Siang ini mereka telah siap, Lea dan Leo terlihat kompak menggunakan kaos putih untuk bepergian, bedanya Leo memakai jaket untuk sentuhan terakhir.
Tujuan mereka kali ini adalah kos-kosan milik Sabrina. Sebelum tiba di sana, Lea meminta sang Abang untuk mampir sebentar ke warung bakso kesukaannya.
Gadis itu sudah ingin membuka pintu mobil namun terhenti saat Leo menahan tangannya.
"Biar Abang yang turun, Lea tunggu di sini aja. Cuaca lagi panas-panasnya, jadi Lea jangan keluar mobil," pesan Leo kemudian turun dari sana.
Sang adik mengangguk saja, gadis itu memilih meminum susu pisang yang ia curi dari lemari es di kamar Rena tadi.
Cukup lama menunggu karena warung bakso itu memang selalu ramai, akhirnya Leo kembali ke mobil dengan membawa kantong kresek di tangan kanannya.
Kantong itu ia simpan di jok belakang, terdapat tiga porsi di sana. Untuk Lea, Leo dan Sabrina.
Mereka berencana untuk makan siang di kos milik Sabrina, gadis itu juga pasti libur bekerja sebab weekend.
Di perjalanan Lea masih terus membicarakan tentang Luna. Masih membingungkan alasan teman nya berbuat jahat dengan dirinya.
"Mungkin dia gak suka liat Lea dekat-dekat Om Jerry," tutur Leo berpendapat.
"Kenapa gak suka?" bingungnya.
Leo mengangkat bahu tak tau, tapi ada beberapa alasan yang ada di kepalanya. Pertama, Lea barangkali pernah melontarkan kata-kata yang mungkin saja membuat hati luna terluka. Adiknya itu terkadang jika menyampaikan sesuatu terlalu jujur.
Bahkan tak peduli jika kata yang ia ucapkan itu adalah sebuah kejujuran yang begitu menyakitkan.
Sampai di kos Sabrina, Lea segera turun dari mobil dan berjalan menuju kamar sahabatnya itu.
"Sabrina?" sapa Lea saat menemukan gadis itu tengah bersih-bersih di kamarnya.
Orang yang namanya di panggil itu seketika menoleh, memandang terkejut Lea yang tiba-tiba datang tanpa pemberitahuan.
"Loh, Lea? Sama siapa ke sini?" bingung Sabrina.
"Sama Abang," balasnya kemudian berjalan masuk dan duduk di atas kasur kecil milik si pemilik kos.
"Tumben, biasanya hari libur gini kamu di rumah. Ngumpul sama Papi sama Mami kamu," tutur Sabrina.
Membuat gadis itu seketika cemberut, ia masih marah pada sang Ayah. Saat sarapan tadi pun ia sama sekali tak mau menoleh pada pria kesayangannya itu.
"Lea lagi ngambek sama Papi, masa Papi mau tampar Lea, padahal Lea gak salah tuh," sebalnya.
"Gak mungkin, pasti Lea punya salah," jawab Sabrina tak bisa langsung percaya.
"Iya, sih. Lea pergi ke mal tapi gak izin Om Jer, tapi Lea udah dihukum Om Jerry, kok. Terus kenapa Papi juga mau pukul Lea?"
"Bukan gitu, Le," sela Leo yang baru saja datang setelah sibuk mencari tempat parkir. Kantong kresek yang digenggamnya ia berikan pada Sabrina.
Melihat isi dari kantung itu membuat Sabrina berdiri untuk mempersiapkan nya. Memang tak sering, tapi Lea dan Leo terkadang menyempatkan diri untuk mampir hanya sekedar makan di kos-an nya.
"Terus gimana?" tanya Lea.
"Perasaan tadi pagi udah Abang jelasin, tapi kayaknya otak Lea gak nyampe ke arah sana," tutur Leo.
"Nyampe ke mana, Bang?" tanya lagi.
"Gak apa-apa, lupakan," putus Leo.
Tak lama Sabrina datang, membawa dua mangkuk bakso yang dibeli Leo tadi. Melihat itu Lea seketika turun dari kasur dan beringsut mendekati bakso tersebut.
"Kok cuma dua? Abang beli dua aja, ya? Perasaan tadi ada tiga," tanya Lea pada sang Kakak.
"Ada tiga, kok," sela Sabrina. "Tapi aku cuma punya dua mangkuk, jadi kalian makan duluan aja, aku bisa nanti."
Lea menggeleng, didorongnya satu mangkuk ke depan Sabrina dan satu mangkuk lainnya ke depan Leo.
"Lea gak makan? Ini Lea aja yang makan," tolak Leo.
Lea menggeleng lagi. "Gak, Abang harus makan juga. Satu buat Sabrina, satu lagi buat Abang sama Lea."
Mendengar itu Sabrina beranjak. "Sebentar aku ambil sendok lagi," tuturnya.
"Gak usah, Lea mau disuapin Abang, hehehe," cengirnya.
Sang Abang terkekeh seraya mengacak rambut gadis itu. Mereka akhirnya makan dengan nyaman meski berada di kamar sempit Sabrina.
"Abang tambahin sambel, dong," pinta Lea.
"Sudah, ini udah pake tadi," jawab Leo.
"Tambahin lagi, Lea suka kalau pedes," jujurnya.
"Gak, segini udah pedes. Papi bakal marah kalau Lea makan pedes pedes," tegas Leo.
"Dikitttt lagi, itu sambelnya masih sisa, tuh." Tangan gadis itu menunjuk sambel yang sengaja dipisah di piring berukuran kecil.
"Gak boleh Leandra," tegur sang Kakak. "Ntar sakit lagi perutnya."
"Ayo, Abang. Dikit aja," mohonnya dengan memasang puppy eyes.
Leo menghela nafas panjang, diambilnya sisa sambel tersebut menggunakan sendok. Kemudian tanpa disangka malah melahapnya hingga tak tersisa.
Dengan refleks karena terkejut Sabrina segera berdiri mengambil air dan memberikannya pada cowok itu. Leo benar-benar tak terduga, ia pikir sambal tersebut akan dicampur ke dalam kuah bakso.
"Abang," kaget Lea. "Kenapa di makan, nanti sakit perut," sedihnya dengan mata berkaca.
Setelah satu gelas air tandas masuk ke tenggorokannya, cowok itu segera mengusap kepala adiknya. "Gak usah nangis, kalau gak gitu Lea gak bakal mau dengerin Abang. Sekarang sambelnya udah habis jadi gak usah minta tambah sambel lagi," balasnya. "Lebih baik Abang yang sakit daripada Lea."
Seketika tangis Lea pecah, dipeluknya sang Kakak dengan rasa bersalah. "Jangan kayak gitu lagi, ya Bang."
"Lea juga, ya?" tutur Leo mengusap punggung sang adik seraya tersenyum gemas.
Sabrina pun ikut tersenyum melihat tingkah dua anak kembar itu, jika begini bagaimana ia bisa menjauh dari Leo. Sifat penyayang cowok itu yang membuatnya tak bisa berpaling.
Sabrina tak sanggup lagi.
"Leo, gue mau jujur," sahut Sabrina.
"Jujur soal apa?" bingung cowok itu.
"Segalanya!"
Jangan lupa votemen 🌟
💌💌💌
Hai,
Maaf banget karena kemarin gak update 🙏🙏
Apalagi aku baca di komen ada yang nungguin 😭😭
Aku kali ini update cepet, mau double up juga sebagai gantinya. Tapi aku kasih target ya biar ada waktu buat nulis next chapter juga😁😁
Kalau udah 100 vote aku bakal up lagi malam ini😉
Luv you semua♥️ makasihhhh atas semangatnya ♥️♥️♥️
Salam
Rega💙4 Juli 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Why You, Om? (Selesai)
RandomSERIES #4 Highest Rank : #1 of 25 in Sibbling [22/01/22] #44 of 53,1k in teen [16/1/2021] #18 of 36,9k in random [16/1/2021] #213 of 324k in romance [16/1/2021] #143 of 223k in love [16/1/2021] #1 of 5,03k in twins [11/1/2021] Ternyata semua tak sem...