Kak Eksan lagi, gue sial emang
Berlari tergupuh-gupuh menemui Kak Eksan yang berada di tengah lapangan giat.
"Siap kak izin melapor" sesampainya di depan Kak Eksan
"Lapor apa? " jawab Kak Eksan jutek judes bin maghrib
Lah, paling juga elu yang suruh Kak Seli, main bego lagi
"Siap kak, saya di instruksikan Kak Seli menemui Kakak di sini"
Tak ada respond yang berlebih, kak Eksan mengaktifkan HT dan menyahut Kak Seli.
"Monitor Kak Seli, Ugi diinstruksikan menemui saya apa karna kata korsa? "
"Siap Kak Eksan iya silahkan di proses, Kak Alvin akan segera menuju ke lokasi kakak"
"Siap"
Ya seperti itulah percakapan lewat HT ala anak lapangan.
Tak berapa lama Kak Alvin menghampiri Kak Eksan di sana.
Ekspresinya sudah menakutkan dari awalnya penuh senyum dan ramah kini hanya ada ketegangan di wajah ganteng pradana dan kraninya ini.
Ya Allah selametin hambamu ini
Dag dig dug
Kecemasanku mulai memuncak setelah duo orang Kakak Laksana yang ada di hadapanku ini menatap tajam kepada diri ini.
"Tau apa kamu tentang Korsa? " Tanya Kak Alvin tegas.
"Siap! korsa adalah kekeluargaan, satu lapar lapar semua satu kenyang kenyang semua" jawabku dengan mantap.
Dua orang yang ada di depanku ini hanya mengangguk-angguk. Memegang dagu dengan jari centang mereka.
Plis jangan ngejebak gue kak plis
"Lalu jika satu salah salah semua berarti? " terus Kak Eksan kepadaku
Mampus gue salah jawab
"Siap! Jika satu salah yang lain membenarkan" jawabku dengan lugas.
Keduanya diam berjalan memutari posisi gue di sana. Tiba-tiba Kak Alvin berhenti di depanku tepat dan mendekatkan wajahnya ke wajahku.
Kak Alvin apa-apan sih
Tatapan tajam kak Alvin di depan mataku, membuatku manahan nafas dan memfokuskan pandanganku pada satu titik agar tak tergoyah saat di dekati kak Alvin.
"Kakak bisa melihat ketulusan di matamu, lantas bagaimana kamu akan membuat semua teman sejawatmu melakukan ketulusan yang sama? "
Ini benar-benar mampus
Aku terdiam beberapa menit hingga tiba-tiba Galih tiba di sebelahku dan menghadap keduanya.
"Izin melapor kak" dengan menyesuaikan barisan di sampingku.
"Tau apa kamu tentang korsa? " tanya Kak Eksan.
Oh gue paham sekarang
"Siap! Korsa adalah tolong menolong, tak meninggalkan satu sama lain dan saling bahu membahu kak"
Kedua kakak Laksana di depan kami tertawa meremehkan dengan hanya mengangkat salah satu sudut bibirnya.
"hhh, lalu gimana cara kamu buat mereka tolong menolong? Paksa? Haha! " jawab kak Eksan dengan ketus.
Galih dan aku hanya terdiam, dijawab takut semakin menusuk, tak di jawabpun nanti kita habis di hadapan mereka.
10 menit
20 menit
30 menit, sudah 30 menit semenjak Galih berada di barisanku. Kami dianggurkan dan di diamkan.
He kak, lu maunya apa sih?
"Kalian tahu ini ini acara apa? " tanya Kak Eksan dengan menunjukkan telunjuknya kepada kami.
"Siap! Di jadwal acaranya Melatih korsa kak" Aku dan Galih jawab serentak.
Untung saja kompak dan ingat lih kalo nggak habis kita.
Kak Eksan mengambil HT dan mengaktifkannya.
"Kak Seli monitor, "
"Siap Kak Eksan"
"Instruksikan peserta di sana menghadap sini"
"Siap laksanakan"
Lah mau diapain gue sama Galih woy
Terdengar Kak Seli menginstruksikan peserta yang di sana untuk balik kanan.
Di hadapan kami hanya tinggal Kak Alvin, entak Kak Eksan kemana.
Posisi dalam istirahat parade tidak membuat aku dan Galih leluasa melirik dan menengok.
"Kalian siap atas konsekuensi kalian di sini? " bisik Kak Eksan di telingaku dar belakang.
Geli eh
"Siap! " Jawabku dengan Galih serentak
Kak Eksan kembali ke hadapan kami, dia lembali ke samping Kak Alvin.
"Oke baiklah, biar kakak jelaskan terlebih dahulu" Kak Alvin mulai mendekatkan diri kepada kami dan memperkecil volume suaranya.
Kak Eksanpun mendekat dan berposisi tepat di depanku. Sialan! Kenapa harus di depanku dan membuat aku sedikit mati kutu.
"Sebenarnya, posisi kalian ini adalah yang paling kami inginkan"
Hah? Maksdunya?
"Jangan bingung, dalam jadwal acaranya adalah melatih korsa, sedangkan Celin adalah salah satu yang terkena perangkap untuk mensukseskan acara ini" lanjut Kak Eksan
"Celin hanya bersalah karena terlambat saat gladi, itu sudah membuat kami mendapat umpan untuk memancing dan mengecek seberapa persen jiwa korsa kalian" lanjut kak Alvin.
Hah
"Sekarang akan kami test lagi jiwa korsa kalian, bukan kami marah dengan kalian tapi kalian adalah yang sudah paham dan tau apa itu korsa" Kak Alvin berubah rautnya menjadi lembut kembali
Drama buper gan
Aku dan Galih hanya siap terhadap apapun instruksinya.
"Sekarang kalian ambil posisi push up dan jangan berhenti sebelum saya suruh! " Ucap Kak Alvin kembali tegas.
Eh dasar
Aku dan Galih ambil posisi dan secepatnya memulai push up.Kak Alvin mengambil toa yang ada ditangan Kak Eksan dan menyalakannya.
"Coba lihat hebat sekali dua teman kalian ini, coba beri tepuk tangan" kak Alvin menyerukan sebuah instruksi.
Prok prok prok prok
Dasar gak peka semua! Mau sampai kapan gue push up ini
"Sudah gi, lih, silahkan kalian bangun dan baris menghadap teman kalian." ujar Kak Eksan.
Mau disuruh apa lagi aduh
Bersambung
*Korsa adalah sebuah sikap kebersamaan, kekeluargaan, kepedulian yang terangkum dalam kalimat "salah satu salah semua" jadi ini dimaksudkan agar setiap anggota pramuka memiliki jiwa yang peduli tentang orang-orang yang di sekitarnya dan juga bisa merasakan apa yang lain rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tenda
Teen FictionTenda? Dia rumit tapi bisa melindungi. Sama sepertimu yang tak pernah bisa ku mengerti. Happy reading! 💖