"ARGA!!"
Bentak Rena, wanita itu mendorong keras pria itu kemudian mendekati anak-anaknya.
"Leo kamu gak apa-apa?" khawatir Rena.
"Gak apa-apa, Mi," jawabnya seraya mengusap pipi yang terasa begitu perih akibat tamparan sang Ayah.
Sedangkan Lea merapat takut di tubuh Leo, tangannya mengcengkram pakaian yang dikenakan sang kakak dengan erat.
Ia tau tamparan itu ditujukan untuknya, tapi lagi-lagi Leo mengorbankan diri demi melindunginya hingga cowok itu yang terkena tamparan sang ayah.
"Darimana saja kamu tadi, hah?!" marah Arga.
Gadis itu seketika menangis menyembunyikan wajahnya di punggung sang Abang, melihat itu Leo langsung menggenggam tangan adik gemetar adiknya.
"Cuma pergi ke mal, Arga! Dia tadi udah jelasin, kan," ungkap Rena tak habis pikir.
"Bohong! Jerry bilang dia dari Froxbar, ngapain aja kamu di sana?!" balasnya dengan tangan mengepal.
Mendengar itu Rena dan Leo mendadak terkejut, keduanya sama-sama menoleh memandang Lea.
"Bener itu, Lea?" tanya Leo berusaha lembut.
Kepala Lea yang bersembunyi di punggungnya Leo angkat perlahan, ternyata wajah gadis itu sudah basah dengan hidung memerah.
"Froxbar hiks itu apa?" tanya sang adik sambil menangis.
"Gini aja, selain mal tadi Lea pergi ke mana lagi sebelum ke sini?" ucap Leo mengubah pertanyaannya.
"Ke rumah hiks Om Jerry," jujurnya.
"Selain itu?"
Lea menggeleng. "Gak ada, Lea dari mal langsung pulang ke rumah. Waktu Lea udah sampai di rumah, tiba-tiba Om Jerry marah-marah. Tapi itu pasti karena Lea gak izin dulu sebelum pergi ke mal. Lea memang salah, nanti Lea minta maaf sama Om Jer, kok," adunya dengan sedih.
"Siapa yang nganterin kamu pulang?" tanya Arga.
"Temen kuliahnya Lea, kita gak sengaja ketemu di mal. Berhubung Lea sendiri jadi dia nawarin Lea biar dianterin pulang, Lea nunggu Luna juga lama banget gak balik-balik, jadi Lea ikut aja," jelas Lea.
"Bibir kamu kenapa luka begitu?! Ngapain juga kamu di toilet sama laki-laki!" geram Arga.
"Kamu di toilet sama laki-laki, Le?!" syok Rena.
Tangis Lea terhenti, dua alisnya seketika menyatu bingung. "Lea gak pernah ke toilet, tuh. Papi tau darimana?"
"Luna yang bilang ke Jerry."
"Luna? Anaknya Clarissa, ya?" tebak Rena.
Arga mengangguk menjawab pertanyaan sang istri.
"Luna udah pulang? Kok Lea gak tau, ya?" tutur gadis itu.
"Dia sudah pulang sejak sore, kamu keluyuran sama temen kamu makanya dia pulang duluan!" tuduh Arga.
"Lea gak keluyuran, tuh. Luna sendiri yang suruh Lea nunggu di depan mal, katanya dia mau ke ATM sebentar buat ambil uang. Lama Lea tunggu Luna gak datang-datang, pas banget ada Kak Bagas yang mau nganterin Lea pulang jadinya Lea ikut pulang aja daripada harus kena marah Om Jerry," sebalnya.
"Terus bibir kamu kenapa luka gitu?" tanya Rena lagi.
"Bibir Lea gak sengaja kejedot di mainan kuda-kudaan sampai berdarah karena mainnya gak hati-hati," ucap Lea.
Mendengar setiap pertanyaan Arga membuat Leo paham, jadi ini alasan Jerry dan Arga marah pada adiknya. Semua masalah berasal dari teman Lea sekaligus keponakan Jerry yang bernama Luna itu.
"Papi sama Om Jerry cuma salah paham. Yang bersalah Luna, yang harusnya Papi tampar itu Luna!" sela Leo.
Mungkin, jika seandainya Lea yang terkena tamparan itu pasti ia tak akan segan-segan membalas perlakuan Ayahnya. Leo tak peduli jika itu perlakuan tidak sopan, yang jelas ia tak suka adiknya disakiti.
Hanya karena bibir berdarah Lea, Ayahnya langsung percaya dengan apa yang diomongkan gadis itu.
"Papi tau gak kalau Lea dihukum Om Jerry cuma karena percaya omongan cewek itu! Lea ditinggal di luar rumah tanpa peduli gimana dinginnya udara luar waktu malam hari. Leo nemuin Lea udah meringkuk dengan badan yang dingin, wajah Lea udah pucat. Mungkin kalau Leo gak cepet-cepet dateng, gak tau Lea udah jadi apa." geram Leo. "Papi sama Om Jerry itu lebih dewasa, tapi kenapa masih mikir pendek!" sinisnya.
Cowok itu bangkit dari duduknya, tangannya meraih sang adik sang sudah tertidur kemudian berlalu pergi menuju kamarnya. Kebiasaan Lea jika sudah bercerita pasti akan langsung tertidur setelahnya.
Tanpa peduli Arga yang masih diam mematung di tempatnya.
***
"Lea mana?" tanya Jerry yang baru datang ke kediaman Arga Stevano."Udah tidur tadi," jawab Rena.
"Terus? Lo apain si Lea, Ga? Jangan macem-macem, cukup hukum dia tapi jangan main fisik. Itu memang fatal tapi pasti Lea punya alasan," tutur Jerry.
Pria itu tak membalas sama sekali perkataan Jerry, ia hanya melamun memikirkan kebodohannya tadi.
"Lea gak salah, dia sama sekali gak tau apa-apa," balas Rena mewakili suaminya.
Ia paham betul Arga, tak mungkin sang suami langsung mengambil tindakan gegabah seperti itu. Pasti ini karena bukti bibir Lea serta efek lelah, pria itu memang belum pernah tidur sejak pagi hingga tengah malam ini.
"Maksudnya?" bingung Jerry.
"Lea bilang dia sama sekali gak pernah ke toilet, dia juga gak ke club macam itu. Kesalahan dia satu-satunya cuma karena pergi ke mal tanpa izin sama Lo dulu. Dia juga pulang telat karena nunggu Luna ke ATM yang ternyata malah pulang ninggalin Lea sendirian di sana," jelas Rena.
"Jadi maksudnya Luna bohong?" tanya Jerry lagi dengan tampang tak percaya.
"Iya, kemungkinan besar!"
"Suruh anak itu jauh-jauh pergi dari kehidupan Lea. Benar kata Aldo, orang jahat memang pantas dibenci, dikasihani malah semakin tidak tau diri!" sela Arga begitu tajam.
Tanpa tau, Jerry tengah mengepal kuat mendengar penuturan sahabatnya itu.
Jangan lupa votemen 🌟
Terimakasih atas semangatnya ♥️♥️♥️💌💌💌
Hai,
Aku cuma mau bilang kalau komen-komen kalian gak bisa aku balas tiap hari lagi😭😭
Kemungkinan bisanya cuma pas hari minggu doang, soalnya beberapa hari yang lalu aku udah mulai masuk kerja, terus pulangnya selalu sore. Malamnya nulis cerita ini trus langsung tidur☹️🙏🙏
Tapi komen kalian tetep aku baca kok kalau lagi istirahat di tempat kerja, sebagai penyemangat dan referensi. Biar aku juga bisa tau seberapa sukanya kalian sama cerita ini.
Kadang suka aja liat kalian kesel sendiri gara-gara digantung terus😂🙏 tapi pasti dilanjut kok, aku usahain ceritanya akan up tiap hari dan jangan sampai Hiatus😊
Udah itu aja yang mau aku sampaikan 😁 Luv U Readers ku♥️
Tetap semangat dan selalu jaga kesehatan 🤗🤗 😇😇Salam
Rega💙1 Juli 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Why You, Om? (Selesai)
RandomSERIES #4 Highest Rank : #1 of 25 in Sibbling [22/01/22] #44 of 53,1k in teen [16/1/2021] #18 of 36,9k in random [16/1/2021] #213 of 324k in romance [16/1/2021] #143 of 223k in love [16/1/2021] #1 of 5,03k in twins [11/1/2021] Ternyata semua tak sem...