26

673 104 8
                                    

Ini bukan pertama kalinya Minjae memandang sosok kakaknya itu dalam keadaan kritis memprihatinkan di rumah sakit. Ia sejujurnya benci jika harus melihat hal menyakitkan. Terlebih ketika ada banyak alat medis di sana yang terpasang hampir di seluruh tubuh kakaknya.

Inilah yang paling di takutkannya, selain takut kakaknya itu terabaikan lagi, ia pun takut jika keadaannya semakin mengkhawatirkan. Semua rasa takut dan traumanya sudah menjadi satu sekarang.

Salah satu anak buahnya datang, memgbungkukkan tubuhnya sebagai tanda hormat, "nyonya, ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda."

Minjae pun kini sudah keluar ruangan, matanya langsung menangkap sosok Oh Sehun di sana yang telah berdiri dan menganggukkan kepala.

"Aku terkejut saat mengetahui nyonya berada di rumah sakit. Padahal yang aku tahu anda tidak lagi percaya dengan semua prosedur rumah sakit."

"Kakakku membutuhkan penanganan khusus dan itu jelas tak bisa dilakukan di dalam rumah." Jawabnya.

"Ahh nde.." respon Sehun.

Ia memang cukup terkejut ketika mendengar bahwa nyonya Kang berada di rumah sakit perihal saudaranya yang sedang berada dalam keadaan kritis.

"Jadi ada apa? Aku yakin ini sesuatu yang penting, mengingat kau selalu menelponku terlebih dulu sebelum datang."

Sehun menyerahkan amplop coklat berukuran sedang pada wanita Kang itu di atas meja, mengundang kernyitan tipis di keningnya kini.

"Apa ini?"

"Anda akan tahu setelah membukanya." Ucap Sehun mempersilahkan wanita itu.

Dan benar saja Minjae langsung membuka pelan amplop coklat di hadapannya dan membaca pelan semua kertas tersebut dengan seksama.

"Ini.."

"Aku tidak tahu jika ternyata anda begitu sangat licik hanya untuk mengungkapkan jati diri kepada keponakan anda. Tidakkah ini sangat keterlaluan?"

Minjae mendongakkan kepalanya cepat, "ini tak seperti yang kau pikirkan. Kau mengira aku melakukan ini untuk sesuatu yang buruk? Tidak.. aku hanya ingin Sohyun mengingat lagi masa lalunya, di mana ia telah salah memilih jalan hidupnya sekarang."

"Tapi ini tidak bisa di benarkan, terlepas baik dan buruknya pilihan Sohyun, ia sudah dewasa sekarang dan anda pun juga tahu dia sudah menikah.. Sohyun bukanlah anak berusia 8 tahun lagi." Ucap Sehun.

Minjae menghela nafasnya panjang, mengalihkan pandang ke arah lain mencoba untuk menenangkan rasa cemas bercampur amarahnya.

"Apa aku sungguh melakukan kesalahan besar?" Tanya Minjae berusaha menurunkan egonya.

Sehun ikut menghela nafasnya sekarang, menautkan jemari kedua tangannya di atas meja, "anda melakukannya sebagai keluarga, saya bisa memahami hal itu."

~~~

Sohyun memandang wajah dirinya dari pantulan kaca di hadapannya, bukankah ia kini tampak begitu kurus? Bahkan kantung matanya sudah sangat terlihat jelas sekarang.

Cuti karena ia baru saja menikah bukankah itu teramat berlebihan? Sedangkan pada kenyataannya yang ia dan Baekhyun lakukan adalah hanya saling diam, seperti biasanya. Tidak ada bedanya.

"Hahh.. aku rindu kembali bekerja." Keluhnya seraya menengadahkan kepalanya kembali menyandarkannya pada bathup.

"...bodohnya aku justru rindu akan omelan Sehun."

Raut wajah Sohyun berubah, ingatan dimana Baekhyun menciumnya tiba-tiba di dalam lift membuat kerja jantungnya kembali tak membaik, bahkan untuk sekedar tersenyum bahagia pun seolah itu adalah sebuah kesalahan.

WRECKED [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang