05. Married?!

7.3K 508 91
                                    

HAPPY READING

Merah. Merah melambangkan keberanian dan cinta. Tanpa keberanian kamu tidak akan pernah maju, dan tanpa cinta hidup ini tidak bermakna.

Rama tampan

"Kamu mau, ya, nikah sama Rama?"

Sinta seketika diam mendapati pertanyaan yang diajukan oleh Rayana. Pandangannya langsung tertuju kepada Rayana dan Yessy.

Yessy kemudian turun dan berjongkok di hadapan Sinta lalu memegang kedua tangannya. Sinta membelalak melihat Yessy yang berjongkok di hadapannya.

"Sinta... Mami mohon kamu menikah dengan Rama, ya? Hanya kamu yang bisa merubah sikap Rama" mohon Yessy. Ia kemudian melirik Rayana yang masih diam duduk di tempatnya.

Seakan mengerti dengan kode mata yang diberikan oleh Yessy, Rayana kemudian ikut berjongkok di depan Sinta.

"Iya nak Sinta. Hanya kamu yang bisa merubah Rama menjadi manusia"

Yessy menampar bahu Rayana dengan pelan, "Kamu kira anak kita itu siluman? Maksudnya merubah dirinya menjadi baik"

"Eh, iya nak Sinta. Merubah dirinya menjadi lebih baik"

Sinta menatap Rayana dan Yessy secara bergantian. Ia menghela nafas panjang, "Mami, Papi, aku mau ke dapur dulu. Haus"

Yessy dan Rayana mengangguk. Mereka kemudian membiarkan Sinta berdiri dan pergi ke dapur.

"Sinta!" Panggil Yessy membuat Sinta membalikkan badannya menatap Yeesy.

"Apa pun keputusan kamu akan kami hargai. Tapi jangan menolak, yak?"

Sinta tersenyum dan mengangguk. Ia kemudian berjalan memasuki dapur dan segera menuangkan air segelas air.

Ia menegak segelas air dan nafasnya langsung ngos ngosan seperti selesai lari maraton.

Menikah dengan Rama? Bahkan hal tersebut tidak pernah ia pikirkan sebelumnya.

Sinta menarik mafasnya dalam dalam lalu keluar dari dapur menuju ke ruang tamu. Ia tersenyum kepada Yessy dan Rayana.

"Gimana keputusan kamu?" Tanya Yessy.

Sinta kembali duduk di sofa, "Aku tergantung pada Rama. Kalau dia setuju aku juga setuju"

"Oh, baiklah. Mami bakakalan hubungin Rama"

*

Dengan segelas anggur di tangannya, Rama tertawa dan bercanda bersama dengan teman teman sebayanya. Mereka berlima sekarang tengah berada di sebuah club elit.

Rama menegak anggurnya dan kembali meminta seorang bartender untuk mengisi ulang gelasnya.

"Katanya lo mau malming sama Clara, kenapa malah kesini?" Tanya Pandu lelaki yang berambut gondrong.

Rama mengedikkan bahunya sekali, "Gue gak suka sama cewek cerewet kayak dia. Gue kira dia itu pendiam, ternyata beuh. Kayak burung pekicau sama emak gue"

The King Of PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang