18

816 103 7
                                    

Sohyun melipat tangannya tanpa mengalihkan pandang dari Sehun yang tengah menyeruput teh hangat buatannya.

"Jadi ada apa?" Tanya Sohyun.

Sehun meletakkan cangkir keramik dari tangannya itu ke arah meja kaca ruang kerja milik Sohyun. Sejujurnya Sehun pikir mungkin akan lebih baik jika ia menentukan tempat ketika akan bertemu di jam makan siang ini tapi sepertinya sahabatnya itu masih menyimpan rasa kesal padanya hingga hanya bisa di ruang kerja wanita itu di bandingkan bertemu di luar kantor.

"Aku mau minta maaf padamu atas sikapku sebelumnya padamu. Aku tahu itu---"

"Aku bahkan sudah melupakannya." Ucapnya menyela.

Sehun bungkam, karena ia tahu pasti jika Sohyun bukanlah wanita pemaaf yang begitu mudah melupakan masalah kecuali jika wanita itu sendiri memiliki tujuan yang lain.

Tapi tujuan apa itu Sehun sendiri tak begitu yakin tapi yang pasti ia harus mencari tahu setelah ini demi memastikan jika sahabatnya itu tak melakukan hal yang berbahaya. Demi Tuhan Sehun tak mau sesuatu yang buruk menimpa Sohyun, sahabatnya itu.

~~~

Memang benar jika semua bukti yang terkumpul bukanlah kesalahan Taera, tapi mengapa bisa perusahaan mengalami hal semacam ini? Bahkan seingat Baekhyun ia tak pernah melakukan kesalahan apapun. Bahkan para investor pun selama ini selalu mempercayakannya atas hasil kerjanya.

Tapi mengapa? Mengapa ini bisa terjadi?

Baekhyun memijit kepalanya yang mulai berdenyut tak karuan setelah sempat membaca beberapa file yang berada di atas meja kerjanya.

Keuangan perusahaan benar-benar menurun tajam, dan sebagian investor pun telah menyatakan menggagalkan kontrak bahkan sebelum waktu yang di sepakati. Ini sungguh membuat kepala Baekhyun berdenyut sakit tak berkesudahan sejak tadi.

Tok

Tok

Tok

Ceklek

Baekhyun mendongak menatap arah pintu masuk, dan menemukan sekretaris cantiknya itu tengah berdiri membungkuk sebentar sebagai tanda hormat.

"Tuan ada tamu untuk anda."

Dahi Baekhyun mengernyit, "siapa?"

Tak berselang lama pun sosok Sehun datang masuk ke dalam ruang kerja Baekhyun setelah sempat ia di persilahkan masuk oleh sekretasinya itu.

Baekhyun pun kini menyandarkan tubuhnya di kursi kuasanya menatap pria Oh itu datar. Seolah ia memang tak mengharapkan apapun akan Sehun datang menemuinya entah sebagai teman ataupun orang lain.

"Baiklah, kau boleh kembali bekerja." Ucapnya pada sekretarisnya itu.

Setelah pintu ruangan itu tertutup barulah Sehun berjalan santai menuju sofa dan duduk di sana tanpa meminta ijin.

"Ada apa? Jika kau datang ke sini untuk menegurku lebih baik kau jangan lakukan itu karena moodku sedang tidak baik hari ini." Sarkas Baekhyun memberitahu kembali menyibukkan diri pada berkas di hadapannya daripada harus menatap Sehun.

Sehun tertawa kecil mendengarnya, "sepertinya kau memang terlalu sensitif hari ini."

Baekhyun berdecak, tak suka akan tingkah Sehun yang selalu mengejeknya setiap kali bertemu.

"Siapa tau kau akan menegurku karena semalam."

"Bahkan sekalipun aku menegur kau ataupun Sohyun, bukankah kalian akan tetap saling berhubungan?"

WRECKED [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang