Part 25 || Jealousy ||

848 31 0
                                    

Part ini diketik oleh EndLast3
Dicopy secara keseluruhan oleh author_project
Ke dalam project ke 3 kelompok 5 ( SAC )




⊰🎀⊱┈──╌📖╌──┈⊰🎀⊱

HAPPY READING

⊰🎀⊱┈──╌📖╌──┈⊰🎀⊱

Sinar matahari mulai menerobos masuk melalui celah jendela membangunkan dua insan manusia dari mimpi indahnya.

"Hoamm ... eh, kenapa aku bisa ada disini?"

"Bangun lo dari kasur gua, gak Sudi gua seranjang sama lo bitch!!"

Zia yang sedang mencerna apa yang sedang terjadi dengannya malah dikagetkan dengan suara dingin El.

"Ma ... maaf El, aku gak tau kenapa bisa tidur disini," balas Zia gugup dan langsung berdiri disamping ranjang.

"Bodo maaf yang gua tau lo harus dah keluar dari kamar ini sebelum gua selesai mandi."

"Dan jangan lupa buatin gua sarapan, gua laper!!" Lanjut El lalu meninggalkan Zia dengan kebingungannya.

"Ada apa dengannya? Apa dia sudah berubah? Ya Tuhan semoga ini menjadi awal yang baru," batin Zia senang.

Tersadar apa yang dia lakukan, Zia langsung melangkah keluar kamar menuju dapur untuk membuat Saparan untuk dirinya dan El.

Sepuluh menit berlalu kini El sudah selesai membersihkan dirinya, tapi seakan kehilangan jiwanya El hanya duduk diam menerawang apa yang sudah ia lakukan kepada Zia selama ini.

"Apa selama ini yang gua lakuin ke Zia itu udah kelewatan?" Tanya El pada dirinya sendiri.

*Flashback on*

Ceklek

El yang baru pulang dari acara hangout nya bersama teman temannya malah dikagetkan dengan keadaan Zia yang terkapar tidak berdaya diatas lantai.

"Zi ... Zia bangun, nggak usah bercanda lo," ucap El berusaha membangunkan Zia.

"Shit, pake pingsan segala lagi nih orang. Nyusahin aja lo."

Tanpa pikir panjang El langsung memindahkan Zia diatas ranjangnya dan langsung menelpon dokter pribadi keluarganya.

Setelah dokter Marcus yang tak lain tak bukan dokter pribadi keluarga Smith tiba di apatermen, El langsung menarik tangan sang dokter menuju kamarnya untuk memeriksa keadaan Zia.

"Cepet periksa dia dok," tunjuk El pada Zia yang masih terbaring tak berdaya diatas ranjang.

"Baik."

Setelah itu dokter Marcus langsung memeriksa keadaan Zia, setelah selesai memeriksa keadaan Zia dokter Marcus menulis kan resep obat yang harus El tebus di apotek terdekat.

"Keadaannya sangat lemah, tubuhnya juga kurang asupan, coba kamu ingatkan dia untuk jangan sampe lupa makan dan jangan terlalu stress karena itu tidak bagus untuk kandungannya," ucap dokter Marcus.

Secret Ruined || End ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang