Part 18 || Reality ||

607 28 0
                                    

Part ini diketik oleh anggun_ribya
Dicopy secara keseluruhan oleh author_project
Ke dalam project ke 3 kelompok 5 ( SAC )




┯━━━━━━━▧☆︎▧━━━━━━┯
                                 
   *_HAPPY READING_*

┷━━━━━━━▧☆︎▧━━━━━━┷



Lima bulan sudah pernikahan El dan Zia. Hubungan yang semakin dingin. El semakin hari semakin berubah menjadi sangat dingin, kasar dan jarang pulang.

Zia memperhatikan penampilannya di depan cermin. Zia dapat melihat perubahan dalam dirinya, perut yang sudah mulai membuncit di usia 4 bulan 2 minggu. Zia menatap nanar jendela kamarnya. "Kenapa hubungan ini seperti tulisan di atas kertas?" monolog Zia lirih.

El yang ingin masuk ke kamar mengurungkan niatnya, El bersandar pada dinding di luar kamar. Dia memejamkan matanya.

Flashback

"Ini apa hah? Kamu ketemu lagi sama selingkuhan kamu?" ujar seorang wanita dengan melempar beberapa foto suaminya dengan wanita lain.

"Sudah berapa kali aku bilang jangan temuin dia lagi! AKU ISTRI KAMU, ISTRI SAH KAMU. KAMU PIKIR PERNIKAHAN KITA SEBUAH BIANGLALA YANG HARUS DIPERMAINKAN BEBERAPA KALI!?" geramnya. Suaminya hanya menatap dengan tatapan tajam.

Plakkk

Satu tamparan mendarat dipipi sang istri.

Bocah laki-laki  berusia enam tahun hanya bisa bersembunyi dibalik dinding. Dia melihat semuanya. Melihat sang Papa menampar Mamanya. Bocah tersebut adalah El. El menangis dengan terisak-isak. Betapa kejamnya sang Papa memperlakukan Mamanya. Dia sudah banyak melihat Mamanya kesakitan karna ulah Papanya. Dari ditampar, dicambuk, dipukul, disiksa, dikurung dalam bathub. Semuanya itu El saksikan dengan mata kepalanya sendiri.

"Kamu berani bentak-bentak saya? Kamu bilang pernikahan kita seperti bianglala ya? Kamu benar pernikahan kita seperti bianglala hanya untuk dimainkan. Asal kamu tau saya gak pernah cinta sama kamu! Saya menikahi kamu karna TERPAKSA! Tau kan kata terpaksa? Saya terpaksa menikah dengan kamu, karena perjodohan konyol yang dilakukan orang tua saya," ucap suaminya dengan lantang.

Sang istri hanya diam. Dia sudah sangat sakit batinnya. Semuanya terasa sangat biasa baginya dibentak dan ditampar adalah makanan pokok sehari-harinya. Hanya bisa pasrah diperlakukan seperti itu.

"Kenapa kamu diam? JAWAB!"

"Kenapa kamu mengikuti saya lagi? Sudah saya bilang sama kamu jangan pernah ikutin saya lagi PAHAM!"

"Saya berhak mengetahui kemanapun suami saya pergi. Apakah salah jika seorang istri marah pada suaminya yang sedang menduakannya?" bela wanita tersebut dengan derai air mata.

"Berani-beraninya kamu menjawab ucapannya saya! BALIK BADAN! SAYA BILANG BALIK BADAN!" geram sang suami.

"KAMU TIDAK MENGERTI BAHASA MANUSIA!? SAYA BILANG BERBALIK NYONYA EMBUN ADIVA SMITH!" teriaknya dengan membalikan badan sang istri. Melepaskan gesper dari pinggang dan langsung mencambuk punggung sang istri.

Secret Ruined || End ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang