prolog

4.9K 217 6
                                    

⚠️*peringatan :
work ini memiliki cerita yang garing di awal, mohon bersabar hingga mencapai titik seru

⚠️*Tantangan :
Kutantang dulu kalian baca cerita ini hingga chapter 22. Kalau masih freak menurut kalian, kalian boleh left.
Terimakasih♡

Terimakasih 🖤

"jika aku diperintah untuk menyalakan seseorang atas apa yang terjadi padaku sekarang,maka jawabannya adalah,tidak ada,ini sudah menjadi takdir yang tak bisa ku ubah bahkan jika aku memutar balik waktu,semua ini akan tetap terjadi namun dengan alur yang berbeda"

Enjoy it

Keluarga putra adalah keluarga yang harmoni. dengan seorang ayah yang bertanggung jawab, seorang bunda yang sayang kepada anak anaknya,dan 2 putra yang tampan dan lucu

Keluarga itu terkenal dengan sebutan keluarga bahagia, tak pernah terdengar pertikaian sekecil apapun, tak juga pernah ada kabar miring tentang mereka

Sebutlah Mahendra sebagai kepala keluarga. Lalu citra sebagai ibu rumah tangga, Juan sebagai anak sulung,dan Juna,si bungsu yang terpaut usia 9 tahun dari kakaknya

Si sulung adalah putra yang pintar. Anak itu tak pernah meminta hal yang muluk-muluk kepala kedua orangtuanya

Sedangkan si kecil Juna masih terlalu kecil untuk diceritakan disini

"Ayah, bunda. Satu Minggu lagi aku udah libur sekolah"

Mahendra yang tengah bermain dengan Juna menoleh, begitupun dengan citra yang ada disebelahnya. Keduanya tersenyum melihat anaknya yang berusia  10 tahun itu tampak tampan dengan seragam yang ia kenakan "kenapa memangnya?" tanya Mahendra;sang ayah

Juna yang ada dipangkuan sang ayahanda,merentangkan tangan meminta sang kakak untuk menggendongnya

Juan tersenyum lebar melihat sang adik yang terlihat tergelak melihatnya, dengan bantuan sang ayah juan pun menggendong Juna dan duduk diantara kedua orangtuanya

"Aa mau jalan-jalan?" Tanya sang bunda; Citra. Juan berfikir sebentar kemudian mengangguk antusias

"Mau jalan-jalan kemana heum?"tanya Mahendra, anak itu nampak berfikir lagi sejenak

"emangnya ayah nggak sibuk?" tanya Juan sambil menggeleng dengan ekspresi yang terlihat imut Dimata sang ayah

Melihat itu Citra hanya tersentum gemas sembari melirik kearah sang suami dan sang putra bergantian

"Ayah kerja untuk Juan dan Juna. Kalau Juna atau Juan mau ayah untuk libur ya ayah akan libur. bagi ayah, anak ayah itu jauh lebih penting dari apapun" Mahendra berucap sambil merapikan anak rambut Juan yang sudah tersisir rapi

"Ayo bilang ke ayah Aa mau kemana" ucap sang bunda ketika berhasil mengambilalih alih juna   dari pangkuan juan

"Kemarin teman aku cerita kalau dia sama ayahnya pergi ke taman bermain" Juan menuduk, tangan kecilnya saling bertautan dengan sesekali memilin seragam yang melekat pada tubuhnya

"Oke kalau begitu, Minggu depan. Ayah ajak Juan untuk pergi ke taman bermain ya?"kata Mahendra. Juan mengangkat kepalanya dengan ekspresi terkejut yang lucu. Dengan sekali gerakan dirinya menerjang tubuh sang ayah hingga ia tertawa sendiri karena kelakuannya  

Guardian Angel [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang