9.HANCURNYA REPUTASI TAMARA

934 85 8
                                    

Vote dulu sebelum membaca!
Bila perlu komen yang banyak:)

***

Hari ini SMA Biru berangkat seperti biasanya. Tamara berjalan kaki menuju ke sekolahnya.

Valdo menaiki motor kesayangannya sama seperti halnya Radit dan Dino. Valdo melihat Tamara yang sedang berjalan dia pun langsung memanggil Tamara.

"Tamara," panggil Valdo. Tamara tidak menengok, pasti kali ini Geng Trilled akan meremehkannya lagi. Sudah biasa.

"Tamara!" panggil Valdo sekali lagi, karena tidak ada sahutan dari Tamara, Valdo langsung memarkirkan motornya di depan Tamara.

"Ngapain sih kamu?" sungut Tamara merasa bosan jika harus meladeni laki-laki yang ada di depannya ini.

Valdo menarik napasnya dalam-dalam. "Gue cuma mau ngajak lo bareng, Tam."

Radit dan Dino bingung dengan Valdo. Sudah di butakan oleh cinta memang.

Tamara menaikkan satu sudut bibirnya. "Aku bisa jalan, nggak usah sok baik!"

Valdo berdecak setelah mendengarkan kalimat yang dilontarkan Tamara. "Gue bukan sok baik, Tam."

"Udahlah, Do. Ngapain sih lo baikin dia. Dia belagu," anjur Dino.

"Emangnya aku belagu apa sama kalian? Aku punya kaki untuk berjalan. Apa salah aku nolak permintaan kalian? Itu hak aku bukan kalian!" Tamara marah karena ucapan Dino. Valdo merasa bersalah karena ucapan Dino.

"Dit, No! Kalian ke sekolah duluan!" pinta Valdo kepada anak buahnya.

"Tapi--" Valdo tidak mau mendengarkan ucapan sahabatnya itu dengan cara memotong ucapannya.

"Pergi!" suruh Valdo langsung membuang muka.

Radit dan Dino hanya menuruti perintah Bosnya itu. Dia mulai aneh sekarang. Semua ini harus mereka laporkan kepada Lyodra.

***

Tamara selalu heran dengan kelakuan Valdo kali ini. Benar-benar bukan seorang Oshvaldo Bryan. Apakah benar dia jatuh cinta kepada Tamara?

Valdo masih mencoba untuk membujuk wanita yang ada di depannya ini. "Tam, ayo bareng gue!"

"Aku bilang nggak mau, ya nggak mau!" kekeuh Tamara. Tamara melanjutkan langkahnya namun di cekal oleh tangan kekar milik Valdo. Valdo ternyata turun dari motornya dan mengejar Tamara.

Tamara memajukan bibirnya. "Kamu kenapa, sih? Kok sekarang aneh?"

"Gue beneran suka sama lo, Tam," ungkap Valdo tulus. Dia benar-benar mencintai Tamara dengan setulus hatinya.

"Tapi aku nggak suka." Napas Tamara memburu. Dia sangat membenci Valdo.

"Apa yang harus gue lakuin biar lo suka sama gue?" tanya Valdo serius. Dia akan melakukan apapun yang di inginkan oleh Tamara.

Tamara menggelengkan kepalanya. "Kamu nggak perlu ngelakuin apa-apa. Cukup jalani hidup kamu yang sekarang ini. Kamu punya masa depan yang sudah ada di depan mata jangan malah salah belokan."

"Maksud lo?" Valdo benar-benar tidak mengerti dengan ucapan Tamara.

"Ck! Kamu itu udah mapan sejak kecil, Do. Kamu harusnya mikir bagaimana caranya membahagiakan orang tua kamu bukannya malah milih pacaran," saran Tamara dengan emosi. Susah sekali berbicara dengan orang yang satu ini. "Apa lagi pacarannya sama aku," lanjut Tamara.

Valdo terlihat cengo. "Emangnya salah, gue suka sama lo?"

"Nggak ada yang ngelarang kamu buat suka sama aku. Tapi kita itu beda, Do. Bagaikan langit dan bumi."

Ranselku [Belum Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang