45 - Rindu

7.6K 216 103
                                    

Sebelum membaca, kalian udah vote belum? Kalau belum, yuk cus di vote dulu ya😊

Udah? Let's start reading!!!

🌺H A P P Y  R E A D I N G🌺

"Tidak semua orang bisa dipercaya"

\\\

Seorang gadis tengah bermain dengan bonekanya di dalam kamarnya, dirinya tiba tiba harus dikejutkan dengan suara sirene Ambulance yang terdengar begitu jelas.

Gadis perempuan yang berusia 7 tahun tersebut turun dari ranjangnya dan berjalan ke arah balkon. Kedua matanya melihat banyak sekali mobil yang ada di halaman rumahnya termasuk mobil Ambulance.

"AYAH!!!" Teriaknya ketika melihat seorang pria berumur 36 tahun turun dari mobil hitamnya.

Pria tersebut melepas kaca mata hitamnya dan langsung berlari ke dalam rumahnya.

Pria itu masuk ke dalam kemarnya dan langsung menggendongnya dan memeluknya.

"Nak, kamu diam di dalam kamar, okey? Jangan keluar," Printah pria tersebut.

Gadis itu menggeleng, "Ayah, kenapa banyak sekali ada mobil dibawah sana? Kenapa ada mobil Ambulance? Lalu Ibu dimana?"

Pria itu menatap Putri tunggalnya dengan sedu, ia lalu mengelap keringat yang keluar dari pelipis Putrinya.

"Shopia, Ibumu... "

"Ibu kenapa Ayah?" Tanya Shopia seraya menarik narik dasi yang dikenakan oleh Leon.

"Shopia, masih ada Ayah disini. Kamu tidak sendirian"

"Tapi kenapa? Ada apa sebenarnya? Ke - kenapa Ayah menangis?"

Shopia menghapus air mata Leon yang tiba tiba membasahi pipinya. Shopia tidak pernah melihat Ayahnya menangis selama ini.

"What's wrong, Daddy?"

"Ibu mu sudah pergi"

"Maksud Ayah apa? Ibu pergi kemana?!"

Shopia mencoba untuk turun dari gendongan Leon. Dengan sekuat tenaganya, Shopia akhirnya berhasil lepas. Ia kemudian dengan segera berlari keluar kamarnya.

"Shopia!"

Leon dengan segera berlari mengejar Putrinya yang sudah terlebih dahulu keluar kamar.

Shopia berlari menuruni anak tangga dan keluar dari rumahnya. Ia menatap mobil Ambulance yang tengah mengeluarkan seseorang dari dalam sana. Orang tersebut tertutupi oleh kain putih yang di letakan di atas brankar.

Leon yang sudah berdiri di belakang anaknya dengan segera langsung memeluknya dan kembali menggendongnya.

"Si-siapa itu, Ayah?" Tanya Shopia seraya menunjuk mayat tersebut.

Leon tak kuasa, ia lalu memeluk anaknya dan mengusap ngusap punggungnya.

"Siapa itu Ayah?! Siapa?!" Shopia membentak Ayahnya ala anak kecil pada umumnya.

"Steven, buka," Pinta Leon kepada salah satu orang kepercayaannya.

"Baik, Tuan besar"

Orang tersebut kemudian membuka kain putih yang menutupi mayat tersebut.

The King Of PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang