7

942 134 10
                                    

Waktu menunjukkan pukul 11 malam. Ini sudah 3 hari di mana Sohyun harus lembur di kantor hingga lupa waktu, bahkan sekedar menghubungi Baekhyun memberitahukannya pun tak terpikirkan sama sekali.

Ponselnya bahkan terkadang mati tak aktif akibat baterai habis atau tak sengaja di non aktifkan. Membuat Sehun lah orang yang akan uring-uringan datang ke kantor Sohyun dan tentunya memaki wanita itu habis-habisan.

Sebenarnya Sohyun paling malas untuk pulang ke rumah jika pekerjaannya saja masih menumpuk banyak di atas meja, tapi mengingat Baekhyun yang terkadang pulang ke rumahnya tentu menjadi alasan untuk Sohyun tetap pulang sekalipun nantinya Baekhyun tak menginap.

Karena tak membawa mobil, maka Sohyun berencana untuk pulang menggunakan taksi, tapi belum sempat dirinya keluar kantor, sebuah mobil tak asing menjadi pemandangan pertama ketika Sohyun tepat berada di area loby dekat pintu keluar.

Tak hanya mobilnya yang tak asing untuk Sohyun kenali bahkan pria yang tengah menyandar pada pintu mobil itupun jelas dirinya kenal.

"Baekhyun ?" Panggilnya senang kala Sohyun tengah berjalan menghampiri.

Baekhyun menoleh. Mendengar namanya terpanggil tentu membuatnya ikut mengulas senyum menatap sang kekasih bahagia.

Sambil merentangkan tangannya meminta pelukan, dan langsung di sambut senang oleh Sohyun. Mengalungkan tangannya pada Baekhyun erat.

Yang jelas hal semacam inilah yang Sohyun harapkan di setiap harinya.

"Kau menjemputku ?" Tanya Sohyun.

"Aku tahu kau lembur beberapa hari ini, jadi daripada aku menunggumu di rumah, lebih baik aku menjemputmu. Tidak masalahkan ?"

Sohyun menganggukkan kepalanya senang. Tentu saja wanita itu bahagia. Sikap Baekhyun yang romantis seperti ini tentu adalah momen langka yang perlu Sohyun abadikan setiap waktu. Melupakan rasa sakitnya sementara waktu.

"Bisakah kita pulang sekarang ?" Tanya Baekhyun sambil melepas pelukan.

Menatap lekat Sohyun penuh kasih sayang dan cinta.

Sohyun terkekeh sedikit malu atas sikapnya yang sedikit agresif karena terlalu merindu Baekhyun hingga tanpa sadar memeluknya erat di depan kantor Jaksa.

"Ayo kita pulang."

Baekhyun segera melajukan mobil audi hitam miliknya pelan meninggalkan area kantor jaksa.

Tanpa menyadari jika mobil lain yang berada tak jauh dari sana pun ikut melaju mengikuti mobil Baekhyun tepat di belakangnya dengan jarak yang begitu dekat.

Beruntung Baekhyun tak mencurigainya sama sekali. Karena fokusnya memang tengah terbagi antara fokus menyetir dan mengobrol santai dengan Sohyun.

Tepat ketika mobil audi milik Baekhyun masuk ke dalam area apartement Sohyun. Saat itu juga mobil yang mengikuti Baekhyun berhenti tepat di depan gedung tanpa perlu mengikuti lagi untuk masuk ke dalam.

Kaca hitam mobil bermerek BMW itu terbuka pelan. Menampilkan sosok Sehun yang menghela nafas pelan setelah melihat bahwa Baekhyun menepati janjinya untuk menemani Sohyun dalam beberapa waktu depan selama 1 bulan penuh.

Bukan tanpa alasan Sehun mengikutinya hanya karena ingin memastikan Baekhyun, tapi jelas saja Sehun sangat mengkhawatirkan wanita Jung itu setiap waktu.

Ya, setidaknya Baekhyun tidak menyadari Sehun di sana. Jadi setelah memastikan semua aman, maka Sehun pun kembali melajukan mobil miliknya itu meninggalkan tempat.



