36

759 106 54
                                    

Ini sudah berjalan setengah tahun setelah kejadian malam itu, kini Sohyun sudah menjalani rutinitasnya seperti biasa. Statusnya menjadi seorang istri kini sudah tak tersemat lagi dihidupnya pengajuan gugatan cerai yang Sohyun layangkan pada Baekhyun beberapa minggu lalu sedang diproses sekarang dan Sohyun hanya bisa berharap agar semuanya berjalan dengan lancar hingga keputusan akhirnya sungguh berpihak kepadanya.

Tok..

Tok..

Suara ketukan pelan dari arah pintu masuk ruangannya itu langsung membuat Sohyun yang tengah sibuk berkutat pada tumpukan kasus dimejanya itu kini mendongak menatap arah pintu dan saat itu juga matanya menangkap sosok Sehun di sana yang tersenyum hangat menyapanya.

Keduanya pun kini sudah berada di atap gedung sebagai tempat favorit mereka untuk mengobrol berdua. Terhitung sudah berapa lama keduanya tak pernah lagi mengobrol seperti ini sepertinya membuat Sohyun sedikit bernostalgia lagi sekarang. Perasaan di mana dirinya tak perlu mengkhawatirkan apapun tentang masalah rumah tangganya yang bahkan sekarang sudah hancur berantakan.

"Bagaimana kabarmu? Aku senang mendengar kau sudah dipromosikan hingga menjadi jaksa yang dikenal banyak orang di dunia." Puji Sehun merasa bangga.

"Ck.. jangan berlebihan, aku tak seterkenal itu juga hingga dunia mengenalku."

"Wae? Pada kenyataannya kan kau begitu, yak!! jangan merendah di hadapanku!" Ucap Sehun sambil menunjuk Sohyun dengan jemari telunjuknya.

Sohyun yang melihat respon Sehun yang terlihat berlebihan pun hanya tersenyum tertawa kecil dan setelahnya keduanya lebih memilih sibuk pada pemikiran masing-masing.

"Aku tidak tahu apakah aku boleh mengatakan ini padamu atau tidak, tapi menurutku kau harus tahu."

Sohyun tersenyum tipis mendengar perkataan Sehun karena ia tahu pasti apa yang dimaksudkan pria itu.

"Jika itu tidaklah penting sebaiknya kau tidak perlu memberitahuku karena aku yakin itu jauh lebih baik dan kau tahu itu." Jawab Sohyun.

"Apa kau yakin?"

"Kau tahu benar bagaimana aku menjalani hidupku lagi setelah insiden malam itu Sehun dan aku tak mau mengingatnya lagi. Aku sudah cukup bahagia sekarang dengan apa yang telah aku jalani saat ini." Ucapnya dan setelah itu Sohyun memandang ke arah jam tangannya.

"..jam makan siangku sudah selesai dan aku harus kembali bekerja. Terima kasih untuk kopinya. Sampai jumpa Sehun." Ucapnya tersenyum lalu menepuk pelan lengan Sehun sebelum dirinya berbalik dan meninggalkan tempat.

Sehun yang melihat kepergian sahabatnya itu kini hanya bisa menghembuskan nafasnya berat sambil kedua tangannya ia masukin ke dalam saku celana kain miliknya memandang sendu.

"Aku tahu kau belum bisa melupakan Baekhyun, Sohyun. Meskipun kau berusaha berbohong di hadapanku." Lirihnya bergumam tanpa mengalihkan pandang.



Ini sudah masuk bulan ke 7 di masa kehamilannya, perutnya yang sudah membuncit besar selalu menjadi hal pertama yang membuat Taera bahagia setiap kali membuka matanya. Karena inilah impiannya. Impian di mana dirinya hamil dari seorang Byun Baekhyun, ini bukan mimpi lagi tapi ini sungguh nyata.

"Tetaplah kuat sampai kau terlahir nanti sayang." Ucapnya sambil mengusap-usap lembut perutnya yang membuncit besar.

Uluran tangan lain yang juga ikut mengusap perutnya dari arah belakang sambil memeluknya langsung membuat Taera menoleh dan menemukan wajah Baekhyun di sana yang tengah menumpukan dagu pada bahunya. Merasa terkejut akan kehadiran pria itu yang tiba-tiba tapi setelahnya ulasan senyum dari bibirnya menjadi hal pertama menyapa pria Byun itu yang juga kini menatapnya lamat.

WRECKED [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang