35. MUSUH DALAM SELIMUT

571 50 10
                                    

Vote dulu sebelum membaca!
Bila perlu komen yang banyak:)

***

Hai makasih banget yang udah baca cerita aku. Aku seneng banget kalo kalian juga vote dan komen setiap part-nya!

Semua itu sangat berarti buat aku:)

Buat kalian yang selalu nunggu up semangat ya !

***

Bel berdering pertanda waktunya SMA Biru untuk pulang. Semua murid berlalu lalang untuk sesegera mungkin pergi dari sana.

"Mara," panggil Bella.

"Iya?" Tamara menoleh mencari keberadaan di mana Bella berada sekarang.

Bella menelan salivanya berat. "Aku kayaknya nggak bareng dulu sama kamu pulangnya."

"Emangnya kenapa? Mau bareng sama Dino lagi?!" tanya Tamara menyelidik.

"I--iya, Mara," jawab Bella cengengesan.

Sudah Tamara duga, semenjak Bella berstatus sebagai pacar Dino Mahesa dia jarang sekali pulang dengan Tamara.

"Ya udah," ketus Tamara sembari menggunakan ranselnya. "Ya udah aku pulang duluan, kamu hati-hati sama Dino!" tambahnya.

Bella berdecak, "Iya-iya."

Tamara kemudian berlalu pergi meninggalkan Bella yang masih diam di kelas. Kemudian, bukannya pulang Bella malah pergi ke rooftop.

***
Mentari sedang dilanda galau, karena ditinggal pergi oleh pacarnya yang bernama Heri. Dia pergi ke rooftop untuk menenangkan diri.

Ketika dirinya sedang duduk santai sembari bermain ponsel, tiba-tiba ada suara langkah kaki yang mulai mendekat.

"Duh, siapa sih yang dateng? Gue kan lagi pengen sendiri!" gerutu Mentari kepada dirinya sendiri.

Mentari bingung, akhirnya dia langsung mencari tempat persembunyian yaitu di balik dinding tembok yang lumayan retak dan cocok untuk bersembunyi.

Suara tawa menggema setelah mereka sampai. Benar, ada dua gadis yang sedang bergembira sekarang ini.

"Kamu jago banget dalam ber-akting," ujar salah satu gadis yang kemungkinan besar sudah lulus dari SMA Biru.

"Mereka siapa?!" lirih Mentari sembari mencari celah untuk mengintip.

"Gue dilawan, siapapun yang menghalangi tujuan gue ..." Gadis itu menggantungkan ucapannya, " Mereka semua bakal menderita," lanjutnya.

"Good baby, Tamara terlalu polos atau dia bodoh, ya?" tanya salah satu gadis itu.

Mentari akhirnya mendapatkan celah, berkat tembok yang retak itu dia bisa melihat dua orang gadis yang sedang bercengkrama.

Mentari menutup mulutnya tak percaya kemudian mengatakan, "Itukan Ika sama Bella," lirih mentari tanpa bersuara.

Keringat mulai membasahi pipinya, dia tidak tahu lagi harus bagaimana. Ternyata sahabatnya Tamara begitu jahat, dia yang merencanakan ini semua. Mentari mengelapi keringatnya, tanpa dia sadari dari tadi ada kecoa di depannya. Spontan Mentari berteriak dan alhasil di ketahui oleh Ika dan Bella. "Aaaaa!" teriak Mentari.

Ranselku [Belum Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang