|°54°|Pengisi Acara

516 51 132
                                    

Selamat hari rabu sahabat onlen ❤️😍

Siap buat baca cerita "BOY"?

Kuy, siapkan posisi ternyamanmu.

Jangan lupa jejak bintang dan komentar kamu yah ☺️

Cmiw

Natnat ucapkan ...

Natnat ucapkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*****

"Move on paling sukses itu, dengan hadirnya orang baru"

*****

"Siang, Tante," sapa Citra, dan si Kembar bersamaan.

"Eh, kalian! Yuk, masuk! Helen di kamarnya," ucap Nadya memberitahu.

"Makasih, Tante," balas mereka kemudian masuk, langsung naik menuju kamar Helen.

"Via, ingat. Jangan gunain kebiasaan lu ngagetin orang!"

"Hehe ... siap kakanda!" cengir Via.

"Helen!" panggil mereka dan membuka pintu kamar Helen, bersamaan dengan itu Helen langsung menutup diary pinknya dan memasukkan ke laci. Gadis itu bangkit dan menyambut ketiga sahabatnya.

Livia dan Citra langsung menyerbu kasur Helen, berbaring dan berguling-guling, sedangkan Oliv menggeleng-gelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan kelakuan dua gadis itu.

"Cit, beneran kak Dimas nembak lo?" Citra sontak memelototi Via. Kenapa pakai dibahas sih?

"Serius, Cit?" tanya Helen antusias. Citra menghembuskan napas, kemudian mengangguk. "Iya."

"Terus-terus, lo terima 'kan?" tanya Via lagi. Citra memilih diam, terbayang saat Dimas menyatakan perasaannya kemarin malam.

"Woy! Jawab dong! Malah ngelamun," ujar Via ngegas.

"Sabar, Vi." Helen terkekeh.

"Tahu ni anak satu, nggak ada sabar-sabarnya," ketus Citra. "Jadi, lo terima atau nggak? Kalau iya, berarti lo udah taken dong. Pj woy pj."

"Berisik banget sih, Vi. Biarin di jelasin," peringat Oliv mulai tidak tahan dengan tingkah Via.

"Kan penasaran, Liv." Livia tampak cemberut. "Jadi, lo terima 'kan?"

Citra menggeleng. "Nggak," ucapnya lesu.

"KENAPA?" tanya mereka bersamaan tak terkecuali Helen membuat Citra mengangkat alisnya.

"Jangan bilang gegara Farel. Bukannya lo udah move on?"

"Gue juga pengennya gitu, Liv. Tapi lo tahu sendiri, sejak kapan gue suka sama Farel. Gue udah berjuang tahu, buat lupain dia, tapi tetap aja gue sayang. Gue nggak mau jadiin kak Dimas tempat pelarian gue,"

Because Of You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang