Ke 1 Siap Kak!

39 1 0
                                    

Bruk!

Aku meletakkan sebuah ransel 40 liter di kapling tenda milikku. Ya, kapling tenda di bumi perkemahan agak jauh dari rumah dan diluar kota.

"Kak Eksan tolong pastikan kapling peserta sudah di huni semua"

Kak Eksan

Entah mengapa, leherku memutar mengikuti arah asal suara barusan. Ini refleks gaes:) hmmmm.

"Gi, ayo cepetan eh liatin apa sih lu!?"

Lah elah, kenapa harus diganggu pemantauanku ini sih. Sialan!

"Iya cel sabar dong, baru gue letakin ransel gue"

"Cepetan! "

Bete sekali, Celin sangat menyebalkan, padahal belum ada instruksi buat ngebangun tenda sekarang, lagipula baru aku dan dia yang sampai di kapling.
Memang epic!

"Ugi"

Plis gue lagi fokus gausah diganggu, lagian ngapain sih panggil-panggil gue bete deh.

"Gi itu... " Celin yang mendongkak ke arahku seperti habis melihat makhluk halus saja, tiba-tiba memelan suaranya lirih kepadaku dan mengendikkan dagu ke arah punggungku.

Aku tak berpikir panjang lagi langsung menoleh. Dari awalnya posisi sedang membereskan tenda untuk di bangun langsung berdiri tegap dan siap menghadap.

"Harus sekeras apa gue panggil?! "

Ya Allah ya Rabbi, kenapa musti gue cuekin tadi.

Tertunduk lesu dengan kerap perasaan bersalah di buatnya. Aku diam saja dengan posisi tegap menghadap yang masih sama.

"Ikut gue sekarang"

"Siap kak"

Tak banyak acara lagi setelah ada ajakan itu, pokonya kudu manut nurut dan tunduk aih. Celin langsung tergumun melihat kejadian ini.

Kak Eksan, gue mau di bawa kemana?

"Gausah mikir yang kagak-kagak dahlu, gue di suruh cek kapling dan kerjaan gue udah beres, ini gue mau gladi petugas upacara pembukaan termasuk lu"

Tunggu-tunggu, dia paranormal? Sejak kapan dia bisa nerawang pikiran orang lain.

"Siap kak"

"Lu tunggu situ, gue panggil yang lain"

Cukup saltingnya gi, jangan bego!

Kemudian datang beberapa orang yang secara dadakan ditunjuk buat jadi petugas upacara pembukaan kemah ini.

Oiya, aku lupa jelasin dulu hehe. Hmm ini merupakan perkemahan pelantikan Laksana, jadi sistem ambalan kami memang seperti itu, semua ditunjuk secara mendadak agar bisa dilihat kami siap atau tidak dalam segala situasi kondisi. Dan kebetulan kami kedatangan tamu special di perkemahan ini.

Satu, dua, lima, tujuh menit berlalu dan semua sudah berkumpul. Terlihat Kak Eksan sedang berjalan menuju kerumun petugas.

Kamu memang selalu mempesona di setiap desah napas ini

"Bagi posisi kalian dalam 1 menit atau kalian gausah dilantik!"

Sedikit terkejut, aku yang sedang memandanginya dari jauh dan mendadak dia sudah di hadapanku saja. Malu-maluin gak sih_-

Lu gabisa bikin kita stress lagi kak, udah sedia payung sebelum ujan wlee

Kurang dari satu menit semua sudah sesuai posisi. Eit, kok bisa? Iya tentu saja, sebelum-sebelumnya sudah terlatih akan kondisi dadakan kaya tahu bulat, di mobil, limaratusan, halooow.

Tak banyak rumpi, tim petugas upacara sudah siap tempur, tinggal nunggu instruksi buat mulai gladi saja.

"Oke perhatian semua petugas, latihan hanya sekali habis itu gladi, kakak pengin lihat seberapa siap kalian dan apakah kalian pantas untuk naik tingkat atau tidak. Oiya kakak sampaikan upacara pembukaan nanti ada tamu sepecial yaitu kak Kwarcab makanya kalian jangan sampai malu-maluin ambalan ini, kalian paham!? "

"Siap paham! " semua petugas dengan serentak.

Kak Eksan adalah orang yang begitu disiplin, tegas, dan hampir perfect. Posisinya di ambalan sebagai krani atau bahasa umunya sekretaris. Hmmm, dia memang sudah jadi idola banyak Bantara dan banyak adik kelas non pramuka. Up, aku akui dia begitu tampan dan mempesona.

Dua menit setelah instruksi, latihan dimulai, belum juga selesai step by step, pengumuman gladi sudah diumukan Kak Mayang di speaker sana.

"Mohon perhatian, untuk seluruh peserta dan panitia yang sedang bertugas, gladi upacara akan segera dimulai para peserta.... "

Yaa begitulah kira-kira pengumumannya.Aku bersiap merapihkan atribut yang menempel di badanku, termasuk name tag yang menepel di dada sebelah kananku. Aku cek dong, takutnya miring jadi gagal rapi deh.

Kok gue jadi haus ya, aduh gimana ini?

Hemm gak ada yang bisa dimintai tolong buat ambil minum. Yasudahlah, aku balik kanan lagi dan kembali ke posisi awal.

"Selamat datang kakak selamat datang kakak selamat datang kami ucapkan"

Et

Tiba-tiba lagu selamat datang berkumandang dan segera diikuti seluruh penghuni buper sambil bertepuk tangan.

Tak lama kemudian Kak Eksan terlihat lari menghampiri kami para petugas upacara dan membisikkan satu per satu petugas bahwa tak ada lagi gladi, tamu undangan sudah datang, tak mungkin di undur untuk hanya sekedar gladi.

"Tanpa gladi, lu haus gak? " bisiknya kepadaku

Eh bentar deh, kok dia jadi tanya gitu, ini mah beneran dia udah jadi paranormal!

"Nih minum dulu, suara lu harus pro, lu lu semua khusus pengucap"

Sialan memang!Aku sudah pede gila dia tau apa yang dipikiran gue tanpa diucap, ternyata hanya perhatian buat semua petugas, takut suaranya jadi sumbang pas pengucapan.

Enek sumpah gue sama lu kak!

Bersambung

Jangan bingung yaa, di cerita ini yang bercetak miring itu adalah gumaman dalam hati,hehe.
Terus gimana nih suka nggak sama part ini?
Hehe maap ya banyak typonya
Buat yang udah baca thanks yaaa
Mohon dukungannya readers semuanya.
Biar author tambah semangat nih ngelanjutin partnya
Kasii votenya dong hehe
Tengyuuuu 😍

TendaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang