Part 5 ||Unplanned Marriage||

1.2K 57 1
                                    

Part diketik oleh
AlvionaTriAnanda8
Dicopy secara keseluruhan oleh author_project
Kedalam project ke 3 kelompok 5 ( SAC )




*╭▭⎼▭⎼▭⬚۪۪✧۫۫᭢₍📖⁾۪۪✧۫۫᭢⬚▭⎼▭⎼▭╮*

HAPPY READING

*╰▭⎼▭⎼▭⬚۪۪✧۫۫᭢₍📖⁾۪۪✧۫۫᭢⬚▭⎼▭⎼▭╯*

Hari ke-2, Zia dan El melakukan fitting baju pengantin.

"Kamu mau pilih yang kayak gimana baju pengantinnya?" tanya El dengan melemparkan senyuman manisnya ke arah Zia.

"Terserah," jawab Zia dengan memasang wajah datar.

"Jangan jutek gitulah," goda El.

"Aku ngikutin kamu aja, El," ucap Zia dengan nada lembut.

"Apa? Coba ulangin! Lo barusan sebut nama gue?"

"Kenapa? Gue nggak boleh sebut nama lo?"

"Yah bukan nggak boleh, tapi ini pertama kalinya lo sebut nama gue," jelas El.

Kemudian Zia menaikkan bibir atasnya sedikit lalu berkata.

"Lebay lo!"setelah itu ia pergi meninggalkan El dan masuk ke dalam mobil.

"Eh? kok pergi sih?!" ujar El bingung menatap kepergian Zia. "Tolong carikan baju pengantin yang terlihat mewah!" sambung El kemudian, menyuruh seorang pegawai wanita yang berdiri di dekatnya.

Setelah itu El langsung melangkahkan kaki keluar untuk menyusul Zia. Lelaki itu mengetuk kaca mobil, melambai-lambaikan tangannya mengisyaratkan kepada Zia untuk menurunkan kaca, gadis itu pun menurut.

"Lo kalau emang nggak niat nikah sama gue mending lo bilang aja ke orang tua lo untuk batalin pernikahan ini. Simple kan! Nggak perlu repot-repot begini."

Mendengar celotehan El yang bernada kesal itu, Zia pun keluar dari mobil. Ia langsung masuk ke butik untuk fitting baju pengantinnya, tanpa menoleh dan memperdulikan sedikit pun El yang berdiri di sebelahnya.

"Nih cewek bikin gue gemes! Beneran deh!" gumam El kemudian mengikuti Zia masuk ke butik.

Hari ke-4, Mereka mencari event organizer. Setelah mendapatkan event organizer, Zia dan El pergi untuk mendiskusikan konsep atau tema yang mereka inginkan untuk pernikahan mereka.

"Jadi kami itu mau konsepnya mewah untuk resepsi yang pertama," ujar El, "Untuk resepsi kedua, kami menginginkan konsep seperti negeri dongeng, sedangkan resepsi ketiga kami ingin konsep model tradisional." sambung El berbicara pada wanita yang duduk berhadapan dengan mereka.

"Baik Pak, Semua akan saya persiapkan seperti yang bapak dan ibu inginkan." Wanita itu menganggukkan kepala sebagai tanda mengerti.

"Pokoknya siapkan semaksimal mungkin."

"Baik Pak, saya akan segera mempersiapkan semuanya dengan sempurna. Dan untuk pemilihan tempat, nanti saya akan menelepon Bapak dan Ibu agar bisa melihat langsung tempat yang saya sarankan untuk resepsi pernikahannya," jelas wanita tersebut.

Secret Ruined || End ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang