1. Kenyataan Pahit

204 74 69
                                    

{SELAMAT MEMBACA CERITA INI, JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT♡}

***

Di bawah langit malam yang penuh bintang, gadis yang tengah duduk di balkon kamarnya itu tersenyum kecil setiap melihat rembulan yang menyinari langit malam. Ia sedang membaca novel sambil sesekali meminum susu cokelat hangat yang ada di sebelahnya. Ia sengaja hanya berdiam diri dikamar. Padahal, keluarganya tengah makan malam bersama. Ia tak pernah mau berada disana, karena percuma saja, dirinya tak akan pernah dianggap di keluarganya.

Semilir angin sesekali menerpa wajah. Naysa, nama gadis itu. Ia tak terganggu sama sekali. Tapi ketenangannya terganggu saat ponselnya berdering, membuatnya berdecak kesal, ia segera mengambil ponsel miliknya yang berada di meja sebelahnya lalu melihat nama yang tertera di layar utama handphonenya.

Regan Wibisana in calling.

Naysa tersenyum tipis namun masih tak mau mengangkat panggilan telepon itu. Ia masih saja malu jika Regan menelpon. Satu detik saat Naysa ingin mengangkat panggilan dari Regan. Regan lebih dulu mematikan panggilan itu. Membuat Naysa merutuki dirinya sendiri karena tak cepat mengangkat panggilan dari Regan. Namun, satu notifikasi berhasil membuat Naysa berhenti merutuki dirinya sendiri.

Regan Wibisana.
Ketemu di danau. Sekarang.

Naysa tak membalas pesan Regan, ia hanya menghernyit heran. Tumben sekali Regan minta ketemu di danau. Biasanya Regan langsung ke rumah Naysa. Ah sudahlah Naysa tak mau memikirikan itu. Ia dengan segera merapikan rambutnya dan berlari keluar kamar.

Saat sampai di hadapan keluarganya. Keluarganya tak ada yang peduli, hanya Laras, kakak tertuanya yang menanyakan Naysa akan pergi kemana.

"Eh, Nay mau kemana?" tanya Laras, Kakak tertua Naysa.

Naysa menoleh, "Aku ada urusan sebentar, assalamualaikum." Naysa lalu melanjutkan langkahnya.

Laras menjawab salam Naysa, sedangkan Raya-- kaka kedua Naysa tak memperdulikan Naysa yang sedang ada urusan itu. Begitu juga dengan Eza dan Myla mereka tak ambil pusing dengan sikap Naysa.

***

Naysa sudah berada di tepi danau, tempat dimana awal mula ia dan Regan bertemu 4 tahun lalu. Meski Regan berusia 2 tahun lebih tua dari Naysa, namun pertemuan yang tak sengaja itulah yang membuat mereka dekat, lalu bersahabat dan berakhir menjadi sepasang kekasih seperti sekarang ini.

Naysa mendekat kearah Regan yang sudah duduk di tepi danau. Regan yang menyadari kehadiran Naysa berdiri menghadap Naysa.

"Nay," sapa Regan dengan nada pelan, dibarengi senyum manisnya.

Naysa balas tersenyum, senyum yang hanya ia tampilkan kepada Regan. "Iya, kenapa?"

"Aku-" ucapan Regan terpotong saat melihat badan Naysa bergetar kedinginan. Wajar saja Naysa kedinginan, ia kesini hanya memakai pakaian tidur bergambar doraemon tanpa dibalut jaket. Padahal suasana malam ini begitu dingin ditambah angin yang kencang.

Regan melepas jaket berwarna hitam yang dipakainya lalu ia berikan kepada Naysa, "Ini pake dulu, kamu kedinginan, kan?"

Naysa melirik jaket itu bergantian melirik badan Regan yang hanya berbalut kaos oblong hitam yang sangat tipis, Regan juga mungkin kedinginan, namun kenapa ia malah memberikan jaketnya kepada Naysa?

RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang