31

755 101 15
                                    

Baekhyun sudah menempatkan dirinya di atas tubuh Sohyun mengukung istrinya itu tanpa menjeda gerakan tangannya yang sudah menyentuh kemanapun yang pria itu suka.

Lenguhan bahkan desahan dari keduanya pun sudah mulai bersahut-sahutan menggema di seluruh ruang kamar mereka. Ini masih terlalu pagi memang tapi sepertinya itu takkan jadi masalah untuk Baekhyun maupun Sohyun karena mereka kini tengah berada dalam dunianya sendiri.

Baru kali ini dirinya bermain begitu agresif teramat menginginkan Baekhyun. Bahkan jemari lentik wanita itu saja tak berhenti menyentuh di mana yang Sohyun suka, desahan Baekhyun yang terdengar berat di samping telinganya justru seperti kekuatan baru untuk Sohyun semakin gencar melakukannya dan begitu pun sebaliknya.

Biarkan untuk kali ini saja Sohyun egois akan Baekhyun, ia sudah cukup banyak mengalah selama ini. Rasa sakitnya dikhianati, di duakan bahkan di tipu berulang kali, itu semua sudah terlalu kebal untuknya. Ia telah di pilih oleh Baekhyun sebagai pendamping hidupnya, pria itu sendiri yang berani berlari padanya kembali.

Tolong jangan buat hal seindah ini harus cepat berakhir begitu saja. Sohyun tak apa dikhianati, Sohyun tak apa jika dibohongi yang terpenting untuknya adalah hanya namanyalah yang akan selalu ada di hati dan pikiran Baekhyun untuk selamanya. Hanya itu.

Sebelumnya memang Sohyun bersikeras untuk tidak memiliki anak dulu diantara mereka, meskipun ia sudah mengajukan pengunduran dirinya karena Baekhyun. Pria itu hanya ingin Sohyun berada di rumah menjalankan layaknya seorang ibu dan istri yang baik.

Tapi bagi Sohyun itu tidaklah cukup untuk membuat Baekhyun berubah. Pria itu akan tetap membagi cintanya bersama Taera seperti yang biasa Baekhyun lakukan. Dan untuk kali ini Sohyun menolak akan hal itu. Ia kini berubah sungguh ingin egois tentang semuanya.

Baekhyun adalah suaminya, pria itu sendiri yang telah memilihnya. Padahal jika diingat ada banyak kesempatan dan pilihan kala itu Sohyun meminta Baekhyun untuk memilih. Jadi jika sekarang Baekhyun telah memilihnya maka biarkan Sohyun memiliki seutuhnya dan anak adalah satu-satunya cara.

"Eunghh.. Baekhh.. akhhh." Desahnya ketika Baekhyun mulai menghentakkan miliknya begitu keras dan tiba-tiba.

Keduanya sudah sangat tidak terkendali sekarang dan ini jelas membuat Sohyun membuncah bahagia.



Taera melipat kedua kakinya sambil menyembunyikan wajahnya dilipatan itu merasa malu dengan apa yang baru saja dirinya ingat. Ini sungguh bukan seperti dirinya.

Ia menyadari bahwa ia tak pandai dalam meminum alkohol tapi bodohnya semalam ia justru langsung minum dengan santainya hingga 3 botol bahkan gadis itu juga ingat Taeyong sudah menahan dan mengajaknya pulang, tapi ia justru menamparnya. Oh ya ampun Taera harus bagaimana sekarang, ia sudah teramat malu saat ini.

Taeyong membuka pintu kamarnya sambil membawa nampan berisi sarapan. Ia tahu akan seperti apa kondisi wanita itu jika sudah bangun mengingat semalam Taera benar-benar menggila.

"Makanlah dan minum obatnya. Kepalamu pasti sangat sakitkan?" Ucap Taeyong lembut memberi perhatian.

Taera masih berusaha menyembunyikan wajahnya di bawah lipatan kakinya mendumal kesal yang tak selesai-selesai.

Taeyong tersenyum lalu tangannya terulur untuk menyentuh dagu wanita itu pelan demi menatap kedua matanya.

Taera tidak menolak tapi warna merah di kedua pipi akibat rasa malunya masih sangat terlihat jelas di wajahnya. Ia menjadi wanita yang memalukan sekarang.

Diusapnya pipi merah itu dengan lembut sambil Taeyong melemparkan senyum terhangatnya untuk Taera.

"Makanlah selagi hangat, nanti setelah keadaanmu sudah membaik maka kita bisa bicarakan lagi, hem?" Ucap Taeyong lembut.

WRECKED [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang