🌾Selamat membacaKring... Kring...
Alaram itu berbunyi sekitar pukul 05.00 pagi. Rafa yang mendengar alaram dari arah samping ranjangnyapun mulai membuka matanya dan mematikan alaram yang masih berbunyi.
"eunghh..." rafa bangun dari tidurnya, dan mulai ke kamar mandi untuk mencuci muka dan mengambil air wudhu. Tak lupa ia membangunkan kakaknya untuk shalat. Sudah menjadi hal biasa bagi rafa membangunkan kakaknya itu setiap subuh.
Setelah shalat, rafa memutuskan untuk mengemasi barang yang akan ia bawa ke perkemahan nanti.
"Alhamdulillah, udah semua." Semua barang itu yang tadinya belum tertata rapi kini sudah beralih ke tas yang lumayan besar itu.
"mau kemana lo?" zidan tiba tiba masuk kekamar adiknya itu.
"rafa mau ikut acara kemah sekolah kak." Jawabnya sambil tersenyum manis pada zidan.
"udah tau penyakitan, masih aja ikut gitu -gituan, ntar nyusahin lagi lo." ucap zidan ketus yang membuat senyum manis itu luntur.
"ada keinan kok kak, hmm.. Kakak ikut?" tanya rafa dengan ragu.
"ya ikutlah, gua-kan panitia." ia pun pergi setelah mengucapkan kata itu.
"setidaknya ada kakak yg jagain aku disana."
//
semua guru pembimbing dan beberapa murid sudah berada di tempat perkemahan. Semua sudah dipersiapkan baik itu tempat Maupun alat yg akan dibutuhkan nanti.
"Apa semua sudah datang?" tanya salah satu guru, pak delo namanya.
"sudah pak." yap. Itu suara zidan.
"yasudah, sekarang suruh anak anak berkumpul. Kita harus mencari kayu bakar sebelum gelap nanti." Seru pak delo pada zidan.
"baik pak." Jawab zidan tegas.
Zidan bergegas ke tempat perkemahan berada, ia menghidupkan pengeras suara dan menyuruh semua yang berada disana untuk berkumpul.
"perhatian!! Semuanya harap berkumpul sebentar." Seru zidan.
Butuh 5 menit untuk menunggu semua murid berkumpul dan berbaris berdasarkan kelas masing masing.
"karena hari sudah mulai sore dan kita tidak punya penerangan untuk malam nanti, jadi kita akan mencari kayu bakar disekitar perkemahan. Semuanya akan di bagi menjadi beberapa kelompok. Dan 1 kelompok bisa 3 orang. Apa ada pertanyaan?"
Salah satu siswa menjawab.
"kalo kita ilang gimana?" pertanyaan itu sontak membuat hampir semua murid itu menatapnya.
"kita ngga bakal ilang kalo kita ikutin aturannya. Jadi sudah ada beberapa tanda, jadi kalian tinggal ikutin tanda itu. Ingat! Ikutin aturan! Baik kita mulai sekarang."
Semua muridpun bergegas ke tenda untuk mengambil persediaan minum untuk dijalan nanti.
"fa, kita berdua aja ya?" Keinan datang dari arah samping lalu menghampiri rafa yang masih terdiam.
"lah..knp? Kan harus 3 orang." Jawab rafa.
"males gue rame rame. Lagian gua ngga ada teman dekat selain lo. Canggung ntar." Jawab keinan pula dengan nada sewot.
"yaudah, Terserah. Yuk buruan!" rafa menarik tangan keinan.
//
17.30
"fa, kayaknya ini udah deh?" ucap keinan sambil menunjukkan kayu bakar yg mereka kumpulkan tadi.
"nanggung kei, gue cari kesana bentar ya?" Ujar rafa sambil mengacungkan jari telunjuknya ke semak semak.
"tapi itukan ada tandanya. Berarti ngga boleh kesana." Jawab keinan.
"yaelah, bentar doang. Lo duduk aja disana." rafa menyarankan agar keinan duduk dulu di bawah pohon rindang dibelakang mereka.
"jangan lama lama. Udah gelap ni!" Ucap keinan sambil menepuk bahu sahabatnya itu.
"iya iya." rafa hanya mengiyakan kata sahabatnya itu.
Rafa mulai berjalan kearah yg ditunjuknya tadi. Ia berjalan perlahan karena kondisi paru parunya yg belum fit.
Tapi, Ketika sudah berjalan 100 meter dari tempat keinan tadi, TIBA-TIBA.....SRET
"aaaarghh..."
Tubuh rafa limbung dan akhirnya terjatuh menggelinding ke bawah.
Matanya mulai kabur dan seketika bayangan keinan dan kakaknya memenuhi pikirannya saat itu hingga mata itu terpejam.-Sedangkan dilain tempat.
//
Keinan pov
"anjir!!" ia terlonjak kaget.
"rafa mana ya? Wah.. Bangsat emang ni anak, pasti dia ninggalin gua. Kok gua bisa ketiduran sih?" seraya mengangkat kayu bakarnya.
Iapun berjalan ke arah area perkemahan yang sudah mulai ramai tersebut.
"lo sendiri?" ucap salah satu teman kelasnya.
"ngga gua sama rafa tadi. Mana tu anak? Gua ditinggalin sama dia." Ujar keinan kesal.
"rafa? Gua dari tadi ngga ngeliat dia." Jawabnya sambil terheran heran melihat tingkah keinan.
"loh... Jadi dari tadi rafa ngga ada?" jujur keinan kaget. Rafa bahkan sudah pergi lebih dari 30 menit. Tidak mungkin ia selama itu mengambil kayu bakar saja.
Keinan langsung berlari meninggalkan teman sekelasnya tadi. Ia sebisa mungkin untuk berpikiran positif.
"hah...hah.. Kak zidan!" panggilnya sambil menghampiri zidan dan kelihatannya sibuk tersebut.
"kenapa?" ia bingung melihat teman adiknya itu berlari ke arahnya.
" itu..hah..hah rafa... Raf..rafa ilang!"
[TBC]
Makasih yang udah baca, vote dan komen. Semoga suka yaa sama art kali ini😍😉
MAKASIH BANYAAAK💜💜😘
*kalau masih ada kesalahan setelah direvisi, tolong dikoreksi yaa😉

KAMU SEDANG MEMBACA
P L E A S E! [End]
Teen FictionDia yang hidup hanya sebagai pelampiasan kemarahan dari seseorang yang tak lain adalah kakaknya sendiri. ......... "LO ITU CUMA NUMPANG BANGS*T!! "Maaf kak..." #48 friendship → 20200831 #10 brotheship→ 20200907 #06angst → 20210217 ⚠AKU TEKANIN, CER...