|°38°| Insiden

421 54 128
                                    

Selamat Hari Rabu ❣️

Semoga keadaan semakin membaik

Trimakasih karena setia menunggu cerita ini

Natnat ucapkan

"Ada hal yang harus kita ungkapkan, karena tidak semua orang mengerti bahasa isyarat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada hal yang harus kita ungkapkan, karena tidak semua orang mengerti bahasa isyarat."
~Helen Abigail Yovanca

*****
"Hebat sekali," ujarnya dan menggelengkan kepala, kemudian berdecak seakan kagum melihat interaksi keduanya.

"Jadi, seperti ini kelakuan istri kesayangan ayah saya? Ckck." James menggelengkan kepalanya lagi kemudian menyeringai.

"Istri yang dibela mati-matian tak lebih dari seorang yang murahan."

Buggh

Sebuah bogeman mentah dari Bara mendarat di wajah James membuat James tersungkur di lantai.

Bara tidak terima wanita yang melahirkannya disebut murahan. Dia memang sedang marah pada Azura, tetapi dia tidak akan tega ibunya itu dihina.

Beruntung cafe tidak terlalu ramai saat itu, hanya ada beberapa pelayan yang memperhatikan, tapi juga tidak berani untuk ikut campur.

James menyeringai lagi, membuat emosi Bara kembali tersulut dan hendak melayangkan tinjunya lagi.

"BARA, CUKUP!" teriak Azura saat Bara menarik kerah baju James, memaksanya berdiri dan tangannya terkepal.

Bara melirik sekilas ke arah Azura, tapi dia tidak peduli. Dia tetap membogem wajah James yang tidak pernah lagi mulus itu, sampai membuat James kembali terjatuh di lantai.

"BARA!"

Plakk

Tamparan keras mendarat di wajah Bara, membuatnya kaget dan memegangi wajahnya yang memanas karena perih.

Azura memandangi tangannya yang dia gunakan menampar putranya sendiri demi membela James yang bahkan tidak pernah menganggapnya.

Kesalahan fatal dia lakukan, bahkan sebelum Bara benar-benar memaafkannya.

Bara menatap Azura kecewa. Dia melakukannya untuk wanita ini, tapi dengan teganya menampar dirinya.

"Maafkan, Mama," lirihnya. "Dia adik kamu, Bara. Kamu nggak boleh melakukan itu," lirihnya menangis.

"Cih, gue nggak punya kakak. Gua anak satu-satunya yang lahir dari rahim bunda gue. Lo?" James menunjuk Bara sarkas. "Gue nggak tahu harus bilang Lo siapa, anak seperti apa," ucapnya menyeringai kemudian berlalu.

Bara mengepalkan tangannya, dia benar-benar ingin memberi James pelajaran. Namun, Azura dengan cepat menahan tangan Bara sembari tertunduk.

"Anda meninggalkan saya, demi diperlakukan seperti ini?" Azura mendongak mendengar ucapan menohok Bara.

Because Of You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang