Part 24 || Hold on or leave? ||

728 30 0
                                    

Part ini diketik oleh Jeon_vna
Dicopy secara keseluruhan oleh author_project
Ke dalam project ke 3 kelompok 5 ( SAC )





┯━━━━━━━▧☆︎▧━━━━━━┯
                                 
  *_HAPPY READING_*

┷━━━━━━━▧☆︎▧━━━━━━┷

Zia sampai di apartemen larut malam, seharian ini waktunya dia habiskan bersama Naufal. Mulai pergi ke taman, kebun binatang, mall rasanya hari ini Zia sangat bahagia karena bisa seharian bersama dengan sahabatnya yang sudah lama tidak bertemu itu. Zia memasuki apartemennya, yang pertama kali dia lihat El sedang berdiri dengan tangan dimasukan kedalam saku dan tatapan tajamnya yang tak lepas dari Zia.

Seketika nyali Zia menciut, saat El berjalan mendekatinya dengan perlahan pula Zia berjalan mundur sampai dia tidak bisa berjalan kebelakang lagi karena terhalang oleh dinding. El mendekatkan tubuhnya lalu tangannya mencengkram dagu Zia keras.

"Aaaaaw"
Zia meringis kesakitan, cengkraman El terlalu kuat. Tak puas hanya dengan mencengkram tangan El satu lagi menjambak rambut Zia keras, lagi lagi Zia meringis.

"Abis darimana hmmm?" tanya El dingin namun penuh intimidasi "abis seneng seneng ya sama cowo lain," lanjutnya sambil mengencangkan jambakan nya.

"Ng ... nggak El," jawab Zia menahan tangisnya.

"Udah berani main dibelakang ya sekarang," ucap El sambil terus mencengkram dan juga menjambak Zia "Udah berani bohong lo sama gue"

"Gu ... Gue gak bohong, gue abis periksa kandungan tadi," sangkal Zia, dia tak terima jika dirinya dibilang selingkuh.

"Oh ngelawan, BERANI LO NGELAWAN SAMA GUE HAH? JAWAB!!" suara El meninggi, terlihat amarah dari kilat matanya.

El menarik kasar tangan Zia lalu  berjalan kearah kamar, Zia yang merasakan sakit pada pergelangan tangannya berusaha untuk melepaskan tangan El tapi ia tidak bisa. Tenaga El terlalu kuat untuk dia lawan. El menarik Zia lalu menghempaskan nya ke lantai, Zia bersimpuh dengan memegang perutnya. El berjongkok mendekati Zia lalu kembali menjambak nya dengan keras.

"Ssssh"

"Siapa cowo tadi? Lo berani selingkuh, Dasar JALANG!" Ucap El menekan kata terakhir.

Hati Zia rasanya sakit, bagaimana bisa El bilang dirinya seorang jalang. Dia hanya memeriksa kandungan bersama Naufal karena El tidak bisa menemaninya, dia bersama sahabatnya. Dia tidak bisa disamakan dengan Jalang. Zia yang tidak terima dirinya disebut jalang ingin memprotes tapi dirinya takut, ingatan tentang El yang membunuh seseorang terus berputar seperti kaset rusak dalam kepalanya.

El mengambil pisau lipat didalam saku jaketnya, lalu perlahan dia mulai mengarahkan ke wajah Zia.

"Lo tau zi, gua paling benci yang namanya perselingkuhan dan lo udah ngelakuin hal yang sangat gua benci jadi terima akibatnya," ucap El lalu mulai menggores tangan Zia dengan pisau miliknya.

"Aaaaaahk, udah El ... u ... udah ampun," tangisan Zia semakin keras, tangannya perih. Darah perlahan mulai keluar dari sana.

Secret Ruined || End ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang