(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA)
"Gue gak bakalan pernah putus sama, Sinta"
-Ramayana Gaveilo Rafaela-
#
Ini kisah seorang Ramayana Rafaela yang playboy, angkuh, dan sombong. Mempunyai banyak kekasih yang tersebar di seluruh pelosok negara Indonesia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
H A P P Y R E A D I N G
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Part belum direvisi
Malamnya, seperti yang dikatakan oleh Rama di kampus tadi siang, Sinta harus menuruti semua permintaan Rama.
Seperti sekarang, Rama menutup mata Sinta dengan sebuah kain dan menuntunnya berjalan entah kemana, kedua tanga Sinta terulur ke depan guna mencari sebuah petunjuk.
"Rama, kita dimana?" Tanya Sinta, "Nanti juga kamu bakalan tau," balas Rama.
Menurut Sinta, mereka sudah berjalan cukup lama, Sinta juga merasakan sepatunya seperti berjalan di atas tanah basah, karena mungkin saat perjalan di dalam mobil sempat turun hujan, dan juga dirinya merasakan kedinginan yang tiba tiba meraja rela.
Rama kemudian meminta Sinta untuk menaiki sebuah tangga, Sinta hanya mengernyit walaupun masih bingung dengan semua ini.
Sebelah kaki Sinta seperti menabrak sesuatu yang cukup keras dan terdengar bergeser, Sinta mengernyit menocoba mengetahui benda apa itu.
"Kursi? Sebenarnya kamu ngajak aku kemana, Rama?"
Rama tidak menjawab, ia menuntun Sinta untuk duduk di atas kursi yang sempat ditabrak oleh Sinta, Rama melepas kain yang menutupi kedua mata Sinta.
Sinta mengerjap ngerjapkan matanya yang tiba tiba mengabur, Sinta melihat semangkok Rabokki di atas meja, kedua sudut bibirnya terangkat melihat makanan kesukaannya.
Kedua mata Sinta menatap pandangan sekitar, dingin tiba tiba menyilimuti dirinya, Sinta baru menyadari bahwa mereka berada di atas bukit.
Mereka berdua duduk di sebuah meja kecil dengan dikelilingi oleh lilin lilin yang melingkari meja tempat mereka duduk.
