Part 19 || Prejudice ||

614 30 0
                                    

Part ini diketik oleh Jeon_vna
Dicopy secara keseluruhan oleh author_project
Ke dalam project ke 3 kelompok 5 ( SAC )




⊰🎀⊱┈──╌📖╌──┈⊰🎀⊱

HAPPY READING

⊰🎀⊱┈──╌📖╌──┈⊰🎀⊱

Zia berlari disepanjang koridor kampus dengan penampilan yang berantakan. Rambut yang dicepol asal, baju yang tidak rapih, dan tentunya dengan perut yang cukup besar. Zia terus berlari tanpa menghiraukan orang orang yang menatapnya dengan tatapan ngeri karena perut yang besar, Zia tidak memperdulikan itu untuk sekarang, yang dia hanya ingin masuk kelas tepat waktu.

Beruntung Zia sampai di ruangan kelas tepat waktu dengan napas yang ngos-ngosan, lalu ia berjalan menuju bangku yang ada disamping Cloe. Cloe yang melihat keadaan Zia yang berantakanpun sudah bisa menebak kalau Zia pasti terlambat bangun.

"Kenapa lo? telat bangun?" tanya Cloe pada Zia.

"hmmm, biasa" jawab Zia seadanya masih dengan napas yang tersengal-sengal .

"Abis ngapain aja lo semalem sampe telat bangun segala?" tanya Cloe dengan tatapan menggoda.

"Issssh apaan sih lo, gak habis ngapa ngapain juga" jawab Zia jutek.

"Gak usah jutek juga mukanya" Cloe menegur Zia "gue kira lo habis ngapa ngapain sama El hehe" lanjut Cloe kemudian yang diakhiri dengan kekehan.

Zia hanya menanggapi dengan deheman.
Tak lama setelah itu dosen pun datang dan memulai pembelajaran, Zia dan Cloe mencoba untuk fokus dengan materi yang disampaikan oleh dosen.

Setelah beberapa saat dosen selesai menyampaikan materi lalu kelaspun berakhir. Zia langsung membereskan barang barangnya dimasukan kedalam tas, begitupun dengan Cloe. Setelas semua beres mereka bergegas keluar.

"Hari ini kita gak ada kelas lagi kan?" tanya Zia

"Gak ada, emang lo mau kemana?" jawab Cloe

"Gue mau langsung pulang, soalnya kurang enak badan abis lari larian hehe" jawab Zia diakhiri dengan kekehan

"Suruh siapa bangun siang" cibir Cloe "oh iya kalo mau pulang bareng gue aja, soalnya gue juga mau langsung pulang" lanjut Cloe.

"sip, yaudah ayo" Zia pun berjalan terlebih dahulu.

Mereka berdua berjalan menuju parkiran dengan diiringa candaan receh dari Cloe, setelah sampai didepan mobil mereka langsung masuk dan tancap gas dari area parkiran. Disepanjang perjalanan keadaan hening, Cloe yang fokus menyetir dan Zia yang sedang larut dengan pemikirannya. Zia sedang memikirkan El yang beberapa hari ini sering pergi larut malam tanpa memberi tahu Zia akan pergi kemana, tidak biasanya  El bersikap seperti ini. Zia jadi teringat tentang perkataan Cloe beberapa waktu lalu, jangan jangan memang benar El memiliki perempuan lain. Zia yang larut akan pemikirannya pun tidak sadar bahwa sekarang mereka berdua telah sampai di tempat tujuan yaitu rumah Zia. Cloe memanggil Zia namun tak ada sahutan.

"Zia udah nyampe" ucap Cloe namun tak ada balasan dari Zia. Kedua kalinya mencoba hasilnya tetap sama tidak ada Respon dari Zia.

"ZIA" teriak Cloe sambil mengguncangkan tangan Zia.

Zia yang tersentak kaget pun langsung menoleh dan bertanya "hah, apa?" tanya nya seperti orang linglung.

"Udah nyampe, lagian lo mikirin apa sih sampe di panggil gak nyaut?!" tanya Cloe dengan nada ketus.

"KEPO" balas Zia tak kalah ketus "yaudah makasih ya" lanjutnya sambil turun dari mobil Cloe.

"isssh, awas aja lo. Iya sama sama" Cloe pun langsung pergi.

•••••••••

Malam ini Zia menunggu kepulangan El sambil berbaring di sofa dan menonton acara komedi pavoritnya. Dia tertawa lepas dan tanpa ia sadar bahwa sekarang dibelakangnya sudah ada El dengan muka datar sedatar triplek.

ehkeeeem

El berdehem, Zia yang mendengar suara lain dibelakangnyapun menoleh dan terlihat El dengan muka datar dan dingin. Tanpa menunggu lama El melenggang pergi menuju kamar meninggalkan Zia sendirian. Zia segera berdiri dan menyusul El masuk kedalam kamar lalu terlihat El yang membuka baju.

"Abis dari mana? kok pulangnya malem?!" tanya Zia

"Main" El menjawab singkat.

"Sama siapa?" Zia pun bertanya kembali.

"Temen" Jawab El

"Sahabat kamu?" Tanya Zia lagi

"LO BISA GAK SIH DIEM? GAK USAH BANYAK TANYA" Bentak El yang sontak membuat Zia terkejut.

"GAK USAH NGEBENTAK JUGA KALI, LO BISA KAN NGOMONGNYA BIASA AJA" Zia pun tak kalah tinggi suaranya

"Awas gue mau mandi, lo keluar sana" ucap El dingin sambil berjalan dan menabrak bahu Zia.

Zia yang tak siap menerima pergerakan itupun terhuyung kebelakang, untung dia masih bisa menjaga keseimbangan, kalo tidak dia bisa jatuh terjengkang. El masuk kedalam kamar mandi sambil menutup pintu dengan keras, Zia yang melihat itu hanya bisa mengelus dada, lalu dia berjalan keluar untuk menyiapkan makan malam untuk El.

El keluar dari kamar dengan keadaan yang lebih segar dan dengan baju yang rapi, lalu dia melangkah untuk pergi tapi terhenti oleh pertanyaan Zia, yang lagi lagi menyakan kemana dia pergi.

"Mau kemana?"

"Bukan urusan lo" jawab , lalu kembali melangkah pergi.

Zia yang penasaran akan kemana el pergi pun berniat mengikutinya, tapi keadaan diluar sana tidak mendukung untuk seorang ibu hamil berkeliaran, diluar sana sedang hujan deras. Zia takut jika dia pergi keluar untuk mengikuti El yang ada malah membahayakan bayi yang ada di dalam perutnya, jadi ia urungkan niatnya.

"Mungkin besok aja ngikutin El nya" gumam Zia pelan sambil mengusap perutnya.

"Sekarang kita istirahat aja baby" ucap Zia bebicara kepada bayi yang ada didalam perutnya.

Lalu Zia berjalan menuju kamar, dan segera membaringkan dirinya di kasur. Zia mengusap ngusap perutnya dengan lembut, tanpa membutuhkan waktu lama Zia sudah terlelap.












*✧ ⃟ ⃟ ⃟━━━ೋ๑୨۝୧๑ೋ━━━ ⃟ ⃟ ⃟✧*

~Secret Ruined~
Sabtu, 18 Juli 2020


Hallo guys, gimana sama partnya?
Jangan lupa vote and komen yaa
Kalo bisa share juga keteman teman kamu!!

• Kepoin anggota SAC yok :

1. Ale : EndLast3

2. Rara : almaharani23

3. Vio : AlvionaTriAnanda8

4. Anggun : anggun_ribya

5. Varissa : Jeon_vna

Salam:

ANGGOTA SAC 🔥

Secret Ruined || End ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang