25

710 103 13
                                    

Putar kembali ke masa lalu, Sohyun pernah berharap jika ia kembali ke masa lalunya, ia sungguh ingin memperbaiki semuanya. Kesalahannya yang mungkin saja pernah menyakiti orang tuanya dan juga ia ingin bisa menyelamatkan ayahnya dari malam pembunuhan itu.

Sohyun termenung diam, membuka matanya perlahan setelah dirinya selesai berdoa. Matanya selalu sendu ketika ia melihat foto ayahnya di balik kaca.

Jangan pernah menghitung berapa kali Sohyun pergi kepemakaman ayahnya seperti hari ini, karena pada kenyataannya wanita itu tak pernah datang setelah terakhir kali ibunya itu pergi meninggalkannya seorang diri.

Sohyun tidak menangis, tapi wanita itu lebih menunjukkan rasa kecewanya yang teramat sangat kepada sosok ibunya.

Sambil meletakkan buket bunga krisan putih yang di bawanya Sohyun pun langsung membalikkan badan berjalan meninggalkan ruangan.

Keluar dari area pemakaman Sohyun bisa melihat mobil SUV berwarna silver kini berhenti tepat di hadapannya.

Sehun keluar dari dalam mobil menghampirinya, "kau sudah selesai?"

"Hem.."

"Kalau begitu ayo kita pergi."

~~~

Di sepanjang perjalanan keduanya tak banyak bicara. Mungkin lebih tepatnya Sohyun yang justru memilih diam. Memandang arah luar seolah menikmati pemandangan pegunungan.

Sehun tak bodoh untuk sekedar paham apa yang sebenarnya terjadi oleh sahabatnya itu. Berkawan lama tak menjadikanmu bodoh untuk sekedar tak paham akan situasi sekitar bahkan seharusnya menjadi seseorang yang sangat peka.

"Hari ini kau sangat pendiam sekali. Apa ada masalah?" Tanya Sehun memecahkan keheningan diantara mereka.

"Sejak kapan aku tidak memiliki masalah? Bahkan apapun yang telah kulakukan pun aku tetap salah." Jawabnya tanpa mengalihkan pandang. Fokusnya benar-benar tertuju pada pemandangan hutan dan pegunungan yang memancarkan warna hijau di sepanjang jalan.

Sehun langsung bungkam, perkataan Sohyun jelas sudah menjelaskan semuanya. Wanita itu tengah dilanda masalah dan tanpa perlu menebak, masalah itu pastilah karena Byun Baekhyun, suaminya.

"Mau makan siang bersama?" Tanya Sehun mengalihkan topik.

"Antarkan aku ke kantor Baekhyun saja, aku sudah ada janji makan siang berdua dengannya."

Seketika itu juga Sehun menolehkan kepalanya dan tersenyum senang, "kkamchagi?"

"Apa yang salah? Lagipula aku dan Baekhyun sudah resmi menjadi suami istri."

Sehun tertawa, tawa yang sangat dipaksakan, "ah geurae."



Baekhyun menatap serius beberapa orang petinggi di hadapannya, jika dilihat dari umur ia memang paling muda di antara semuanya tapi yakinlah sekalipun Baekhyun paling muda tentu dirinya adalah pemegang kendali penuh segalanya, lagipula siapa yang berani melawan Baekhyun?

"Tidak..tidak.. mengurangi jumlah pegawai tetap tidak akan membantu apapun, lagipula mereka sudah bekerja di perusahaan ini lebih dari 3 tahun. Aku tetap tidak akan setuju jika mengurangi karyawan adalah solusinya." Tegas Baekhyun

" Tegas Baekhyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WRECKED [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang