Part 9 || Chef El ||

740 36 0
                                    

Part ini diketik oleh almaharani23
Dicopy secara keseluruhan oleh author_project
Ke dalam project ke 3 kelompok 5 ( SAC )




┯━━━━━━━▧☆︎▧━━━━━━┯
                                 
   *_HAPPY READING_*

┷━━━━━━━▧☆︎▧━━━━━━┷

Sinar matahari mulai masuk ke dalam ruangan itu melalui celah-celah gorden yang ada, Zia yang awalnya terlelap nyenyak kini mulai bergerak-gerak tak nyaman. Ia menggeliatkan tubuhnya, membuka mata lalu mengerjap-ngerjap untuk menetralkan cahaya yang masuk ke matanya. Zia menoleh ke kanan dimana seharusnya El berada namun saat ini lelaki itu sudah menghilang.

Zia menolehkan kepalanya ke sisi lainnya saat mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi. Itu pasti El.

"Hm!?"

Tiba-tiba Zia merasa mual, bau yang menyeruak dari dalam kamar mandi itu membuatnya sedikit mual. Ia segera bangkit dari duduknya dan menggedor-gedor pintu kamar mandi.

"El?! Buruan!" teriaknya dari luar.

Tok tok tok

"Michael!"

"Iya?"

Zia memegangi perutnya, rasa mual semakin menggerogotinya. "Gue mau muntah! Buruan!" katanya mendesak.

El membuka pintu kamar mandi dan saat itulah Zia langsung mendorong tubuh El dari pintu dan menerobos masuk.

"Hoekk!!" Zia memuntahkan semua yang ada di perutnya walaupun sebenarnya hanya cairan bening yang keluar.

"Lo kenapa?" tanya El mendekat.

Zia yang merasakan itu pun segera bersuara, "Jangan dekat-dekat!" larangnya.

El mengernyitkan keningnya bingung. Memperhatikan Zia dari jarak ia berdiri. Setelah dirasa selesai, Zia memutar tubuhnya dengan tangan yang menutup hidung dan mulutnya.

"Lo kena—"

"Stop!"

El yang baru saja hendak melangkahkan kaki kembali terhenti bingung. "Kenapa sih, Zi?" tanyanya.

"Lo bau!" tutur Zia.

El melongo, tunggu, bukankah dia baru saja selesai mandi?

"Bau gimana? Gue aja baru mandi, Zi. Bahkan pakai parfum!" protes El lalu membaui tubuhnya.

"Pokoknya lo bau! Jangan deket-deket gue. Satu meter jaraknya," tukas Zia lalu berlalu keluar dari kamar mandi dengan cepat meninggalkan El yang hanya bisa melihat saja.

Saat Zia sudah duduk di ranjang barulah El keluar dari kamar mandi hendak berganti pakaian. "Ngapain?" tanya Zia saat langkah El baru saja tiga langkah keluar dari kamar mandi.

"Mau ganti bajulah."

Zia menggelengkan kepalanya. "Nggak, lo harus mandi lagi, dan jangan pake parfum itu!" ujarnya membuat El menyipitkan mata tak suka.

Secret Ruined || End ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang