Part 15 || Cendol Rasa Seblak ||

552 28 0
                                    

Part ini diketik oleh anggun_ribya
Dicopy secara keseluruhan oleh author_project
Ke dalam project ke 3 kelompok 5 ( SAC )




┯━━━━━━━▧☆︎▧━━━━━━┯

*_HAPPY READING_*

┷━━━━━━━▧☆︎▧━━━━━━┷


Zia terbangun dari tidurnya, ia ingin yang manis dan segar. Zia melihat El sedang tertidur sangat pulas. Dia tidak tega untuk membangunkan El. Tetapi, dia haus dan ingin meminum sesuatu.

Akhirnya Zia memutuskan untuk melihat minuman di layar ponselnya. Zia tergiur dengan es cendol. Semakin Zia lihat es cendol, semakin tidak tahan ingin minum es cendol.

Zia ingin, tapi dia tidak tahu orang jualan es cendol dimana? Emang ada orang jualan es cendol jam 3 pagi?

"El," panggil Zia pelan. Dia sudah tidak bisa menahan lagi, akhirnya ia mengguncangkan pelan bahu El. El mengerjapkan matanya perlahan-lahan.

"Apa?" balasnya serak.

"Bangun dulu."

"Apa sih, Zi?"

"Mau es cendol," cicit Zia pelan.

El tiba-tiba membelakkan matanya dengan tatapan terkejut. Apa? Es cendol jam segini? Mana ada orang jualan es cendol. Yang ada orang jualan sayur mayur keliling. El duduk menghadap Zia yang menundukkan kepalanya. Mengambil napas sebanyak-banyaknya.

"Kamu mau apa tadi? Es cendol? Besok aja ya belinya? Mana ada orang jualan jam segini," bujuk El.

Zia menggeleng kepalanya. "Mau sekarang! Es cendol rasa seblak!" mutlak Zia.

El terkejut bukan main. Mana ada es cendol rasa seblak? Astaga! Tolong tenggelamkan El dalam sumur!

"Zi, ga salah?" tanya El ragu.

Zia menggelengkan kepalanya." Enggak, es cendol rasa seblak. Tadi aku lihat di hand6 ada es cendol seger banget, terus aku juga lihat seblak, pedas, pedas gimana gitu. Beliin ya?" ujar Zia.

"Ini baby nya lho yang minta," ujarnya lagi.

"Zi, bukannya aku gak mau nurutin. Tapi mana ada es cendol rasa seblak. Kamu pernah lihat dimana? Rasanya juga gimana? Asin, manis, pedes?" El tak habis pikir dengan permintaan Zia. Dan nanti rasanya itu bagaimana?

"Kamu cari ya?" bujuk Zia.

El menghela napasnya berat. Menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, langsung saja El menyambar kunci mobil dan jaket.

Zia bersorak ria dalam hati. Es cendol rasa seblak.

***

El membelah jalanan Ibukota. Mencari-cari penjual es cendol rasa seblak. Dan hasilnya, nihil.

"Argh ...." frustasi El.

Secret Ruined || End ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang