Ke 49 Sertijab dan Pertemuan Terakhir

6 0 0
                                    

"Lusi? Surat serah terimanya sudah kamu beri stofmap? " tanyaku menghampiri Lusi, juru tulis ambalan.

"Sudah gi, sudah siap "

"Oh Ver, apa makanan untuk para tamu sudah siap juga? "

"Sudah gi, ruangannyapun sudah siap"

Aku memastikan semuanya sudah siap sebelum acara di mulai. Hari ini hari jum'at, hari dimana akan di resmikannya seluruh kekuasaan ambalan kepada kami.

Rasanya memang tidak terlalu nerves,  seperti hampir biasa saja.

Serah terima jabatan hanya dilakukan saat upacara apel pembukaan latihan pramuka biasa hanya saja ada penandatanganan surat. Jadi tidak ada prosesi yang berbelit di dalamnya.

Obrolan santaipun melengkapi acara sertijab hari ini, setelah apel pembukaan disertai dengan prosesi penandatanganan maka sebagian dari kami mengisi latihan sebagian lagi menjamu para purna.

"Thaks ya gi udah cepet-cepet bikin sertijab" cetus kak Tasya mengawali

"Emm harusnya kami yang berterimakasih sama purna, sudah secepat itu percaya kepada kami"

"Tentu saja percaya, dalam dua minggu saja kalian sudah dapat membereskan beberapa hal" sahut kak Alvin andil

"Terimakasih banyak kak Alvin kak Tasya dan kakak semuanya, tapi sepertinya banyak purna yang tidak hadir kemana ya? " tanya Romi melanjutkan

"Iya Rom, ini gue minta maaf sebelumnya ya banyak yang gak hadir, masih banyak kelas tambahan dan segala keperuan UN nanti, mohon di maklumi ya" Kak Alvin mengklarifikasi pertanyaan Romi.

Yang datang memang hanya sedikit, itu saja sebagian memilih untuk segera pulang setelah acara selesai.

"Bagaimana Ugi apa sudah ada kemajuan? " tanya Kak Alvin kepadaku yang aku sendiri tidak tau maksud kemajuan apa

"Kemajuan apa ya kak Alvin?" tanyaku memperjelas pertanyaannya

Sebelum pertanyaanku terjawab olehnya, kak Eksan tiba-tiba datang dengan baju serba hitamnya serta jaketku yang masih ia kenakan.

"Assalamu'alaikum, maaf semuanya baru hadir" mengatupkan kedua tangan dan menunjukkannya ke semua sisi ruangan

"Wa'alaikumusalam"

"Vin, sya, sory ya " gumamnya sambil menyalami

"Rom sory telat, habis latihan dulu soalnya" menyalami dan merangkul Romi.

Tapi aku heran, dia tidak menyalamiku sama sekali.Ini membuatku menjadi tidak suka terhadap sikapnya lagi.

"Loh loh kenapa ada yang gak di salamin san? " Tanya kak Alvin mulai meledek

"Kak Alvin toling jangan open bullying yah" kataku membantah kak Alvin

Beberapa diantara kami terkekeh geli melihat tangkisan luar biasaku ini.

Kami melanjutkan obrolan hingga waktu latihan selesai dan melaksanakan apel penurunan bendera.

"Gue mau ngomong empat mata ntar gi" ucapnya setelah apel di bubarkan

Dia menepi menuju tangga dekat sanggar kami dan duduk di sana. Kak Alvin dan kak Tasya memilih pulang terlebih dahulu, hanya tersisa satu-satunya purna disini.

Setelah memimpin rapat evaluasi pasca kegiatan, aku dan Romi segera membubarkan pasukan untuk pulang ke rumah masing-masing. Lain dengan beberapa diantara kami yang memilih untuk pulang, aku Romi, Avi dan Arman mengakhirkan diri.

Selain ada kepentingan lain, ada jemputan mereka yang belum datang.

Aku berjalan menuju kak Eksan yang terlihat sedang memegang handphonenya dengan serius. Tak mengurungkan langkahku, aku tetap maju mendekatinya.

TendaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang