(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA)
"Gue gak bakalan pernah putus sama, Sinta"
-Ramayana Gaveilo Rafaela-
#
Ini kisah seorang Ramayana Rafaela yang playboy, angkuh, dan sombong. Mempunyai banyak kekasih yang tersebar di seluruh pelosok negara Indonesia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seperti biasa, sebelum membaca silahkan vote terlebih dahulu, okey?
Udah? Let's start reading!!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌹H A P P Y R E A D I N G🌹
Sinta memotong sayuran dengan masih sesegukkan, dirinya duduk di atas kursi pantry karena sebelah kakinya masih terasa sakit.
Sebelah tangannya memegang pisau dan sebelahnya lagi memegang sayuran daun bawang, tangannya yang memegang pisau sayur dengan cekatan memotong kecil kecil daun tersebut.
"Shh... "
Sinta meringis ketika pisaunya tidak sengaja mengenai jari telunjuknya hingga mengeluarkan banyak darah.
Sinta berdecak, kakinya sudah terluka sekarang giliran jarinya yang terluka, nanti mungkin kepalanya yang akan terluka.
Sinta bangkit dari duduknya dan berniat untuk mengambil kotak P3K, tapi sebelum itu seseorang menarik tangannya dan langsung memasukkan jarinya ke dalam mulutnya. Seseorang itu tiada lain adalah Rama.
Rama memasukkan jari telunjuk Sinta ke dalam mulutnya, ia mengisapnya dengan kuat hingga darahnya berhenti keluar. Rama kemudian mengobati luka Sinta dan menutupinya dengan sebuah hansaplast.
Rama mengecup jari telunjuk Sinta dan menatap wajah Sinta.
"Nanti apa? Kepala kamu?" Tanya Rama ketus membuat Sinta menunduk, "Kalau jalan itu liat liat, kalau kerja itu hati hati, ngerti?" Sinta menggangguk dengan masih menunduk.
Rama berdecak dan berniat meninggalkan Sinta, baru selangkah tangannya sudah langsung ditarik oleh Sinta hingga membuatnya terhenti. Rama berbalik dan menatap Sinta,
"Kenap---"
Ucapan Rama langsung terpotong saat Sinta langsung memeluknya dengan erat, Rama diam dan tidak membalas pelukan Sinta.
