21

749 101 12
                                    

Sohyun menggenggam buket bunga di kedua tangannya sangat kuat, melamun dengan segala pemikirannya yang melalang buana hingga kemana-mana menjadikan raut wajahnya menjadi ikut sedikit memerah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sohyun menggenggam buket bunga di kedua tangannya sangat kuat, melamun dengan segala pemikirannya yang melalang buana hingga kemana-mana menjadikan raut wajahnya menjadi ikut sedikit memerah.

Meski masih berada di ruang tunggu dengan gaun yang begitu indah sudah terpakai di tubuhnya tapi tetap saja tak menjadikan Sohyun bahagia.

Benar, jika dulu ia selalu berharap bahwa ia ingin menikah dengan Baekhyun. Benar, jika dulu pun ia juga berharap bisa hidup bahagia bersama Baekhyun, tapi tidak dengan cara seperti ini.

Di paksa dan di hina, merasa dilecehkan secara mental. Jelas itu bukanlah impiannya. Padahal Sohyun selalu membayangkan dirinya dilamar dengan cara yang teramat romantis oleh pria Byun itu.

"Kau akan membuat bunganya hancur jika seperti itu." Ucap Sehun menyapa rungunya kala pria itu masuk ke dalam ruangan sang mempelai wanita.

Tatapan mata Sohyun pun kini langsung memicing tajam mengarah pada Sehun, seolah tak suka dengan perkataan pria bermarga Oh itu yang seperti mengejeknya.

"Kau mengejekku?"

"Ani." Jawabnya.

Sohyun kembali terdiam, sungguh hatinya kini sedang tidak dalam keadaan baik sekarang. Segala macam hal buruk bahkan sudah mulai berterbangan di sekitar kepalanya, hal-hal yang bisa saja tak mungkin bisa menjadi mungkin jika itu untuk Baekhyun.

Jika sudah seperti ini Sohyun hanya bisa teringat akan mendiang ayahnya yang telah tiada. Dulu ketika masih anak-anak Sohyun selalu mengatakan jika suatu hari nanti dirinya menikah ayahnya harus menggenggam erat tangannya sampai ke pelaminan dengan penuh cinta dan juga bahagia.

Tapi.. kenyataannya tidak demikian. Bahkan saat harapan Sohyun menikah setelah mengetahui siapa pembunuh sebenarnya ayahnya pun kini hancur sudah. Baekhyun dan segala keegoisannya membawanya dengan paksaan yang tak bisa Sohyun bantah.

"Tidak baik marah di hari pernikahan." Ucap Sehun memberitahu.

"Aku tidak pernah menginginkan pernikahan secara paksa seperti ini." Ungkapnya.

Sehun menghela nafasnya berat, ia sendiripun tak pernah menyangka akan pemikiran random Baekhyun yang tiba-tiba. Menikah bukanlah gayanya.

"Dia bilang tidak mencintaiku tapi konyolnya dia justru memaksaku untuk menikah."

Sehun bungkam, ia memandang Sohyun dengan perasaan yang tidak karuan. Ia tahu benar seperti apa Baekhyun dan juga Sohyun. Melihat keduanya menikah seperti ini sungguh membuatnya merasa marah teramat sangat. Tapi memangnya apa yang bisa dirinya perbuat?

"Baekhyun hyung terlalu mencintaimu jadi inilah yang bisa dirinya perbuat demi mengikatmu." Batin Sehun menatap Sohyun dalam diamnya.

Minjae melamun sebentar sebelum dirinya keluar dari dalam mobilnya. Memandang gedung pernikahan di hadapannya dengan tatapan datarnya.

Keponakannya menikah sekarang, di saat Sohyun belum mengetahui pasti tentang keluarganya. Luar biasa. Tangannya sudah terkepal menahan amarah. Ia tak mungkin melampiaskan kemarahannya sekarang. Mengingat Sohyun belum mengetahui segala kebenarannya dan dirinya, jadi Minjae pun lebih memilih diam.

WRECKED [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang