|°52°| Tak ingin dikasihani

638 62 137
                                    

Wopp wopp

Selamat hari Selasa ❤️

Selamat bulan Desember ❤️

Gimana kabar hari ini?

Menurut kamu part ini bakalan sedih, atau malah uwu?

Yuk yuk, yang penasaran cus langsung baca aja

Opp, wait a minute

Jejaknya jangan lupa dong

Tuh bintang di sudut kiri kasian dianggurin, sekali klik kok, dan penuhi tiap paragraf dengan komentar ya 😍

Jangan lupa follow Natnat juga dong 😍

Biar mudah dapat info kalau Natnat mau up, dan siapa tahu Natnat butuh bantuan kalian 😍

Correct me, if I wrong ❤️

Correct me, if I wrong ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*****

"Gue nggak nyangka, kalau Helen punya penyakit separah itu." Dicky berujar lesu, membayangkan betapa menyenangkannya gadis itu. Mereka sedang berada di kelas. Sekolah masih lumayan sepi, belum banyak siswa yang berdatangan pagi ini.

Via menggangguk setuju. "Bener, padahal dia orangnya ceria banget, dan kita selama ini jadi sahabat yang bodoh, nggak tahu masalah Helen."

"Kita yang bodoh, atau neng Helen yang terlalu pintar nyembunyiin?" Dino menimpali.

"Dua-duanya mungkin,"

"Tunggu-tunggu, berarti selama ini pas Gue ngomongin Film Hearts secara nggak langsung Gue udah nyinggung Helen dong?"

"Baru nyadar Lo?" sentak Oliv. "Makanya kalau ngomong dipikir dulu."

"Iya-iya, Liv. Gue kan nggak tahu," ucap Farel membela diri.

"Padahal kalau cewek penyakitan di Film Heartsnya kayak Helen, gue ikhlas deh nerima dia." Dicky menoyor kepala Farel, masih sempat-sempatnya dihubungkan ke film Hearts.

"Ko kasar?"

"Lu goblok!"

"Gue serius, Gue ikhlas hyung,"

"Yang iyanya, bidadari Gue yang nggak ikhlas harus sama Lo."

"Udah-udah. Nggak usah dibahas lagi, dan nggak usah menyalahkan diri. Ini tuh kemauan Helen." Oliv menginterupsi. "Satu lagi, bersikap seperti biasa, jangan perlakukan Helen sebagai gadis lemah. Dia nggak suka itu." Teman-temannya mengangguk setuju.

*****

Hari ini, Helen sudah kembali ke sekolah, setelah satu minggu istirahat, dia yakin kalau dia akan baik-baik saja. Terlebih kondisinya sekarang sudah cukup baik.

Because Of You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang