Part 21 || revealed ||

651 29 1
                                    

Part ini diketik oleh Jeon_vna
Dicopy secara keseluruhan oleh author_project
Ke dalam project ke 3 kelompok 5 ( SAC )




┯━━━━━━━▧☆︎▧━━━━━━┯
                                 
  *_HAPPY READING_*

┷━━━━━━━▧☆︎▧━━━━━━┷

Zia terus berlari menghindari dua orang yang sedang mengejarnya, rasanya Zia ingin menangis sekarang begitu sial nasib hidupnya dia tidak ingin mati konyol karena dibunuh ditempat terpencil seperti ini. Tapi sekarang bukan saat yang tepat untuk menangisi kematian yang mungkin sebentar lagi akan datang, sekarang waktunya dia berlari untuk mencari pertolongan ditempat terpencil ini, setidaknya Zia harus menemukan tempat persembunyian untuknya bertahan sampai pagi datang.

Zia terus berlari dan berlari sampai dia melihat ruangan yang terang dan ada seseorang tengah berdiri disana, Zia berlari menghampiri orang itu sambil tersenyum bahagia, Zia pikir itu adalah orang yang akan menyelamatkannya untuk sekarang. Zia masih tetap berlari tapi untuk memastikan dua orang yang tadi tidak lagi mengikutinya dia menoleh kebelakang dan hanya mendapati seseorang yang berjalan perlahan dengan seringaian dan pisau di tangannya, lalu Zia kembali berlari dengan kencang menghampiri orang yang ada didepannya tapi seketika dimemperlambat larinya dan senyuman yang tadi terpasang di wajahnya kini perlahan luntur saat dia melihat seseorang yang sedang berdiri tidak jauh dari tempatnya berdiri. Ternya orang yang ada didepannya merupakan salah seorang dari yang mengejarnya. Karena sudah tidak ada harapan untuk melarikan diri, Zia hanya pasrah dengan keadaan. Kedua orang itu berjalan mendekati Zia dengan senyuman yang mengerikan, Zia yang hanya bisa diam ditempat pun menangis dengan keras.

"Tolong!!!" teriak Zia keras sambil menangis.

Tiba tiba Zia terbangun dari tidurnya dengan keringat dingin ditubuhnya dan napasnya tersenggal senggal. Dia melihat sekeliling dan dia masih di apartemen tepatnya sedang tertidur diatas sofa, Zia menghela napas lega lalu melihat kearah jam dan sekarang sudah pukul 7 malam. Setidaknya yang dia alami tadi hanya mimpi tapi mau bagaimanapun mimpi tadi terasa nyata, rasanya dia masih gemetar membayangkannya.

Zia segera bangkit dan pergi ke dapur untuk mengambil minum, rasanya sangat melelahkan setelah mengalami mimpi yang begitu menyeramkan baginya. Setelah selesai minum Zia menuju kamar mandi berniat membersihkan diri karena badannya terasa lengket.

Setelah Zia masuk ke kamar mandi, bertepatan dengan masuknya El kedalam rumah. El berjalan kearah kamar dan mendengar suara air dari arah kamar mandi yang ada didalam kamarnya, El berpikir mungkin Zia sedang mandi akhirnya el memutuskan untuk masuk kedalam kamar menunggu Zia selesai membersihkan diri.

Beberapa menit kemudian Zia keluar dengan keadaan yang lebih segar, lalu Zia melihat ada El yang sedang berbaring diatas tempat tidur sambil bermain game.

"Udah pulang?" tanya Zia pada El.

"Menurut lo!?" jawab el dingin tanpa mengalihkan pandangannya.

"Eh..." Zia hanya terbengong dengan jawaban El.

"Bego lo zi, kenapa lo nanya kaya gitu coba kaya orang dungu aja' batin Zia meruntuki pertanyaannya tadi.

Secret Ruined || End ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang