|°28°| Bucinnya Dicky

410 60 135
                                    

Hai, hai

Boy up

Nata ucapkan ...

Nata ucapkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

"Woyy, maen WW kuy. Nunggu bel," ujar Farel pada teman-teman sekelasnya.

"Boleh, kuy. Main di grup kelas aja, Line," balas Dicky.

Beberapa siswa yang sudah di kelas X-1 mulai mengutak-atik ponsel mereka masing-masing, bersiap untuk memainkan game yang dimaksud.

"WW itu game apa, Liv?" tanya Helen. Gadis itu tampaknya belum pernah mendengarnya.

Oliv yang siap untuk bergabung, akhirnya meletakkan ponselnya. "WW itu game fitnah-fitnahan, Len,"

"Ha? Masa ada game fitnah-fitnah," ujar Helen tidak percaya membuat teman-temannya tertawa. Polos sekali memang.

"Ya udah, gue gak main. Gue ngajarin Helen aja dulu," putus Oliv, bangkit dari duduknya, menyuruh Helen pindah ke kursi sebelahnya, sedangkan Oliv duduk di kursi Helen.

"Oke, mulai ya," instruksi dari Joy si ketua kelas. Dimana-mana memang dia yang mimpin.

"Peraturannya hanya boleh ribut di chat. Jangan koar-koar kebawa ke dunia nyata," ujarnya pada yang lain.

Sip

Kelas X-1 benar-benar tentram, tidak ada suara. Bukannya karena belajar, melainkan karena permainan warewolf.

"Nah, tu si Joy, udah mulai. Kamu tinggal ketik '/join/'" bisik Oliv pada Helen. Keduanya menaruh ponsel Helen di tengah. Agar Oliv juga bisa melihatnya.

Selamat datang di Warewolf

Permainan akan segera dimulai.

Silahkan check karektermu

Instruksi dari moderator WW.

"Wah, lo jadi WW-nya Len," bisik Oliv setelah mengetahui karakter dari Helen. "Si Dino sama Susan teman-teman kamu," lanjutnya lagi. Helen hanya mengerutkan keningnya bingung. Belum mengerti juga.

"Di sini itu ada 2 tim. Tim jahat sama tim baik, Nah Lo, Dino sama Susan jadi tim jahatnya, sedangkan yang lain jadi tim baik. Lo tugasnya ngebunuh tim baik tiap malam," jelas Oliv berbisik.

"Ko tega sih?"

"Cuman game Helen," desis Oliv greget. Helen nyengir dan manggut-manggut.

Malam telah tiba, silahkan pilih salah satu untuk kamu bunuh.

"Lo pilih siapa?" Helen mengangkat bahunya tidak tahu, membuat Oliv geram sendiri.

"Terserah pilih yang mana, Len. Si Via aja deh!" Oliv mengklik posisi Via kembarannya sendiri.

Because Of You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang