part 26 || Died? ||

1K 33 1
                                    

Part ini diketik oleh EndLast3
Dicopy secara keseluruhan oleh author_project
Ke dalam project ke 3 kelompok 5 ( SAC )




*╭▭⎼▭⎼▭⬚۪۪✧۫۫᭢₍📖⁾۪۪✧۫۫᭢⬚▭⎼▭⎼▭╮*
                
  HAPPY READING

*╰▭⎼▭⎼▭⬚۪۪✧۫۫᭢₍📖⁾۪۪✧۫۫᭢⬚▭⎼▭⎼▭╯*

Dua bulan El kembali menjadi dingin tak tersentuh, dan membuat dunia kelamnya yang mengambil alih segala perbuatannya. Sepertinya kali ini tuhan tidak mengabulkan doa-doa yang selalu Zia panjatkan.

Terkadang Zia memikirkan nasibnya yang sial, kenapa rumah tangganya harus menjadi seperti ini, memiliki suami yang selalu menyiksa fisik dan batin. Sungguh ia sangat merindukan sosok El yang manis dan penuh perhatian.

Tuhan sekali saja dengerkan aku, tolong  kembalikan sifat manis suamiku, El seperti sedia kala lagi walaupun nyawaku taruhannya.

Akhhh

"Sa ... kit El. Hentikan, cukup El ... Cukup!" lagi lagi suara rintihan Zia terdengar membuat El makin gencar melakukannya.

"Tidak bisa baby, kau tau ini sangat indah. Lihat aku membuat namaku disini," jawab El tanpa memperdulikan ringisan Zia menurutnya ada yang harus ia dilakukan dari pada melihat wajah melas Zia.

"Cukup El, ini sangat sakit ... Akhhh!!" ucap zia mencoba memberontak dari jangkauan El.

El yang geram karena dari tadi Zia memberontak langsung mengarahkan pisau lipat miliknya ke dada Zia, lebih tepatnya tempat jantung Zia berada.

"Diam atau pisau ini akan bersarang di jantungmu!!" ancam El.

"Lakukan El ... lakukanlah, jika itu yang membuatmu percaya denganku maka lakukanlah. Tapi jangan pernah menyesalinya jika kau tau kebenarannya suatu saat nanti," tantang Zia.

El tidak bergeming, kini dipikiran perkataan Zia terus berputar-putar bagai kaset rusak.
Apa yang ia lakukan ini salah lagi? Tidak. Tidak mungkin ia salah, sudah jelas kemarin ia lihat kebenarannya.

"Shit," umpat El saat kepala pusing karena memikirkan kata-kata Zia tadi.

"Jangan pernah Lo tunjukkin wajah menjijikkan lo lagi di depan gua. Inget itu baik baik," lanjut El lalu berdiri dan meninggal Zia dengan seribu kecewaan.

"Cukup sudah Tuhan, aku tidak kuat lagi. Ambillah aku jika itu yang kau jangan inginkan, aku ingin semuanya segera berakhir," ucap Zia disela-sela tangisannya.

***

Waktu sudah menunjukkan tengah malam tapi tidak ada tanda-tanda El akan pulang. Kesempatan itu pun tidak Zia sia-sia kan untuk usahanya kabur dari apartemen. Zia akan pergi dimana El tidak akan menemukannya jadi ia bisa hidup dengan tenang bersama anak anaknya. Walaupun ia harus egois karena memisahkan anak dari ayahnya tapi ia tidak peduli sudah cukup baginya untuk bertahan disisi El selama ini walau hanya siksaan dan cacian yang ia dapatkan.

Berjalan perlahan di lobi apartemen memastikan tidak ada seorangpun yang melihatnya itulah yang Zia lakukan sekarang. Sangking waspada nya Zia, seakan-akan membuat dirinya kelihatan seperti maling jika saja bajunya tidak mencerminkan kalau dia adalah wanita berkelas.

Menghela nafas lega saat menginjakkan kakinya di luar apartemen Zia langsung melanjutkan langkahnya untuk segera pergi dari sekitar apartemen tapi seakan alam tidak merestui nya untuk keluar dari apartemen terkutuk itu, Zia dikagetkan dengan suara yang membuatnya bagai tersambar petir.

"Mau kemana lo?!"

Zia tidak menjawab bahkan berbalik badan pun rasanya enggan. Terlintas ide konyol dipikirannya tapi apapun itu tetap ia laksanakan bahkan saat ini, ia saat ini bisa mendengar teriakan El dari jauh. Tapi ia tidak peduli, yang ia pikirkan saat ini hanya satu ia harus kabur.

"Zia ... gua bilang berhenti!!" Lagi lagi teriakan itu terdengar tapi seakan ia tuli, ia tetap melanjutkan aksi nekatnya.

Menyebrang tanpa melihat kanan kiri merupakan keputusan yang Zia sesali seumur hidup karena benar saja disaat itu juga ia merasakan badannya yang terpental jauh didepannya.

Brakk

"ZIAA!!!"

Rasanya tulang-tulang nya saat ini remuk semua dan bagian perutnya yang terasa seperti tertimpa beban berat. Sangat sakit.

Tunggu, bagian perut? tempat buah hatinya berada bukan? Astaga bagaimana ia bisa lupa jika keadaan nya yang sedang hamil ini tidak mengharuskan ia berlari. Ingin rasanya ia memutar waktu agar bukan pilihan ini yang ia pilih, tapi menyesal pun tidak bisa semuanya sudah terlambat.

"Please Zi jangan tutup mata lo!" Panik El saat melihat Zia mulai menutupkan matanya.

"El ...."

Tanpa bisa membendung tangisnya, kini El menatap Zia yang keadaannya jauh dari kata baik baik saja. "Gua disini Zi, please jangan tinggalin gua."

Rasanya Zia ingin menangis bahagia saat ini, El nya memintanya untuk bertahan disisinya. Bisakah ia mengabulkannya permintaan nya itu?

"Tetap bertahan sayang, jangan tinggalkan Papamu. Ia sangat menyayangi kalian," batin Zia sebelum kegelapan menariknya.

Saat ini El berada di rumah sakit tempat Zia berada. Mengingat kejadian tadi rasanya jantung sudah terlepas dari tempatnya. Bahkan saat ini air matanya masih tidak bisa ia tahan. Rasanya El ingin memutar waktu sungguh saat ini sangat menyesal apalagi saat melihat senyum Zia tadi. Tuhan bisa kali ini aku berharap, tidak kehilangannya?

"Dengan keluarga ibu Zia?" Panggil dokter tiba tiba setelah keluar dari UGD.

"Saya suaminya dok," sahut El cepat.

"Begini pak, keadaan ibu Zia saat ini sangat parah. Kandungan nya mengalami pendarahan akibat benturan keras akibat kecelakaan tadi, dan kami harus mengambil tindakan operasi Caesar untuk menyelamatkan bayi yang berada di kandungan ibu zia," jelas dokter.

"Jika itu yang terbaik lakukan dok, tolong selamatkan istri dan anak saya dok."

"Kami akan mengusahakan yang terbaik pak, tapi mengingat kondisi ibu Zia mungkin salah satu dari mereka ada yang tidak tertolong. Kalo begitu saya permisi dulu," lanjut dokter tersebut membuat El mematung ditempatnya.

"Gak Zi ...  lo gak boleh pergi dari gua. Gak Zi ... GAK!!"

Orang orang yang melihat El hanya bisa menatap iba tanpa sedikitpun untuk membantunya karena memang semua ini hanya bisa di ubah oleh yang maha kuasa.

"Jangan tinggalin gua Zi, gua sadar gua salah tapi jangan hukum gua kayak gini, gua gak bisa," lirih El.









*✧ ⃟ ⃟ ⃟━━━ೋ๑୨۝୧๑ೋ━━━ ⃟ ⃟ ⃟✧*

~Secret Ruined~
Jum'at, 31 Juli 2020


Hallo guys, gimana sama partnya?
Jangan lupa vote and komen yaa
Kalo bisa share juga ke teman teman kamu!!

• Kepoin anggota SAC yok :

  1. Ale : EndLast3

  2. Rara : almaharani23

  3. Vio : AlvionaTriAnanda8

  4. Anggun : anggun_ribya

  5. Varissa : Jeon_vna

Salam:

ANGGOTA SAC 🔥

Secret Ruined || End ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang