Hyy, natnat update nih untuk story "because of you"
Mari baca, jika suka masukkan ke perpustakaan kamu ya 😉Vote dan berikan komentar kamu
|° Happy Reading °|
(っ.❛ ᴗ ❛.)っ🌼🌼🌼
Plakkk
Bugghh
Bugghh
Seorang anak laki-laki telah terkapar lemah di atas marmer. Bahkan darah sudah mulai tercecer menodai marmer bercorak itu. Pria paruh baya itu tak hentinya memukul anak itu. Membabi buta tanpa ampun.
Bugghh
Bugghh
Lagi dan lagi, pukulan melayang tepat di wajah anak itu.
"Beraninya kau! Anak kurang ajar! Tidak tahu terimakasih!"
Bugghh
"Apa susahnya sih, bagimu? Itu tidak akan menguras energimu, kan? Anak sialan!"
Bugghh
"Apa untungnya aku memiliki anak sepertimu, hanya menyusahkan."
Bugghh
Anak itu tersenyum sinis, tanpa meringis sedikit pun.
Seorang wanita muncul dari kamar menyadari perkelahian itu. Bukan, itu bukan perkelahian, tepatnya hanya serangan sepihak. Berlari menaiki tangga, menuju tempat kejadian.
"Berhenti!!! Berhenti, David!! James sudah terluka. Lihat, darahnya!" Wanita itu meraih tangan David yang masih ingin menghabisi anak itu.
"Biarkan dia, Azura. Dia memang pantas menerimanya." David mencoba menjauhkan Ajura yang mendekatinya.
"Tidak, tidak David. Kalau terjadi apa-apa padanya, lalu bagaimana aku akan menjalani hidupku? Aku mohon berhenti!" Azura masih mencoba memegangi tangan David dengan segenap kekuatannya. David sudah meluap dengan emosinya.
Akhirnya Azura memeluk David dari belakang.
"Aku mohon, kendalikan dirimu!" Azura membenamkan dirinya pada punggung David.
"Cihh, dasar tidak tahu malu." James memaki pelan, namun masih terdengar oleh kedua orang itu.
"Apa kamu bilang?" David memberontak dan bersiap akan menghabisi James lagi. Nafasnya sudah terengah-engah karena emosi. Azura semakin mengeratkan pelukannya pada David, dengan air mata yang tetap membasahi wajah.
"Tenanglah, David. Aku tidak apa-apa." Perlahan David mulai menetralkan emosinya yang meluap. Dia melepaskan pelukan Azura perlahan.
"Baiklah, tapi aku harus pergi dari sini agar anak ini selamat, kalau tidak aku bisa saja membunuhnya." David meninggalkan Azura dan James. Pria itu melenggang pergi, menuruni tangga dengan emosi yang belum padam seutuhnya.
"Cihh, membunuhku? Bahkan mulutnya tak bergetar mengatakan ingin membunuh anaknya sendiri," batin James.
"Kau tidak apa-apa, James?" Azura mendekati James. "Kau terluka. Darahmu sangat banyak."
James menepis kasar tangan Azura yang mencoba membersihkan darah di wajahnya. "Jangan sentuh gue! Lo nggak berhak. Tangan lo kotor ... dan satu lagi, nggak usah sok peduli, untuk menutupi kebusukan lo," tunjuk James pada Azura. James mencoba berdiri dari tempatnya terkapar, berjalan gontai ke kamarnya meninggalkan Azura yang masih diam di posisinya dengan air mata di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You [END]
Подростковая литератураFOLLOW SEBELUM BACA Helen, gadis ceria yang kurang beruntung dalam hidupnya. Namun, kekurangan itu membuat dia bersyukur atas setiap detik yang dipercayakan sang Khalik baginya. Baginya, hidup itu anugerah. Kapan Tuhan panggil, harus selalu siap. T...