1 bulan itu bukan waktu yang sebentar, sekalipun tidak bisa dikatakan lama tapi waktu 1 bulan sudah menjadi sangat cukup untuk Baekhyun memperbaiki hubungannya dengan Sohyun tanpa ada Taera ataupun orang lain lagi di antara mereka.

Sungguh, ini adalah keinginan yang selalu Baekhyun harapkan setiap kali dirinya mengingat Sohyun dan orang tuanya. Mungkin memang benar orang tuanya di Busan bahkan hampir seluruh keluarga Baekhyun sangat menyukai Sohyun sebagai menantu idaman. Tapi nama Taera, jelas mereka tak tahu apapun dan Baekhyun sangat menyimpan rapat rahasia kekasihnya itu dari siapapun kecuali Sohyun dan juga Sehun.

Setelah selesai membersihkan diri beberapa menit lalu, entah mengapa pikiran Baekhyun tiba-tiba teringat akan pertengkarannya bersama Taera siang tadi. Ini memang bukan pertama kalinya untuk mereka bertengkar, tapi mengingat perdebatan keduanya selalu tentang Sohyun, maka tak ada yang tak mungkin bagi seorang selingkuhan akan tinggal diam begitu saja.

Baekhyun paham Taera ataupun Sohyun memang saling membenci satu sama lain sejak lama, dan bodohnya lagi Baekhyun justru seperti pria yang mau-mau saja menjatuhkan dirinya sendiri di antara dua wanita yang saling memiliki kehidupan rumit di masa lalu.

Tidak, Baekhyun tak pernah ingin ikut campur, tapi perasaannya saja yang salah menempatkan hati pada gadis lain ketika Sohyun saja sudah menjadi gadis paling bisa di andalkan untuk segalanya.

Tanpa sadar Baekhyun melamun lama menatap pantulan dirinya dalam cermin di hadapannya.

Seolah tak mempedulikan tubuhnya yang bertelanjang dada karena belum sempat memakai piyama tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seolah tak mempedulikan tubuhnya yang bertelanjang dada karena belum sempat memakai piyama tidurnya .

Dan Baekhyun tersadar kala usapan hangat pada kedua bahu kokohnya menyapa kulit lembut milik Sohyun yang tengah menatap pria Byun itu lewat cermin.

"Kau ada masalah ?" Tanya Sohyun lembut mengalun pelan masuk ke dalam telinga Baekhyun.

Bukan sebuah jawaban yang pria itu ucapkan, tapi seringai tipis dari sudut bibirnya yang tersenyum penuh arti menatap sang kekasih.

Mengundang kernyitan bingung dari Sohyun kala melihat sikap Baekhyun yang bisa berubah-ubah dalam hitungan detik.

"Kenapa memandangku seperti itu ?"

"Karena kau cantik."

Sohyun berdecih, tertawa kecil seolah meremehkan apa yang menjadi ucapan Baekhyun.

"Jika aku cantik, lalu bagaimana dengan Taera ? Bukankah dia juga cantik ?"

Baekhyun bangkit dari duduknya dan berjalan menuju tepi ranjang milik Sohyun dan duduk di sana seraya meminta kekasihnya itu mendekat padanya.

Sohyun hanya diam, bahkan ketika tubuhnya telah di rengkuh erat oleh Baekhyun pun dirinya hanya mampu terdiam dan menurut.

"Bukankah aku pernah mengatakan padamu bahwa jangan sebut nama orang lain selagi kita hanya berdua. Apa kau lupa ?" Bisiknya.

" aku tidak lupa. Aku hanya ingin tahu saja. Apa itu salah ?"

"Jangan pernah bertanya dengan jawaban yang kau sendiri juga tahu, karena itu bisa menyakiti hatimu, sayang."

Sohyun bungkam. Amarahnya hampir meledak, tentu dirinya paham akan maksud Baekhyun katakan. Tapi sekalipun pada kenyataanya itu benar adanya, lalu bagaimana selanjutnya ?

Bahkan Baekhyun saja seolah tak pernah takut untuk bermain api.

"Aku tahu dan karena itulah aku bertanya." Ucap Sohyun dalam hati.


Continue..

Maaf pendek .. ❣❣❣

WRECKED [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang