44 - Sebenarnya...

4.6K 201 97
                                    

Hy👋

Sebelum membaca kalian udah klik bintangnya belum? Kalau belum, silakan di klik dulu yahh^^

Udah? Let's start reading!!!

H A P P Y  R E A D I N G

"Tanpa kita sadari, orang terdekat kita adalah musuh kita sendiri"

🎶Play music on mulmed

Part belum drevisi

Sinta merasakan sekujur tubuhnya yang tiba tiba memanas. Ia menelan ludahnya ketika tenggorokannya terasa begitu kering.

Pertanyaan Rama barusan membuat dirinya bingung harus menjawab apa. Tidak mungkin juga dirinya akan berkata jujur. Mana mungkin Rama akan percaya jika dirinya mengatakan bahwa tadi ia kerumah sakit untuk menjenguk Ayahnya.

Selama ini Sinta mengidentitaskan dirinya dengan informasi bahwa dirinya adalah seorang anak yatim piatu dan hidup sebatang kara.

Kalian baru sadar atau sudah dari dulu sadar?

Rama menatap Sinta yang hanya diam dengan tatapan kosongnya. Rama memetik jarinya guna menyadarkan lamunan Sinta.

"Kamu kenapa? Aku tanya kok kamu gak jawab?" Sinta menggeleng dan tersenyum, "Gak papa, aku cuma laper aja, belum sarapan"

Sinta mencoba untuk turun dari pangkuan Rama, tapi dengan cekatan Rama langsung menggendongnya dan meletekan Sinta di atas ranjang dengan perlahan.

Rama tersenyum miring dan menatap Sinta tanpa arti.

"Ka-kamu mau ngapain?" Sinta gugup ketika Rama mendekatkan wajahnya.

"Bagaimana kalau kita buat pagi yang dingin ini menjadi panas?"

"Ma-naksudnya?"

Rama tersenyum dan mengelus lembut rambut Sinta, "Istriku yang polos"

Rama langsung menyambar bibir Sinta seranya melepas kancing kemejanya satu persatu.

(Untuk kelanjutannya kalian bisa bayangin sendiri yah🌚)

*

Daniel menatap aneh ke arah Rama yang dari senyam senyum tidak jelas. Daniel takut jika Rama kerasukan roh orang gila.

"Niel! Si Rama kenapa sih? Kek orgil tau gak? Senyam senyum gak jelas pas baru dateng ke kampus," Kata Pandu berbisik.

"Kena Virus Conoha maybi," ujar Alfa.

"Corona Gledek! Emang Si Rama itu Naruto apa?" Kesal Maha. 

"Mungkin habis dakasih THR sama Sinta," ucap Baim.

Rama menumpukan wajahnya dengan kedua tangannya dengan terus tersenyum tidak jelas.

Bayangan dimana dirinya dan Sinta tengah melakukan hubungan layaknya Suami Istri terus terbayang di pikirannya. Desahan desahan kecil Sinta yang merdu membuat dirinya ingin melakukannya lagi.

The King Of PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang