3

1.2K 152 3
                                    

*Perhatikan tulisan yang bergaris miring ..

Sehun masih mencoba memahami setiap kalimat ucapan yang di katakan Sohyun ketika mereka selalu membahas Baekhyun.

Jujur saja Sehun memang sudah gatal untuk memukul Baekhyun sejak lama. Mungkin ini terdengar berlebihan memang, tapi untuk ukuran kejahatan yang di lakukan pria Byun itu terhadap Sohyun, maka tak ada yang namanya berlebihan bagi Sehun.

Sehun berjalan pelan menuju jendela kaca ruang kerjanya sambil memasukkan kedua tangannya di saku celana, memandang kosong ke arah luar jendela. Menghela nafas panjang demi menjernihkan pikirannya.

Pekerjaan bukan lagi faktor utama mengapa Sehun sangat sering berada di dalam kantor daripada pulang ke rumah. Pria Oh itu hanya ingin selalu memastikan bahwa Sohyun baik-baik saja.

"Apa yang bisa aku lakukan untukmu Sohyun ?" Gumamnya.

Malam ini terasa dingin menusuk tulang, bahkan bulu-bulu di sekujur tubuhpun sampai menegang saking dinginnya. Sambil mengeratkan coat berwarna coklatnya, Sehun berjalan santai menuju pekarangan rumah yang sudah sangat jarang di kunjunginya.

Ini sudah pukul 11 malam, seharusnya jam bertamu memang sudah tak di persilahkan lagi. Hanya sekali saja, Sehun mencoba berharap bahwa keputusannya untuk datang lagi ke rumah ini adalah hal yang benar.

Ting

Tong

Dengan sedikit gugup, Sehun menekan bel.

Tidak ada jawaban.

Seharusnya dirinya paham datang ke rumah orang di waktu yang cukup malam tentu jelas itu sama saja mengganggu, terlebih ketika hari sudah hampir tengah malam. Di saat orang-orang akan pergi tidur beristirahat.

Sehun menghela nafasnya sejenak, lalu membalikkan tubuhnya bermaksud pulang. Tapi suara pintu berbahan kayu tua itu pada akhirnya terbuka pelan. Hingga ia pun pada akhirnya kembali menolehkan kepala sambil membalikkan tubuhnya.

"Nuguseyo ?" Tanyanya serak ciri khas dari suara orang tua paruh baya.

Umurnya mungkin sekitar 40 tahun ke atas tapi wajahnya masih terlihat cantik menawan di antara para lansia lainnya. Bahkan orang lain pasti akan menilai jika wanita di hadapan Sehun saat ini masih berusia 30 tahunan.

"Annyeonghaseyo." Sapa Sehun seraya membungkuk memberi hormat dengan tersenyum hangat.

~~~


"Silahkan duduk tuan." Ucap salah satu wanita berumur 30 tahunan itu ramah.

Setelah meminta Sehun untuk duduk di ruang tamu, wanita berpakaian rapi berwarna abu-abu beludru itu pun menuntun pelan wanita yang Sehun tatap sedari tadi yang bahkan tak lepas dari kedua mata elangnya.

Ada gurat kesedihan bercampur kekhawatiran di sana, tapi mengingat Sehun hanya berkunjung ke sini maka ia memilih diam.

Setelah hampir 20 menit menunggu, wanita berpakaian abu-abu tadi pun pada akhirnya datang seraya membawa sebuah nampan berisi dua cangkir teh di atasnya.

Meletakkan pelan di atas meja kaca. Wanita itu hanya mengulas senyum sekilas sambil duduk bersantai di hadapan Sehun. Terlihat sangat anggun.

"Kau Oh Sehun kan ?"

"Nde."

"Kakakku mungkin lupa pada dirimu, tapi aku masih ingat untuk sekedar mengenali wajah seseorang sekalipun aku juga sudah tua.",

Sehun tersenyum menanggapi.

"Sudah sangat lama sekali. Jadi ada perlu apa kau datang kemari ?"

WRECKED [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang