kami juga menyantap makanan yang kami bawa dari rumah, ini kencan yang paling aku dambakan selama ini. Acara makan-makan telah selesai dan kami sekarang duduk diatas pasir putih dan sembari menikmati indahnya pemandangan pantai Muchangpo. Tentu saja, kami mengabadikan momen itu dengan kameran yang Sehun bawa.

"Sehun–"

"Iya, Jennie ada apa?"

"Thank you for coming to my life. I was so greatful with this."  Aku langsung memeluk Sehun yang sedang berselonjor menikmati pemandangan.

"Aku juga sangat bersyukur bisa bertemu denganmu Jennie." Sehun membalas pelukanku yang membuatku selalu terasa nyaman.

Tiba-tiba, Sehun mengangkat tubuhku dan membawa ke bibir pantai. Aku sudah tahu apa maksud dari Sehun jadi, aku merangkul lehernya dengan erat agar tidak terlepas serta aku juga berteriak memohon kepada Sehun.

"Sehun jangan seperti ini!"

"Apa kau bisa berenang, J?"

"Tentu saja aku bisa"

"Okay, we'll swimming together."

Sehun membawaku kedalam pantai yang ketinggiannya sampai sebatas dada Sehun. Kami pun mulai berenang bersama, selagi ombak dijam segini tidak besar jadi aku menggunakan waktu itu untuk bersenang.

Bukan hanya berenang kami juga bermain kejar-kejaran dan terburuknya aku selalu mengejar Sehun yang tidak mungkin aku dapatkan mengingat dia sangat pandai berenang.

"Baiklah, kita mulai." Aku pun berlagak seperti orang yang tenggelam sambil meminta pertolongan dengan memanggil nama Sehun agar ia segera mendekati. Tidak butuh waktu lam kini ia sudah berada dihadapanku dan langsung memelukku hingga kami saling bertatapan.

"Apa kau ingin bermain lebih menyenangkan lagi, J? Kau tahu jika aku menginginku itu saat ini." Sehun berguman rendah tepat pada wajahku. Tidak ada yang aku lakukan selain memejamkan mata dan mendengar mantra yang memabukkan diriku. Sehun langsung membawaku ke tepian pantai, sebelum aku segera kembali ke villa aku menghemaskan peralatan yang kami bawa tadi.

"Jennie biarkan saja, aku akan menyuruh house keeping mengurusnya. Kau sekarang hanya bertugas untukku my vixen."

Sesampainya di villa, Sehun dan aku segera menuju kamar mandi untuk membilas tubuh kami dengan air hangat. Sehun langsung menyerangku disaat itu juga, ia melumat bibirku dengan lembut dan juga lidahnya pun juga menari denganku. Aku berusaha untuk menyeimbangi kemampuanku dengan Sehun tapi tidak bisa. Sehun membuka seluruh bajuku dan juga bajunya saat melihat junior yang berukuran besar itu.

"Kenapa wajahmu sangat merah Jennie? Apa kau mau?" Astaga, Sehun tahu jika aku malu sekali melihat itu. Sehun langsung mengendongku menuju ranjang dengan posisi ia melumat bibirku.

Sehun membaringkan tubuhku dengan lembut dan menidih tubuhku. Sekarang ia beralih menuju leherku dan membuat tanda kepemilikan  disana. Desahan pertamaku lolos, ia masih melakukan hal itu hingga aku meremas rambut bagian belakang kepalanya.

Tidak sampai sana, ia mulai bermain dengan buah dadaku. Sehun sangat handal bermain itu, ia meremat dan menjilat nippleku secara bergantian.

"Se– Sehun–"

"Yes, baby J. Are you like this, eum? And now it's your time to make me enjoy my vixen." Bisik Sehun tepat ditelingaku sambil ia memgigit kecil telingaku.

Ya pasti sudah tahu apa yang aku lakukan pada Sehun. Ia sangat menyukai saat benda itu berada dimulutku. Ukuran juniornya sangat besar hingga  aku selalu tersedak belum lagi, Sehun melepaskan pelepasan pertama.

"You're so good my vixen and now being good girl to daddy, J."

"Fuck! Kau masih sempit J."

Sehun langsung melumat bibirku dengan lembut untuk mereda tangisanku yang sakit menahan itu. Sehun bermain dengan pelan dan ini sungguh menyiksa diriku.

"Sehun it's so hurt for me. Oh– akh– akh–"

"I like your hurting, my vixen. C'mon let's going crazy Jennie."

Sehun kini menambah temponya hingga aku selalu mendesah namanya dan begitu juga dengan Sehun. Tubuhku terasa panas menerima gairah Sehun ini seperti membakar tubuhku.

"Faster! daddy, please"

"You want little rough, J? Okay as your wish." Sehun langsung mengabulkan itu. Aku langsung membimbing Sehun untuk melumat bibirku kembali dan juga memperdalam ciuman itu. Sehu  meracau semakin tidak jelas yang berarti ia akan segera mencapai klimaks.
Sehun sudah menembak seluruh dalam tubuhku dan juga memanggil namaku.

"Let's play again, my vixen."

JENNIE POV END

.

.

Sore ini, Baekhyun dan Jisoo ingin pergi menikmati kawasan Myeondong. Baekhyun ingin sekali bermain yang namanya arcade station, pusat tempat bermain game yang paling banyak diminatin dikalagan usia dimulai dari bermain bola basket, mengambil boneka dengan capit dan palinh terkenal pump it up.

Sekarang Jisoo dan Baekhyun sudah sampai disana dan hal pertama Jisoo lihat adalah pump it up dan melihat orang yang bermain disana.

"Tidak mungkin, aku mendapatkan posisi kedua." Guman Jisoo.

"Noona, apa kau bisa bermain ini?"

"Tentu saja, Baekhyun dan lihatlah sekarang posisiku nomor dua. Aku harus merebut posisiku kembali." Jelas Jisoo pada Baekhyun kemudian, ia meminta Baekhyun untuk memegang tasnya.

"Okay, everyone this is Jisoo."

Permainan dimulai, Jisoo menginjak tombol-tombol itu sesuai dengan arahan dari monitor itu. Baekhyun terkesima melihat Jisoo menginjak tombol-tombol itu dengan cepat dan tepat. Jisoo melakukannya sampai selesai hingga ia memegang kembali posisi pertama.

"Noona, neo neomu jinjja daebak."

"Gomawoyo, kau ingin bermain apa Baekhyun?"

"Apapun itu yang penting menyenangkan."

"Wow, ternyata kau si juara yang selalu memegang skor tertinggi." Mendengar itu langkah Baekhyun dan Jisoo terhenti dan menlihat sosok sumber suara.

"Eun Woo? Apa kau yang mematahkan rekorku?" Tanya Jisoo.

"Eung, bagaimana kalau kita bertiga berlomba?" Tawar Eun Woo kepada mereka.

"Call, tetapi jangan yang satu itu, aku tidak bisa." Baekhyun menerima tantangan dari Eun Woo dengan syarat tidak dengan bertanding di pump it up sudah pasti Baekhyun kalah begitu juga dengan Jisoo yang menerima tantangan Eun Woo dan kini mereka siap bersaing satu sama lain.

.

.

.

➡️➡️➡️

Help Me! ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang