30

776 99 15
                                    


RATE 17+ !!!

Happy Reading..

Ini pertama kalinya untuk Taera pergi makan malam bersama pria lain selain bersama Baekhyun. Entah apakah dirinya bodoh atau tidak tapi bibirnya selalu mengatakan iya setiap kali Taeyong mengajak atau memberinya sesuatu. Ia tak kuasa untuk menolaknya.

Mereka berdua saling pandang, lebih tepatnya Taeyong yang melakukannya duluan. Pria itu menatap Taera dengan raut wajah yang tak terbaca sambil menumpukan kedua tangannya di atas meja.

"Apa ada yang aneh dari wajahku?" Tanya Taera merasa tidak nyaman akan tatapan Taeyong.

Taeyong tersenyum, "tidak ada, aku hanya terpesona dengan wajah cantikmu. "

Taera terhenyak setelah mendengar jawaban Taeyong, ia tersipu malu akan pujian yang terdengar berlebihan itu untuknya.

"Ah ya aku mengajakmu kemari, karena ini restoran milik kawanku. Dia merekomendasikan beberapa menu berkualitas untuk kita berdua malam ini." Ucap Taeyong.

"Jinjja? Wah.. " kagumnya merasa tak percaya.

Restoran ini sangat mewah dan juga luas. Taera tak menyangka jika ternyata sang pemilik adalah kawan dari pria yang di hadapannya ini. Padahal saat mereka pertama kali bertemu Taera selalu meragukan Taeyong dari penampilannya. Terlalu biasa untuk ukuran pria orang kaya.

"Secara pribadi dialah yang memintaku untuk datang kemari dan mencoba menu istimewa barunya."

"Woah.."

Taera sungguh tak mampu berucap apapun selain berdecak kagum akan semua yang dirinya dengar dan juga tahu.

Taeyong menyeringai tipis, ia baru saja berhasil membuat wanita Kim itu terjebak akan rencananya.

"Ini masih awal." Ucap Taeyong dalam hati.



Sohyun berjalan pelan mendekati ruang VIP yang kata Sehun itu adalah ruangan tempat ibunya di rawat. Ada banyak penjagaan di sana, jadi dirinya hanya mampu melihatnya dari jarak yang begitu jauh yang menurutnya sangat aman.

"Eomma.." gumamnya memanggil.

Matanya sudah berkaca-kaca hampir menangis sebelum tepukan pelan dari arah belakang langsung membuatnya terkejut dan mengusap kasar air matanya yang sempat menetes.

Membalikkan badan dan langsung terdiam terpaku setelahnya.

"Sohyun?"

Seketika itu juga mulut Sohyun bungkam, terlalu bingung akan berucap apa sebagai salam pertamanya setelah apa yang telah dirinya tahu dari kebenaran itu.

Kini keduanya memilih saling diam terutama Sohyun, dirinya menundukkan kepalanya dan memainkan jemari tangannya yang bertautan. Terlalu gugup dan canggung. Bahkan Sohyun tak menyiapkan kata-kata apapun untuk diucapkannya di saat tak terduga seperti ini.

"Ini terlalu canggung, kau pun pasti begitu kan?" Ucap Minjae memulai berbicara.

Ini tampak sangat aneh sekarang. Di mana sebelumnya wanita Kang yang berada di hadapannya saat ini bahkan sebelumnya sangat terlihat sangat anggun dan nampak berbeda, tapi sekarang..

"Sebenarnya aku tidak pernah memiliki harapan apapun tentang pertemuan keluarga ataupun untuk sekedar mengingat kembali akan masa lalu. Bagiku itu semua sudah berakhir dan aku benci untuk mengingatnya." Ucap Sohyun pelan tetapi memberi ketegasan di setiap kata-katanya.

Minjae bukan orang bodoh untuk sekedar memahami maksud dari apa yang Sohyun katakan. Bagaimanapun juga ini adalah nyata, mungkin memang Sohyun belum bisa menerimanya tapi satu hal yang Minja yakini bahwa gadis itu takkan pernah melupakan sosok ibunya sekalipun enggan untuk mengakui.

WRECKED [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang