Cinta itu rumit seperti matematika. Harus diperjuangin dulu baru dapat cintanya
Rama (Ocong)
Sinta membuka pintu apartemennya membuat Rama langsung melongos masuk membawa sebuah pizza di kantong belanjaannya.
Tadi di jalan menuju apartement, Sinta sempat berguman bahwa ia ingin sebuah pizza. Dengan cekatan Rama langsung melajukan motornya ke Pizza Hut untuk membelikan Sinta sebuah pizza.
Rama duduk di atas sofa dan menyandarkan punggungnya di sandaran sofa.
Sinta berjalan ke arah dapur untuk mengambilkan Rama minuman. Ia menuangkan segelas minuman bersoda tanpa alkohol ke dalam gelas dan meletakannya di atas nampan.
Sinta lalu duduk di samping Rama seraya meletakkan nampan di atas meja.
Gerakkan tangan Rama yang ingin mengambil minumannya terhenti ketika ia mendengar suara bel pintu apartement.
Ia menarik tangan Sinta saat melihat gadis itu hendak membuka pintu untuk seseorang yang tiba tiba bertamu, "Biar aku aja" ujar Rama.
Rama kemudian bangkit dan berjalan menuju pintu utama. Ia membuka pintu dan langsung menatap seseorang yang tadi memecet bel dengan tajam.
Varo.
Entah kenapa Rama sangat tidak senang melihat Varo muncul di hadapannya.
"Ngapain lo kesini?" Tanya Rama dengan sinis.
"Ya gue mau cari Sintalah. Lo ngapain disini?"
"Ya gue pacaranya Sintalah"
Varo melihat Sinta yang duduk di sofa langsung mendorong Rama ke samping. Ia kemudian menghampiri Sinta dan duduk di sampingnya tidak memperdulikan sepasang mata elang yang sudah menatapnya.
"Gue bawain lo pizza. Pasti lo ngidam kan?" Ujar Varo dan memberikkan sepaket box pizza hut kepada Sinta.
Sinta tersenyum dan menerima pizza pemberian Varo. Lelaki kembaran Harry Style ini selalu tau kapan dirinya datang bulan dan selalu membawakannya pizza.
Rama yang sudah duduk di sofa single terus menatap Varo tidak suka. Ia menaikkan sebelah kakinya ke atas pahanya.
"Ngidam? Emang Sinta hamil?" Tanya Rama.
"Heh. Yang katanya mau jagain Sinta dan gak ngebiarin gue deket deket sama dia tapi gak tau kapan dia datang bulan" sindir Varo tanpa menatap Rama.
"Maksud lo apa?"
"Heh! Lo gak pantes jadi cowoknya Sinta, ngerti? Kapan datang bulannya aja lo gak tau. Lo terlalu sibuk ngurusin cabe"
"Emang kalo pacaran harus tau kapan pacar kita datang bulan?"
"Ya gak sih. Tapi kalau kita tau itu tandanya kita itu perduli dan romantis sama dia"
Rama menendang kaki Varo saat dirinya merasa geram dengannya, "Pergi deh lo buluk! Gue eneg liat lo. Ganggu aja saat gue mau makan romantis sama Sinta"
KAMU SEDANG MEMBACA
The King Of Playboy
Roman d'amour(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) "Gue gak bakalan pernah putus sama, Sinta" -Ramayana Gaveilo Rafaela- # Ini kisah seorang Ramayana Rafaela yang playboy, angkuh, dan sombong. Mempunyai banyak kekasih yang tersebar di seluruh pelosok negara Indonesia...