|° 07 °| Sekolah Baru

619 81 128
                                    

Karena My Household udah siap, aku usahain up "BOY" lebih sering.

So, mudah-mudahan suka ya 😉
Jangan lupa untuk vote dan coment, dan masukkan ke perpustakaan kamu

|° Happy Reading °|
(っ.❛ ᴗ ❛.)っ

Hal biasa untuk kalian, bisa jadi hal yang cukup unik buatku
~Helen Abigail Yovanca

🌼🌼🌼🌼🌼

Helen dengan semangat bangun dari tidurnya pagi ini, seragam baru sudah dia gunakan.

Melenggak-lenggok di depan cermin besar di kamarnya, mengagumi seragam putih abu-abu itu. Senyum tak berhenti terukir di kedua sudut bibirnya.

Ya, akhirnya Nadya menyetujui Helen sekolah umum. Tidak sia-sia Helen minta tolong pada Om Aris, tapi syaratnya Helen harus bisa jaga diri. Minum obat teratur dan sebagainya.

"Akhirnya Helen bisa sekolah, punya banyak teman," ucap Helen dan meraih ranselnya.

"Morning, Dad-Mom, kak Vano," ucapnya berjalan ke meja makan.

"Morning," ucap mereka bersamaan. Helen mendekat dan mencium keluarganya itu bergantian.

"Ciee, yang mau sekolah. Semangat banget kayaknya, Dek," ucap Vano.

"Iya dong, ini pertama kali dalam sejarah Helen pake seragam," balasnya dan duduk tepat di samping Vano.

"Ingat apa yang Mommy bilang, Helen,"

"Siap, Mommy."

Mereka akhirnya menikmati sarapan bersama setelah pak Arman dan Bi Nia datang bergabung.

"Pak Arman, jagain Helen ya! Bapak tugasnya khusus untuk jagain Helen," ucap Nadya saat sarapan berlangsung.

"Siap, Bu!"

"Helen berangkat ya, Mom-Dad, kak Vano. Doain lancar," pamit Helen setelah menghabiskan sarapannya. Helen mencium punggung tangan ketiganya bergantian.

"Bentar, Non. Ibu tadi udah siapin bekal buat non Helen," interupsi dari bi Nia. Bi Nia langsung beranjak dari duduknya mengambil kotak bekal yang sudah dipersiapkannya bersama Nadya tadi.

"Ini, Non." Bi Nia membantu Helen memasukkan kotak bekal itu ke tas Helen.

"Ingat, Helen. Jangan jajan sembarangan, ya!" peringat Nadya pada Helen.

"Iya, Mommy,"

Pak Arman mulai melajukan mobilnya ke sekolah baru Helen. Sekolah "Kartini" sama dengan sekolah Bara.

🌼🌼🌼🌼🌼

"Pak, pak Arman tunggu di luar aja, ya! Gak usah masuk ke sekolah, atau pak Arman boleh pulang. Nanti kalau udah waktunya pulang sekolah, pak Arman boleh jemput Helen lagi," rengek Helen saat pak Arman minta tunggu di sekolah.

Mereka sudah tiba di depan gerbang sekolah yang juga sudah  ditutup.

"Maaf, Non. Ini perintah dari Ibu,"

"Pak, kalo pak Arman ikut, Helen risih. Sama aja dengan home schooling. Helen nggak mau," bujuk Helen lagi.

"Maaf, Non." Helen mulai cemberut.

"Kak Bara!" teriaknya saat melihat Bara keluar dari sekolah. Helen langsung turun dari mobil dan mendekati Bara diikuti oleh pak Arman.

"Pak, ada yang jagain Helen kok, kak Bara,"

Because Of You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang