40 - Who dis?

4.7K 269 96
                                        

Sebelum membaca, silakan vote terlebih dahulu, okey?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum membaca, silakan vote terlebih dahulu, okey?

Udah? Let's start reading!!!

"Aku tidak perlu maafmu, aku hanya perlu kamu sadar"

Unknow

PART BELUM DIREVISI!

STARBUCKS CAFE

Sinta memperhatikan Sasha yang tengah menatapnya atau lebih tepatnya ke arah perutnya dengan intens.

Dahi Sinta berlimpat ketika Sasha membuka sedikit mulutnya dan melebarkan matanya.

Tangan Sasha sedikit demi sedikit terulur untuk menyentuh perut Sinta.

Sinta tersenyum, ia menarik tangan Sasha dan meletakkannya di atas perutnya.

"Kalau kamu mau nyentuh perut aku, tinggal bilang aja," ujar Sinta, Sasha hanya merespon dengan cengengesannya, ia kemudian menjauhkan tangannya dari perut Sinta.

"Sinta, gimana rasanya hamil?" Tanya Sasha polos.

Sinta tersenyum hangat dan mengelus perutnya, "Ya gitu, ada sukanya dan ada dukanya"

"Sukanya apa?"

"Rama selalu memanjakkan aku tanpa aku pinta, dia selalu membelikkan apa yang aku mau"

"Kalau dukanya?"

"Susah bawa perut besar sana sini," jawab Sinta dengan diakhiri kekehannya.

Di lain sisi, Elsa sembari tadi menatap seorang pria yang duduk di meja sebelah, pria itu adalah orang yang mengantarkan Sinta ke kafe.

Steven.

Entah kenapa Elsa merasa aneh dengan pria tersebut, pria itu terus menatap Sinta dari balik kaca mata hitamnya.

Elsa merasa bahwa assisten Sinta menyukai bosnya sendiri.

"Sin, assisten Lo kenapa ngeliatin Lo terus? Awas nanti Lo di jampi jampi sama dia. Mungkin dia lagi ngeluarin mantra," Kata Elsa.

Sinta menaikkan sebelah alisnya heran, "Tenang, dia udah punya Istri kok. Dia ngeliatin aku kayak gitu buat jaga jaga doang"

"Kenapa gak Rama aja yang nganterin Lo kesini? Kan dia lebih berhak," Tanya Abhi.

Sinta mengedikkan kedua bahunya sekali, "Kalau bisa udah aku suruh Rama nganterin aku kesini, tapi dia lagi sibuk, dia harus berada di perusahaan Papi, karena dalam waktu dekat dia bakalan lulus dan menjadi seorang CEO untuk menggantikan Papi"

The King Of PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang