|°53°| Berubah

564 58 142
                                    

Hay hay

Selamat hari Sabtu

Happy weekend guys

Siap buat baca cerita James dan Helen?

Ok, jangan lupa buat klik 🌟 di sudut kiri dan penuhi kolom komentar ya 😍

Ok, jangan lupa buat klik 🌟 di sudut kiri dan penuhi kolom komentar ya 😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Helen berjalan santai dengan air mineral di tangannya, tersenyum kecil menatap James yang juga berjalan mendekatinya ke pinggir lapangan basket.

Cowok berhidung mancung nan putih itu menyunggingkan senyumnya. Keringat di dahinya menambah kadar ketampanan seorang James Henandra Putra. Kalau saja dia bukan mantan si ansos, pastilah sudah banyak kaum hawa yang mendekatinya.

Katakanlah Helen beruntung, tak perlu banyak saingan, hanya ada Keyla yang menjabat sebagai sahabat kecilnya.

Mata Helen terfokus pada James yang masih tersenyum manis padanya.

"HELEN, AWAS!!!"

BRUKK

Olivia dan Citra langsung berlari ke arah Helen, memastikan keadaan gadis itu.

"Nggak pa-pa 'kan, Len?"

Helen membuka matanya, setelah beberapa saat terpejam dan tertunduk karena mendapati bola berwarna orange itu melayang ke arahnya.

Namun, gadis itu tidak merasakan apa-apa. Dia menyadari bola telah menggelinding di atas lapangan, dan mendapati James di depannya, berdiri sebagai tamengnya.

Rupanya bola basket tadi telah mengenai punggung kekar James.

"Andra, nggak pa-pa?" tanya Helen khawatir, karena James hanya diam saja. James meremas tangannya yang terkepal.

"And-"

Tanpa menjawab, cowok itu berjalan menjauhi Helen, memungut bola basket yang masih menggelinding, lalu kemudian dia kembali dengan bola di tangannya.

Cowok yang tidak sengaja melemparkan bola ke arah Helen, berjalan mendekat ke arah Helen, sepertinya dia akan meminta maaf.

Namun, langkahnya terhenti saat melihat James berjalan ke arahnya dengan wajah yang memerah karena emosi.

Matanya menatap tajam ke arah cowok yang kini memilih mundur sedikit, terintimidasi oleh tatapan James.

BRUKK

Sepersekian detik bola di tangan James telah menghantam tubuh cowok itu. Beruntung dia melindungi wajahnya dengan tangannya. Namun, tak urung cowok itu kini terjatuh di atas lantai.

"Sini, Lo!" James maju menarik kaos cowok itu kasar. "Maksud Lo apa, hah? Lo mau buat cewek gue celaka?" Rahang tegas James mengeras, urat pada tubuhnya tampak timbul. Tatapannya tajam, siap untuk menembus.

Because Of You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang