"Lu yakin kak, gue bakal bikin tante ngasih surat itu" tanyaku ragu-ragu setelah sampai di halaman rumah Kak Eksan
"Bissmillah aja Ugi" respondnya kepadaku
"Tapi... " aku ragu-ragu terhadap misi dari bang Nano saat ini.
"Tapi apa? "
"Emm yaudah gapapa"
Tapi kok gue takut ya
Emm
Bissmillah dah
"Udah mikirnya? " tanya kak Eksan yang menatapiku sedari tadi.
Anggukan pelan mengiyakannya untuk segera beraksi. Sebebarnya tugas dari bang Nano sih ringan, hanya menemani kak Eksan untuk pulang dan bertamu disana. Tapi aku tetap saja deg degan. Huh.
Kami berjalan memasuki halam rumah kak Eksan, rumah terlihat sepi tanpa adanya aktivitas apapun.
"Assalamu'alaikum maa" teriak kak Eksan di depan pintu.
Sekali
Dua kali
Tiga kali
Tak ada jawaban. Apa ini benar rumahnya, perasaanku semakin tidak enak.
Ceklek
"Wa'alaikumusalam, Eksan kenapa baru pulang? " tanya tante Mina, mamanya kak Eksan.
"Kan mama tau Eksan habis kemah, oh ya ma kenalin ini Ugi" sambil mencomot pundakku dengan tangannya yang kaku.
"Assalamu'alaikun tante Mina" bersungkem kepadanya
"Wa'alaikumusalam, nak Ugi, SubhanaAllah sekali" jawab tante Mina memuji.
Aku sedikit memicingkan mata kepada Kak Eksan, guna memamerkan pujian tante Mina.
"Masuk nak" mempersilahkan kami masuk.
Tante Mina tidak seperti apa yang ada di bayanganku. Bayangan tante yang garang sudah terhempas jauh-jauh setelah menatap wajah tante Mina yang begitu cantik.
Setelah dipersilahkan duduk, aku di tinggal sendiri oleh Kak Eksan dan tante Mina, mereka berlalu dan sedikit terdengar berdiskusi di belakang sana.
Sepuluh menit
Limabelas menit
Dua-du emm tidak sampai dua puluh menit kemudian. Tante Mina mengantarkan minuman dan cemilan untukku.
"Nak Ugi kelas berapa? " tanyanya sambil menghidangkan kudapan
"Kelas sebelas tante, oiya tante kok rumahnya sepi, tante sendiri di rumah? " basa basiku agar tidak kikuk saja (ini di luar misi)
"Oo adik kelas Eksan ya berarti, kok kalian kenal? " tanya tante Mina balik kepadaku tanpa menjawab pertanyaanku sebelumnya
"Iya tante kami sama-sama ikut Pramuka" sahutku menjawab pertanyaan tante Mina.
Tercium indikasi ketidakharmonisan keluarga ini. Tapi aku memutuskan tidak menanyakan apa-apa lagi sebab takut memicu keadaan yabg tidak kondusif.
"Rumah ini memang selalu sepi, semenjak kakak-kakak Eksan menikah" aku mengangguk pelan sembari meneguk minuman yang tante Mina buatkan.
"Tante punya tiga anak dan Eksanlah yang terakhir, tapi dia tak bisa mendapat kasih sayang penuh bapak kandungnya" aku sedikit bingung terhadap penjelasan tante Mina ini sebenarnya.
Tetap saja, aku diam tidak menanyakan apapun, takut menjadi pemicu nostalgia sedih atau sebuah masalah rahasia keluarga tante Mina.
"Tan, ini minumannya enak banget loh" cetusku mengalihkan pembicaraan melihat ekspresi tante Mina yang sedikit jadi bersedih begitu.
"Ah, nak, itu hanya sirup biasa" tante Mina terkekeh kecil menanggapiku
"Hehe tapi tetap saja te, ini enak" ujarku terus memuji-muji tante.
Heh kutu kupret
Sebenarnya misi apa sih ini
Dia kemana
Atau jangan-jangan dia kabur lewat pintu belakang
Terus..
Drrrrt
Handphoneku bergetar tanda ada notifikasi masuk.
"Sebentar te, ada pesan masuk" izinku kepada tante Mina yang masih meneruskan pembicaraan.
"Oh iya nak Ugi" sahut tante Mina
Tuk
Akupun membuka pesan whatsapp itu yang tak lain dari kak Eksan.
Kak Eksan
Mission succes. 09.31Mission succes
Misi berhasil
Terus gue harus apa
Tak perlu membuka pesannyapun, isi pesan itu sudah terlihat. Aku tidak tau sebenarnya apa yang ia cari atau apa yang ia lenyapkan.Bang Nano hanya memerintahkanku ikut ke rumahnya dan mengobrol dengan mama kak Eksan jika diperlukan, tak lebih dari itu.
"Pesan dari siapa nak? " tanya tante Mina yang memperhatikanku sedari tadi.
"Oh bukan siapa-siapa tante" jawabku
"Oh iya ma, Eksan antar Ugi pulang dulu ya, sekalian mau ke Capil" cetus cowok itu setelah keluar dari ruang tengah rumahnya itu.
"Loh, Ugi baru sebentar disini malah udah mau diantar lagi" protes tante Mina kepadanya
"Emmm gapapa te, biar kalo panjang umur dan masih dikasih sehat Ugi insyaAllah berkunjung kemari lagi kok" ucapku menambahkan agar permisian ini cepat berlalu.
"Padahal tante mau ajakin kamu masak loh, tapi gapapa, mungkin kalian masih banyak urusan, ya sudah hati-hati ya nak" setelah itu kamipun bersungkem dan pamit untuk segera pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tenda
Teen FictionTenda? Dia rumit tapi bisa melindungi. Sama sepertimu yang tak pernah bisa ku mengerti. Happy reading! 💖