Part 17 || Suspicious ||

563 23 0
                                    

Part ini diketik oleh anggun_ribya
Dicopy secara keseluruhan oleh author_project
Ke dalam project ke 3 kelompok 5 ( SAC )




*╭▭⎼▭⎼▭⬚۪۪✧۫۫᭢₍📖⁾۪۪✧۫۫᭢⬚▭⎼▭⎼▭╮*

HAPPY READING

*╰▭⎼▭⎼▭⬚۪۪✧۫۫᭢₍📖⁾۪۪✧۫۫᭢⬚▭⎼▭⎼▭╯*



Zia terbangun dari tidurnya. Mata yang sembab dan hidung yang memerah, ia menangis semalaman. Zia menunggu El hingga tengah malam, tapi hasilnya nihil, El tidak pulang semalam. Zia bergegas menuju kamar mandi. Ia ingin pergi ke kampus tujuannya adalah mencari El.

Sepuluh menit Zia melakukan ritualnya dengan dress berwarna navy dibawah lutut. Zia keluar dari kamar mandi.

Zia memoleskan sedikit bedak dan liptint. Tak lupa kacamata hitam untuk menutupi matanya yang sembab.

"Pak bisa cepat sedikit? Saya sudah telat," titah Zia pada supir taksi.

Hari ini jalanan sangat ramai. Kendaraan berlalu lalang. Zia melihat anak kecil sekitar berusia 5 tahun sedang bernyanyi. Zia membayangkan jika nasib anaknya seperti itu.

Seharusnya mereka sekolah tetapi harus berkerja. Bersyukurlah jika engkau masih diberi kenikmatan. Walaupun kenikmatan itu hanya sekecil biji cabe tetaplah mensyukuri.

Anak kecil berhenti di samping Zia. Zia membuka knop jendela. "Nama kamu siapa?" tanya Zia pada anak tersebut.

"Naupal kak," sahutnya.

"Naupal kok ga sekolah?"

"Naupal tidak punya biaya buat sekolah. Orang tua Naupal ninggalin Naupal sendiri. Naupal tinggal sama kakak di sana," tunjuk Naupal.

Zia mengikuti arah yang ditunjukan Naupal . Zia dapat melihat rumah yang hanya dilapisi dengan kardus dan koran bekas dengan atap terpal. Jika hujan datang pasti rumah itu akan rusak. Zia membayangkan saja tidak tega.

"Ini buat Naupal. Maaf kakak cuma bisa ngasih uang buat naupal hanya segini," ujar Zia dengan memberikan dua lembar uang berwarna merah.

"Terima kasih, kak," balas Naupal dan langsung berlari menuju rumahnya.

***

Tiga puluh menit perjalanan. Akhirnya Zia sampai didepan kampus. Zia berjalan menuju kelasnya. Zia risih diperhatikan oleh mahasiswa dan mahasiswi yang berlalu lalang.

"ZIA!" panggil seseorang.

Zia menolehkan kepalanya ke arah belakang. "Ya ampun Zia, lo kemana ajaa? Kok baru masuk, sih. Gue kangen tau gak sama lo kangen banget, banget, banget, pokoknya banget!" antusias Cloe dengan mendekap erat Zia.

"Clo se-sak!!" ucap Zia terbata-bata.

Cloe langsung saja melepaskan pelukannya. "Ehh, maaf gue terlalu heboh sih."

Secret Ruined || End ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang