27

677 102 15
                                    

Minjae menggigit jemarinya merasa cemas. Ini tak hanya kecemasan yang berfokus pada kakaknya tapi ini juga kepada keponakannya, Jung Sohyun.

Benar apa yang dikatakan Sehun, ia sudah melakukan kesalahan besar. Membuatnya meminta Sohyun membuka kasus 20 tahun silam bukan hanya untuk mengingatkan gadis itu akan masa lalunya namun justru membangkitkan rasa benci yang bisa saja akan semakin membuat Sohyun terluka.

"Ini sebuah kesalahan.. ini tidak benar. Ini tak seharusnya terjadi." Gumamnya berulang kali, kekhawatiran yang semakin menjadi-jadi.

"Nyonya.."

"O?" Balasnya menormalkan sikapnya.

"Tuan Byun sudah datang."

Minjae menghela nafasnya pelan, "arraso." Jawabnya.

~~~

Keduanya terdiam, mungkin lebih tepatnya Minjae yang benar-benar bungkam. Pikirannya sungguh penuh akan semua kemungkinan-kemungkinan, bahkan melalangbuana entah kemana.

"Sepertinya kau sedang banyak pikiran.. apa ada sesuatu yang mengganggumu?" Tanyanya memulai pembicaraan.

Minjae mengulas senyum tipis, menyeruput sebentar kopi miliknya sebelum menjawab, "aku rasa keputusanku hanya bisa sampai di sini saja."

"Apa maksudmu?"

"Tuan Byun .. tidakkah anda kasihan pada putra anda? Bahkan kebahagiaannya sudah terenggut sejak kecil."

"Apa yang sebenarnya kau bicarakan?"

"Aku menyadari akan kesalahanku."

"Mwo?"

"Bukankah kita sudah menjadi keluarga sekarang? Pernikahan mereka resmi tidak ada yang salah dari keduanya. Hanya kita lah yang bersalah di sini."

Tuan Byun menghembuskan nafasnya kasar mengalihkan pandang ke arah lain, membicarakan masa lalu selalu membuatnya terpancing akan emosi.

"Itulah bodohnya putraku, dia mencintai seorang wanita yang tak seharusnya dia cintai."

Minjae melipat kedua tangannya di depan dada menatap serius pada tuan Byun yang mulai membuatnya merasa jengah, "sepertinya aku tahu mengapa istrimu meninggalkanmu 4 tahun silam."

Seketika itu juga tatapan tuan Byun menajam, kepalan tangannya pun menguat berdecih pada sosok wanita dihadapannya itu remeh, "tahu apa kau tentang wanita itu?!" Desisnya tak suka.

Minjae menyeringai, "aku tidak akan mengatakan apapun, aku hanya cukup tahu tentang hal itu. Yang sekarang menjadi fokusku adalah bisakah kau tak ikut campur urusan mereka. Ingatlah mereka sudah menikah, cinta dan benci itu berbeda tipis. Kau tidak akan paham cinta anak muda."

"Aku memang tak menyukai Sohyun sejak dulu, meski mereka telah menikah sekarang, tapi Baekhyun tetap akan melakukan apa yang aku perintahkan."

"Balas dendammu kau lampiaskan pada putramu. Tidakkah kau sangat mengenaskan sekarang? Berhentilah sebelum kau menyesal." Ucap Minjae seraya bangkit meninggalkan tempat.

"... ah aku lupa sesuatu. Ku harap kau tak lagi kehilangan sesuatu yang kau cintai untuk yang kedua kalinya.. tuan Byun. Gerom."

Tuan Byun benar-benar dibuat kesal saat ini. Bahkan tujuannya untuk kembali mendiskusikan rencana mereka pun gagal total.

"Sebenarnya apa yang membuatnya berubah pikiran?"



"Mwo? Dibatalkan? Apa maksudmu?"

"..."

"Ah..arraso." jawab Sohyun seraya mengakhiri panggilan.

WRECKED [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang