(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA)
"Gue gak bakalan pernah putus sama, Sinta"
-Ramayana Gaveilo Rafaela-
#
Ini kisah seorang Ramayana Rafaela yang playboy, angkuh, dan sombong. Mempunyai banyak kekasih yang tersebar di seluruh pelosok negara Indonesia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seperti biasa, sebelum membaca silahkan vote terlebih dahulu, okey?
Udah? Let's start reading!!!
🌹H A P P Y R E A D I N G🌹
"SINTA AWAS!!!"
Sinta melihat bola basket tersebut melambung tinggi ke arahnya, dirinya ingin menghindar namun terlambat ketika bola tersebut sudah terlebih dahulu mengenai kepalanya.
"SINTA!"
Rama berlari dan menghampiri Sinta yang hampir limbung, Rama menangkap Sinta sebelum tubuhnya jatuh ke atas tanah, Rama memeluk Sinta dan mengelus kepalanya yang tadi terkena bola basket.
Sinta memegangi kepalanya yang terkena bola, rasanya pusing dan nyut nyuttan,
"Sakit?" Tanya Rama dan Sinta mengangguk, "Pusing... "
Rama menghela nafasnya, "Benar apa yang orang orang bilang, kata adalah Doa," ucap Rama, "Kaki udah, tangan udah, sekarang kepala, besok apa? Perut?"
Abhi yang mendengar perkataan Rama langsung memukul bahu lelaki itu, "Lo bilang kata adalah Doa, terus tadi Lo Doain biar Istri Lo sakit perut, gitu?"
"Sorry, keceplosan"
"Keceplosan mata Lo encok"
"Eh? Pinggang baru encok!"
"Udah udah! Rama, lebih baik Lo ajak Sinta pulang," ujar Kreina, Rama mengangguk menyetujuinya.
Rama merangkul bahu Sinta untuk membantunya berjalan menuju ke mobil.
***
Dua minggu sudah berlalu semenjak kejadian dimana Rama pulang mabuk dan melakukan malam yang panjang bersama Sinta.