34 || Jiela birthday's

169 16 14
                                    

A/N: FRIEND, BENTAR LAGI ENDING😭😭

AYO PENCET VOTE. TERIMAKASIH, LOVE.


SEBUAH KESALAHPAHAMAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEBUAH KESALAHPAHAMAN.




Setelah persoalan kemarin, pertemanan keempat cewek ini kembali seperti sedia kala. Terkadang, dalam setiap jalinan pertemanan wajar dengan adanya pertengkaran untuk melihat siapa yang bertahan dan siapa yang memilih menjauh.

"Abang bawanya yang benar! Nanti kue nya tumpah." Andrianna mengingatkan saudara kembarnya yang tidak bisa diam, bercanda terus dengan Ehsan.

Kia menyerahkan beberapa balon berhuruf membentuk satu nama jika di jejerkan bersamaan. "Sayang, cepet bawain balonnya." Dareen dengan senang hati menerimanya.

Omong-omong, tentang pasangan ini. Kia dan Dareen memutuskan untuk menjalin hubungan beberapa hari setelah muncak Gunung Rinjani. Ternyata mereka terlibat cinta lokasi.

Andrianna dan Kia memang sepakat untuk mengajak Andrian, Ehsan, juga Dareen untuk membantu membawakan kue bolu, balon-balon, dan beberapa dekorasi lainnya.

"Gue udah bilang ke pak satpam, suruh arahin Jie untuk parkir di sini." Ehsan bernafas dengan tersenggal-senggal, karena ia baru saja berlarian.

Ziva mengacungkan jempolnya. "Bagus, San."

"Jangan pada bacot deh! Cepet bantuin gue pasang balon di sini. Udah gue pasang double tip kok." Andrianna memberikan masing-masing balon pada Andrian dan Dareen.

Sementara Ziva sibuk mengawasi parkiran, jaga-jaga jika mobil sahabatnya sudah datang. Dan sesekali mengawasi kedua cebong, Andrian dan Ehsan yang nakal mencuri krim dari bagian bolunya.

Andrian berkacak pinggang. "Siapa sih yang punya ide kasih surprise di parkiran? Kagak modal amat."

"Gue yang punya ide. Kenapa lo? Mau protes?" Ziva menjawab dengan tatapan galaknya.

"Lagian kita nanti mau rayain di Restoran bintang lima sekalian, biar lo iri." Kia ikut mengangkat suara.

Mata Ehsan berbinar. "Ajak gue, Ki."

"Iya, San, nanti gue ajak. Tapi, lo doang."

"Aku gak, sayang?" Dareen menatap Kia.

"Kamu enggak!"

Andrian mendengus geli. "Hadeh, alay anjir."

Respon otaknya sigap, kala netranya menangkap mobil sahabatnya yang sudah terlihat mendekat. "Dia datang, dia datang."

Serempak, semuanya memasuki mobil Andrian. Sengaja, Andrian memarkirkan mobil di situ fungisnya untuk menjadi tempat persembunyian. Dan, itu ide adiknya tercinta, Andrianna.

Titik Koordinat Takdir [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang