|°64°| Siapa?

645 45 107
                                    

Selamat hari Kamis 💕

Lebih cepat up, harusnya sih besok 😍
Siapa tau ada yang nungguin 😅

Jangan lupa vote dan spam koment ya, buat yang ikhlas aja ❤️

Jangan lupa vote dan spam koment ya, buat yang ikhlas aja ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Because Of You~

"Kasih tau gue, siapa yang udah lakuin ini?" Bara mencoba merdam emosinya, dengan mengepalkan kedua tangan di sisi tubuhnya.

"Kasih tau gue, Putri!" bentak Bara membuat Putri membulatkan mata—kaget.

"Kasih aku kesempatan, Kak. Aku akan membujuk dia buat ngaku."

"Dia? Dia siapa?" Putri menelan ludahnya susah payah, mencoba untuk tetap tenang, walau sebenarnya dia sangat takut.

"Aku akan bujuk Keyla buat ngaku," ujarnya lirih.

"Keyla?"

Bugghh!!!

Bara melayangkan tinjunya pada tembok, membuat Putri semakin takut.

"Benar-benar keterlaluan."
Bara memutar badan hendak pergi sebelum akhirnya Putri mencekal tangannya.

"Kak Bara mau ke mana?"

"Kemana lagi, Keyla harus dihukum. Ini udah keterlaluan." Putri memegangi tangan Bara dengan kedua tangannya.

"Aku mohon, Kak. Kasih aku kesempatan. Aku akan buat Keyla mengaku, setidaknya agar hukumannya lebih ringan. Keyla itu sahabat aku, Kak," pinta Putri penuh harap.

Dia tidak tega jika Keyla dihukum berat, bagaimanapun Keyla adalah sahabatnya.

Bara mencengkeram tangan Putri kasar, membuatnya meringis kesakitan.

"Jadi, kalau dia sahabat lo, dia berhak bebas gitu?" Bara menatap tajam kedua manik Putri, membuat gadis itu menggeleng pelan.

"Setidaknya aku berharap dia menyesal dan mengakui kesalahannya. Aku rasa, Helen juga lebih menginginkan itu dari pada Keyla dihukum tanpa penyesalan."

Bara bungkam, dia berusaha meredam emosinya dengan memejamkan matanya, kemudian menghembuskan napasnya. Apa yang dikatakan Putri ada benarnya.

"Ok. Gue kasih lo kesempatan. Buat cewek itu ngaku!"

Setelah mengatakan itu, Bara pergi dari sana. Cowok itu tampak frustasi, sangat menyesal, saat dia datang terlambat untuk menyelamatkan gadis itu.

Bara tidak ikut ke puncak, dia pergi ke sana setelah mendapat telepon dari Putri kalau Helen bisa saja dalam bahaya.

Dan benar saja, saat cowok itu tiba di puncak, dia mendapati Helen terjatuh ke jurang.

"Argggh!" Bara berteriak kesal, meraup wajahnya penuh emosi. "Maafin kakak, Len,"

Because Of You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang