bagian 13

14.4K 1.2K 35
                                        


🌾Selamat membaca


Zidan sudah memperbolehkan rafa untuk sekolah sekarang, bukan secara sukarela melainkan rafa yg terus memaksa zidan. Ntah apa yang diinginkan anak itu disekolah sehingga ia memaksa.

"Kok lo sekolah sih fa?" Tanya keinan pada sahabat karibnya itu.

"Yaelah kei, lo pikir gue anak 10 tahun, gue udah gede kali. Lagian udah enakan kok."Jawabnya dengan santai.

"Udah gede pala lo. Yuk pulang, gua antar." ucap keinan sambil menarik tangan rafa.

"Apaan sih! Ngga mau. Baru datang juga malah disuruh pulang." sewotnya pada keinan yang tengah menatapnya kesal.

"Ngelawan lo?!" ucap keinan dengan ketus.

"Idihhh, siapa juga yg takut ama lo." ejek rafa sambil berdiri menjauh dari keinan.

"pulang ngga-" ancamnya sekali lagi.

"PERHATIAN ANAK²!!" suara guru langsung memecah perseturuan antara rafa dan keinan. Mereka berdua langsung lari kocar-kacir ke tempatnya masing masing.

"TERIMA KASIH. Jadi ibu mau menyampaikan bahwa ada salah satu siswa baru yg akan bergabung bersama kalian. Silakan masuk!" Guru berparas ayu lalu menyilahkan seorang pria masuk ke kelas yang terdiam itu.

Dia arga satyabian. Salah satu anak donatur tertinggi di Sekolah yg ditempati Rafa dan keinan juga zidan.
Rafa melihat arga yang kental dengan tampang sombongnya itu dengan wajah yang sedikit memelas. Ia tau arga akan berprilaku semena mena nantinya.

"Baik silakan perkenalkan diri!" Lanjut guru tersebut.

"Perkenalkan nama saya arga satyabian. Biasa dipanggil arga, salah satu donatur tertinggi di sekolah ini." ucapnya dengan wajah songongnya itu. Saat mendengar itu, para perempuan tampak berbisik satu sama lain.

"Yasudah arga kamu bisa cari tempat yang kosong."

Arga melihat sekelilingnya dan mendapati 1 meja yg kosong dan tepat disamping keinan. Ia berjalan dengan perlahan ke arah tersebut. Keinan menatap arga sejenak, jujur ia tak terlalu nyaman dengan arga. Ia dapat melihat aura kenakalan dari sosok yang tengah disampingnya itu.

"Baik, buka buku kalian halaman 68, kita akan mempelajari tentang botani sekarang." Semua murid mulai membuka buku mereka.

//

15.00

"Fa, sorry ya. gua kayaknya ngga bisa antar lo balik. Nyokap nelpon katanya ada keluarga jauh datang." Ujar keinan sambil menepuk punggung rafa.

"Ngga pa-pa kok. Gue bisa nunggu kak zidan, paling ntar lagi keluar. Lo pulang aja." Jawab rafa dengan senyum manisnya itu.

"Bener ngga pa-pa kan? Serius gue ngga enak ninggalin lo sendiri disini." Ujar keinan sambil memperhatikan sekelilingnya.

"Lo pikir gua cewek manja yang harus ditungguin pulang, balik sana!" Perintah rafa sambil mendorong tubuh keinan.

"Iyaiya. Gua balik duluan! Kalo ada apa apa kabarin gua!" keinan mulai meninggalkan area parkiran sekolah menyisakan rafa seorang sekarang. Namun pandangannya seketika terpaku pada laki laki yang tiba tiba ada didepannya.

Dia tidak sendirian sekarang. Anak baru itu ada didepannya sambil tersenyum enteng.

"Ngapain lo ngeliat gue?" rafa berujar dengan santainya.

Arga masih tersenyum kepada rafa. Ntah apa yang direncanakannya. Yang jelas rafa tk peduli dan malah melenggang pergi meninggalkannya sekorang diri disana.

P L E A S E! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang